Dinas Pendidikan Kendal Temui Orangtua Siswi Korban Pemukulan
A
A
A
KENDAL - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Muryono mendatangi rumah duka Mila Amelia, siswi kelas 6 SDN 2 Sarirejo, Kaliwungu, Kendal yang meninggal diduga akibat aksi kekerasan yang dilakukan teman sekolahnya.
Saat mengunjungi rumah duka di Kampung Karangsari, Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Jumat (30/10/2015), Muryono ditemui Nasikhin dan Umi Kalsum, orangtua korban.
Kepala Dinas Pendidikan memberikan santunan kepada orangtua dan memintanya untuk ikhlas dan tabah atas kejadian tersebut. Muryono berpesan agar silaturahmi dengan keluarga pelaku tetap dijaga karena persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Muryono juga menyayangkan kasus kekerasan anak yang terjadi di lingkungan sekolah luput dari perhatian guru dan kepala sekolah. Meski penyebab kematian korban belum tentu akibat pemukulan, aksi kekerasan di lingkungan sekolah harus menjadi perhatian guru dan kalangan pendidik lainnya.
Dia menambahkan, sekolah seharusnya bisa memantau perkembangan anak. "Ibarat pohon, satu helai daun jatuh harus diketahui karena menyangkut perkembangan pohon itu sendiri," ujarnya.
Selain mendatangi rumah duka, Kepala Dinas Pendidikan juga menyambangi SDN 2 Sarirejo untuk mendengarkan keterangan dari guru dan kepala sekolah.
Menurut wali kelas 6, Riyadi, kejadian pemukulan saat jam istirahat. Meski sudah meminta anak-anak untuk istirahat di luar kelas, saat kejadian ada tiga anak yang di dalam kelas.
Ketiganya yakni Mila Amelia (korban pemukulan), BU yang diduga melakukan pemukulan dan salah satu temannya. Awal kejadian saat BU menyobek buku Mila Amelia kemudian mengejek dan marah lalu memukul korban.
Seusai pemukulan, korban masih sempat mengikuti pelajaran hingga jam pelajaran terakhir. "Namun, keesokan harinya tidak berangkat dan mendapat kabar meninggal dunia di rumah sakit," katanya.
Muryono juga memberikan pengarahan kepada siswa kelas 6 untuk mengedepankan kasih sayang dan tidak main kekerasan. Siswa diminta untuk rajin belajar dan mematuhi peraturan di sekolah.
PILIHAN:
Mengenang Adnan Kapau Gani, Pejuang dari Sumatera
Saat mengunjungi rumah duka di Kampung Karangsari, Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Jumat (30/10/2015), Muryono ditemui Nasikhin dan Umi Kalsum, orangtua korban.
Kepala Dinas Pendidikan memberikan santunan kepada orangtua dan memintanya untuk ikhlas dan tabah atas kejadian tersebut. Muryono berpesan agar silaturahmi dengan keluarga pelaku tetap dijaga karena persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Muryono juga menyayangkan kasus kekerasan anak yang terjadi di lingkungan sekolah luput dari perhatian guru dan kepala sekolah. Meski penyebab kematian korban belum tentu akibat pemukulan, aksi kekerasan di lingkungan sekolah harus menjadi perhatian guru dan kalangan pendidik lainnya.
Dia menambahkan, sekolah seharusnya bisa memantau perkembangan anak. "Ibarat pohon, satu helai daun jatuh harus diketahui karena menyangkut perkembangan pohon itu sendiri," ujarnya.
Selain mendatangi rumah duka, Kepala Dinas Pendidikan juga menyambangi SDN 2 Sarirejo untuk mendengarkan keterangan dari guru dan kepala sekolah.
Menurut wali kelas 6, Riyadi, kejadian pemukulan saat jam istirahat. Meski sudah meminta anak-anak untuk istirahat di luar kelas, saat kejadian ada tiga anak yang di dalam kelas.
Ketiganya yakni Mila Amelia (korban pemukulan), BU yang diduga melakukan pemukulan dan salah satu temannya. Awal kejadian saat BU menyobek buku Mila Amelia kemudian mengejek dan marah lalu memukul korban.
Seusai pemukulan, korban masih sempat mengikuti pelajaran hingga jam pelajaran terakhir. "Namun, keesokan harinya tidak berangkat dan mendapat kabar meninggal dunia di rumah sakit," katanya.
Muryono juga memberikan pengarahan kepada siswa kelas 6 untuk mengedepankan kasih sayang dan tidak main kekerasan. Siswa diminta untuk rajin belajar dan mematuhi peraturan di sekolah.
PILIHAN:
Mengenang Adnan Kapau Gani, Pejuang dari Sumatera
(zik)