Kabut Asap Menggila, Sekolah di Bukittinggi Libur Tiga Hari
A
A
A
BUKITTINGGI - Seluruh sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, diliburkan selama tiga hari, menyusul semakin tebalnya kabut asap yang menyelimuti udara Bukittinggi.
Kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar itu antara lain dilakukan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bukittinggi di Kubu Gulai Bancah. Pihak sekolah meliburkan siswanya hingga Sabtu (24/10/2015).
Kebijakan ini diambil menyusul kabut asap yang semakin menggila menyelimuti udara di kota ini. Kabut asap membuat kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan terganggu. Beberapa murid dan guru mengaku sesak napas meski berada di dalam ruangan.
"Jumat dan sabtu juga diliburkan. Senin sekolah lagi, lihat perkembangannya. Gara-gara asap ini belajar mengajar kurang baik di lokal. Hari ini lebih parah. Kami pun guru yang mengajar sesak napas pas di dalam," ujar Eni, guru.
Sementara, Rahma, Yozi, dan Lisa dari SMAN 4 Bukittinggi mengatakan, mereka dipulangkan pihak sekolah karena kabut asap ini. "Kemarin juga dipulangkan sampai besok dan hari Sabtu, Senin baru masuk, tadi pagi masih sesak napas," kata Rahma.
Menurut pengukuran kualitas udara oleh Global Atmosfer Watch (GAW) BMKG di Bukik Koto Tabang, Kabupaten Agam, kualitas udara dalam beberapa pekan ini sudah melebihi ambang batas toleransi.
Indeks Standar Pencemaran Udara terparah terjadi hari Kamis ini sejak pukul 02.00 hingga sore ini. Kualitas udara berada dalam kategori berbahaya, dengan particular molekul (PM) 10 berkisar antara 438 mikro gram per meter kubik pada pukul 06.00 hingga yang tertinggi 509 mikro gram per meter kubik pada pukul 11.00.
Sementara, kualitas udara dinyatakan dalam kategori berbahaya jika indeks standar pencemaran udara PM 10 di atas 420 mikro gram per meter kubik.
Kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar itu antara lain dilakukan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bukittinggi di Kubu Gulai Bancah. Pihak sekolah meliburkan siswanya hingga Sabtu (24/10/2015).
Kebijakan ini diambil menyusul kabut asap yang semakin menggila menyelimuti udara di kota ini. Kabut asap membuat kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan terganggu. Beberapa murid dan guru mengaku sesak napas meski berada di dalam ruangan.
"Jumat dan sabtu juga diliburkan. Senin sekolah lagi, lihat perkembangannya. Gara-gara asap ini belajar mengajar kurang baik di lokal. Hari ini lebih parah. Kami pun guru yang mengajar sesak napas pas di dalam," ujar Eni, guru.
Sementara, Rahma, Yozi, dan Lisa dari SMAN 4 Bukittinggi mengatakan, mereka dipulangkan pihak sekolah karena kabut asap ini. "Kemarin juga dipulangkan sampai besok dan hari Sabtu, Senin baru masuk, tadi pagi masih sesak napas," kata Rahma.
Menurut pengukuran kualitas udara oleh Global Atmosfer Watch (GAW) BMKG di Bukik Koto Tabang, Kabupaten Agam, kualitas udara dalam beberapa pekan ini sudah melebihi ambang batas toleransi.
Indeks Standar Pencemaran Udara terparah terjadi hari Kamis ini sejak pukul 02.00 hingga sore ini. Kualitas udara berada dalam kategori berbahaya, dengan particular molekul (PM) 10 berkisar antara 438 mikro gram per meter kubik pada pukul 06.00 hingga yang tertinggi 509 mikro gram per meter kubik pada pukul 11.00.
Sementara, kualitas udara dinyatakan dalam kategori berbahaya jika indeks standar pencemaran udara PM 10 di atas 420 mikro gram per meter kubik.
(zik)