Perawat RSUD Palagimata Selfie di UGD Harus Diberi Sanksi

Minggu, 25 Oktober 2015 - 08:32 WIB
Perawat RSUD Palagimata Selfie di UGD Harus Diberi Sanksi
Perawat RSUD Palagimata Selfie di UGD Harus Diberi Sanksi
A A A
BAUBAU - Warga Baubau, Sulawesi Tenggara, geram dengan kelakuan dokter dan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata, Kota Baubau, yang berselfie ria di depan seorang pasien yang sedang membutuhkan pertolongan.

Karena itu, warga meminta Direktur RSUD Palagimata Baubau untuk menjatuhkan sanksi kepada tujuh orang yang ada di dalam foto tersebut.

"Kami meminta dengan tegas, Dirut RSUD Palagimata Baubau untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka yang ada di dalam foto tersebut. Tidak wajar bagi dokter dan perawat foto begitu. Itu anak lemah dan tidak berdaya," kata Erwin, warga Kota Baubau.

Sementara, Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Maasra Manarfa yang dimintai keterangan, mengatakan, tujuh orang yang ada di dalam foto tersebut akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Untuk waktunya, menunggu Wali Kota Baubau datang dari tugas di luar Kota.

"Saya sudah lihat foto itu di media sosial. Saya kaget. Foto ini sampai menggemparkan jagad dunia maya. Tapi, jika mereka bersalah akan ditindak," tegas Wa Ode.

Peristiwa foto selfie tersebut terjadi di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Palagimata, Kota Baubau. Pasien adalah seorang siswa SMP 3 Kota Baubau bernama Ardi, yang mengalami luka serius di kepala dan tangan akibat sabetan parang sehingga mengalami pendarahan dan harus menjalani operasi.

Dalam penampakan foto tersebut, Ardi menggunakan baju sekolah. Terdapat bercak darah. Sementara, petugas medis terlihat sibuk foto narsis. Ada yang memegang pisau sambil tersenyum.

Jumat (23/10/2015), Direktur Rumah Sakit Palagimata dr Hasmuddin mengatakan, memang tidak wajar jika petugas medis melakukan foto apalagi di depan pasien yang membutuhkan pertolongan. Namun, pihak rumah sakit tidak mau jika foto tersebut dikatakan foto selfie atau narsis.

Pihak rumah sakit telah memanggil tujuh orang paramedis yang ada di dalam foto tersebut untuk dimintai klarifikasi. Keterangan dari paramedis, foto itu dilakukan setelah melakukan penindakan terhadap sang korban pembacokan

Biasanya, foto dilakukan untuk keperluan visum saja. Namun, tidak seperti foto yang beredar luas di masyarakat. Menurut pihak rumah sakit, foto tersebut adalah kasuistik dan tidak ada unsur kesengajaan.

PILIHAN:
Empat Korban Kebakaran Inul Vizta Manado Belum Teridentifikasi
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6579 seconds (0.1#10.140)