Setelah Diterjang Banjir, Sekolah di Kota Subulussalam Ini Diliburkan
A
A
A
KOTA SUBULUSSALAM - Setelah terjangan banjir dua hari lalu di Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, aktivitas belajar mengajar di SDN 1 Jabi-Jabi masih diliburkan.
Sekolah tersebut terpaksa diliburkan karena air terlihat masih menggenangi halaman sekolah dan banyaknya material-material lumpur pascabanjir yang terjadi dua hari yang lalu.
Nur Hayati, kepala SDN 1 Jabi-Jabi mengatakan, aktivitas belajar mengajar di sekolahnya memang sengaja diliburkan karena material lumpur masih banyak yang menggenangi ruang belajar.
Dia menambahkan, murid-murid akan diliburkan hingga hari Rabu besok.
Sementara itu, Kharunas, camat Sultan Daulat yang juga memantau kondisi sekolah SDN 1 Jabi-Jabi pascaterjangan banjir dua hari lalu mengatakan, bantuan dari Pemerintah Daerah Kota Subulussalam akan segera disalurkan sore ini.
"Data-data korban terdampak banjir hingga hari ini belum diserahkan oleh masing-masing kepala desa ke kecamatan, sehingga terjadi keterlambatan penyaluran bantuan kepada warga," ujarnya, Selasa (27/10/2015).
Sedikitnya seribu warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka pascabanjir yang menerjang Desa Jabi-Jabi, Desa Sigrun, Desa Suka Maju, dan Desa Suak Jampak. Mereka khawatir akan terjadi banjir susulan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di Kota Subulussalam.
Sekolah tersebut terpaksa diliburkan karena air terlihat masih menggenangi halaman sekolah dan banyaknya material-material lumpur pascabanjir yang terjadi dua hari yang lalu.
Nur Hayati, kepala SDN 1 Jabi-Jabi mengatakan, aktivitas belajar mengajar di sekolahnya memang sengaja diliburkan karena material lumpur masih banyak yang menggenangi ruang belajar.
Dia menambahkan, murid-murid akan diliburkan hingga hari Rabu besok.
Sementara itu, Kharunas, camat Sultan Daulat yang juga memantau kondisi sekolah SDN 1 Jabi-Jabi pascaterjangan banjir dua hari lalu mengatakan, bantuan dari Pemerintah Daerah Kota Subulussalam akan segera disalurkan sore ini.
"Data-data korban terdampak banjir hingga hari ini belum diserahkan oleh masing-masing kepala desa ke kecamatan, sehingga terjadi keterlambatan penyaluran bantuan kepada warga," ujarnya, Selasa (27/10/2015).
Sedikitnya seribu warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka pascabanjir yang menerjang Desa Jabi-Jabi, Desa Sigrun, Desa Suka Maju, dan Desa Suak Jampak. Mereka khawatir akan terjadi banjir susulan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di Kota Subulussalam.
(zik)