Kapolri: 45 Warga Diamankan Terkait Konflik Aceh Singkil

Rabu, 14 Oktober 2015 - 21:12 WIB
Kapolri: 45 Warga Diamankan...
Kapolri: 45 Warga Diamankan Terkait Konflik Aceh Singkil
A A A
DELISERDANG - Kapolri Jendral Pol Badroidin Haiti menegaskan terkait kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, pihaknya sudah mengamankan sedikitnya 45 warga.

Hal ini ditegaskannya di VVIP Room Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) pada Rabu (14/10/2015) setelah meninjau langsung ke lokasi.

"Ada 45 warga lebih sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan, dari situ siapa-siapa yang bisa dijadikan tersangka akan dijadikan tersangka sesuai hasil pemeriksaan nanti," ujarnya.

Saat sebelum berangkat ke Aceh Jenderal Pol Badroidin Haiti menegaskan sudah menginstruksikan pada aparat bawahanya bekerjasama dengan TNI/Polri memperketat penjagaan di perbatasan Aceh-Sumut.

Selain sudah mengamankan sedikitnya 45 lebih warga, Badrodin Haiti ini juga menegaskan bahwa pihaknya juga memperketat penjagaan di perbatasan Sumut dengan Aceh itu dilakukan untuk memberikan rasa aman.

"Dilakukan penyekatan-penyekatan, karena ada masyarakat yang mengungsi ke Sumatera Utara. Gubernur dan Kapolda sudah di sana. Kita melakukan agar masyarakat bisa tenang," tegasnya.

Dikatakan, sejauh ini akar masalah kerusuhan menurut informasi yang diperolehnya bermula sejak sekitar 4 bulan lalu. Saat itu, ada 21 rumah ibadah yang tidak memiliki izin. "Oleh kelompok masyarakat dilakukan protes," ucapnya.

Menurutnya, sehari sebelum kerusuhan terjadi, sudah ada pembicaraan dan kesepakatan antara pemerintah daerah, termasuk Bupati, dengan tokoh masyarakat yang ada di Aceh Singkil.

Isinya, pelaksanaan pembongkaran rumah ibadah dilakukan 2 minggu setelah kesepakatan. "Setelah tanggal 19 kalau tidak salah. Tetapi sebagian (warga) tidak mengakui kesepakatan yang dibuat itu. Sehingga masyarakat melakukan aksi anarkis seperti yang sudah terjadi itu," jelasnya.

Terkait kerusuhan tersebut, sejauh ini pihaknya belum memanggil pejabat kepolisian yang bertanggung jawab di wilayah itu, karena masih proses penyelidikan.

"Belum dipanggil pejabat terkait, saya akan ke sana dulu untuk mengecek langsung. Karo Ops sudah ada disana, Kasat Brimob sudah disana. Dan kita selidiki nanti kenapa hal ini bisa terjadi, tentunya kita nilai nanti," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7041 seconds (0.1#10.140)