Kencani Istri Orang, Salim Nyaris Diamuk Massa
A
A
A
PAMEKASAN - Salim (22) warga Dusun Panaguan, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, nyaris diamuk massa.
Warga Dusun Aeng Penai Desa Blumbungan Kecamatan Larangan, Pamekasan kesal dengan pemuda tersebut lantaran nekat mengencani Sumiyati (19) yang masih bestatus istri orang lain,
Perkenalan Salim dan Sumiyati dimulai dari jejaring sosial facebook. Keduanya pun semakin intens berkirim pesan hingga menjalin asmara, Salim tidak tahu kalau Sumiyati merupakan istri orang.
Lantas pada Sabtu 30 Oktober 2015 malam, keduanya bertemu dan berkeliling kota Pamekasan menggunakan sepeda motor untuk menonton pertunjukan seni di Monumen Arek Lancor Pamekasan.
Namun, ketika hendak mengantar pulang Sumiyati, keduanya kepergok kakak ipar Sumiyati yang sudah menunggu, karena curiga dengan Sumiyati yang pergi tanpa pamit.
Kapolsek Tlanakan AKP Bambang Hermanto membenarkan kejadian tersebut. Tapi, menurutnya kejadian itu sudah diselesiakan secara kekeluargaan dengan terlebih dulu diminta menandatangani surat perjanjian.
"Kita sudah lakukan mediasi dan kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan," kata Bambang, Minggu 1 November 2015.
Sementara setelah dimediasi, Salim dan Sumiyati diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Warga Dusun Aeng Penai Desa Blumbungan Kecamatan Larangan, Pamekasan kesal dengan pemuda tersebut lantaran nekat mengencani Sumiyati (19) yang masih bestatus istri orang lain,
Perkenalan Salim dan Sumiyati dimulai dari jejaring sosial facebook. Keduanya pun semakin intens berkirim pesan hingga menjalin asmara, Salim tidak tahu kalau Sumiyati merupakan istri orang.
Lantas pada Sabtu 30 Oktober 2015 malam, keduanya bertemu dan berkeliling kota Pamekasan menggunakan sepeda motor untuk menonton pertunjukan seni di Monumen Arek Lancor Pamekasan.
Namun, ketika hendak mengantar pulang Sumiyati, keduanya kepergok kakak ipar Sumiyati yang sudah menunggu, karena curiga dengan Sumiyati yang pergi tanpa pamit.
Kapolsek Tlanakan AKP Bambang Hermanto membenarkan kejadian tersebut. Tapi, menurutnya kejadian itu sudah diselesiakan secara kekeluargaan dengan terlebih dulu diminta menandatangani surat perjanjian.
"Kita sudah lakukan mediasi dan kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan," kata Bambang, Minggu 1 November 2015.
Sementara setelah dimediasi, Salim dan Sumiyati diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
(nag)