Crane Timpa Lima Rumah Mewah di Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Alat berat crane menimpa empat rumah di Jalan Rajawali Lorong Pipit 1 RT 22/5 Kelurahan 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Selasa malam (20/10/2015).
Sebelumnya crane tersebut digunakan untuk membangun Hotel 101, di lokasi tersebut. Namun lantaran kondisi crane itu sudah miring sejak tiga hari yang lalu membuat warga melaporkan ke pihak perusahaan yang ada di lokasi tersebut.
Tapi akibat lambatnya penanganan itu akhirnya crane roboh dan menimpa bangunan rumah warga serta restoran di dekat lokasi pembangunan hotel itu.
"Rumah kita kena di bagian belakang rumah, kalau landasannya mobil crane itu sudah miring dari hari Sabtu lalu, kami warga malah telah melapor ke pihak perusahaan itu," kata Jefri warga setempat.
Sementara itu, Herlena (40) yang juga warga setempat mengatakan dirinyapun sempat tidur di hotel lantaran takut crane tersebut roboh, karena sudah beberapa hari telah diketahui posisinya miring.
Selain menimpa lima unit rumah warga, crane sepanjang 30 meter yang digunakan untuk membangun Hotel 101 juga menimpa kabel listrik PLN.
Sehingga, akibat kejadian itu listrik di sekitar lokasi kejadian pun padam. Seorang operator crane, Diki (26) robohnya crane tersebut diduga karena faktor tekstur tanah yang tak stabil.
"Sebenarnya saat kejadian crane itu tidak sedang beroperasi melainkan sedang berhenti. Dan diketahui, crane itu sendiri sudah tak beroperasi sejak empat hari persisnya sejak hari Sabtu," jelasnya.
Selain itu, dikatakan Diki, crane tersebut sebenarnya juga sudah akan diturunkan karena sebelumnya memang sudah dalam keadaan miring.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyono Prawoto menjelaskan, setelah mendapat informasi tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), bersama Tim Labfor dari Polda Sumsel.
Pihaknya juga akan memintai keterangan dari operator crane dan pihak manajemen terkait robohnya crane ini.
"Tim saat ini sudah membawa pekerja, operator, pimpinan proyek ke Polresta Palembang untuk dimintai keterangan," kata Kapolresta.
Sebelumnya crane tersebut digunakan untuk membangun Hotel 101, di lokasi tersebut. Namun lantaran kondisi crane itu sudah miring sejak tiga hari yang lalu membuat warga melaporkan ke pihak perusahaan yang ada di lokasi tersebut.
Tapi akibat lambatnya penanganan itu akhirnya crane roboh dan menimpa bangunan rumah warga serta restoran di dekat lokasi pembangunan hotel itu.
"Rumah kita kena di bagian belakang rumah, kalau landasannya mobil crane itu sudah miring dari hari Sabtu lalu, kami warga malah telah melapor ke pihak perusahaan itu," kata Jefri warga setempat.
Sementara itu, Herlena (40) yang juga warga setempat mengatakan dirinyapun sempat tidur di hotel lantaran takut crane tersebut roboh, karena sudah beberapa hari telah diketahui posisinya miring.
Selain menimpa lima unit rumah warga, crane sepanjang 30 meter yang digunakan untuk membangun Hotel 101 juga menimpa kabel listrik PLN.
Sehingga, akibat kejadian itu listrik di sekitar lokasi kejadian pun padam. Seorang operator crane, Diki (26) robohnya crane tersebut diduga karena faktor tekstur tanah yang tak stabil.
"Sebenarnya saat kejadian crane itu tidak sedang beroperasi melainkan sedang berhenti. Dan diketahui, crane itu sendiri sudah tak beroperasi sejak empat hari persisnya sejak hari Sabtu," jelasnya.
Selain itu, dikatakan Diki, crane tersebut sebenarnya juga sudah akan diturunkan karena sebelumnya memang sudah dalam keadaan miring.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyono Prawoto menjelaskan, setelah mendapat informasi tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), bersama Tim Labfor dari Polda Sumsel.
Pihaknya juga akan memintai keterangan dari operator crane dan pihak manajemen terkait robohnya crane ini.
"Tim saat ini sudah membawa pekerja, operator, pimpinan proyek ke Polresta Palembang untuk dimintai keterangan," kata Kapolresta.
(sms)