Hilang Kontak, Pilot Helikopter Sempat Titipkan Ayam Kesayangan

Selasa, 13 Oktober 2015 - 06:30 WIB
Hilang Kontak, Pilot...
Hilang Kontak, Pilot Helikopter Sempat Titipkan Ayam Kesayangan
A A A
TANGERANG - Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dikendalikan oleh Kapten Teguh Mulyanto, seorang pilot TNI Angkatan Darat (AD). Sebelum membawa helikopter yang hilang sejak Minggu 11 Oktober 2015, Teguh sempat menitipkan ayam kesayangannya.

"Waktu habis nyate pas Lebaran Idul Adha lalu, dia kan pas di sini. Dia bilang kepada saya, sebagai kenangan-kenangan luh gue kasih nih ayam," kata Andriansyah orang yang biasa dipercaya oleh Kapten Teguh dalam berbagai urusan luar di Tangerang, Senin 12 Oktober 2015.

Padahal, kata Andriansyah, ayam itu adalah ayam kesayangan Teguh karena ayam jantan pertama milik Teguh. Menurut dia, dirinya juga sempat mendapat tugas terakhir dari Teguh yang meninta agar Andriansyah melihat tanah yang baru dibeli Teguh.

"Saya disuruh kirim foto, foto tanah di Jampang Kali Suren Tajur Halang, di Parung, Bogor. Bapak beli 650 meter tanah di sana," terangnya.

Perintah tersebut dia dapatkan pada Sabtu 10 Oktober 2015. Saat itu dia mendapat tugas melalui pesan Blackberry Messanger sekitar pukul 15.00 WIB.

"Setelah saya kirim foto- foto itu ke bapak. Bos bilang ke saya jawab Ok trima kasih. Tapi pas malamnya saya telepon untuk memberitahukan kabar soal tanah, telepon bapak sudah tak aktif lagi," tuturnya.

Pada keesokan harinya baru lah pihak keluarga mendapatkan kabar, bahwa pesawat helikopter dan bapak hilang. Sedangkan Herman yang bekerja di rumah Kapten Teguh mengatakan, pihak keluarga tak percaya begitu saja Teguh telah meninggal.

"Ibu makanya nyusul ke sana untuk mengetahui informasi pasti. Saya pas kejadian handphone sedang lowbat, jadi pas tahu tadi pagi. Akhirnya ibu saya yang dampingi, kini di dampingi adiknya," kata Herman.

Istri Teguh bernama Nurbaeti. Sedangkan puteranya bernana Bagas. Adapun Bagas ikut mengantar ibunya ke Medan. Sedangkan anak Teguh paling kecil bernama Caca.

"Kalau Bagas kelas 3 SMA. Caca kelas 3 SMP, Caca ada di rumah tapi enggak mau keluar nangis saja dia," katanya.

Nurbaeti berangkat sejak subuh ke Medan juga ditemani Rico adiknya. Nurbaeti belum percaya jika helikopter suaminya itu belum ketemu.

"Selama hidup selalu baik. Sering menolong orang. Care sama saya. Walau pun saya masih jauh umurnya dia menghargai. Dia beli tanah di Bogor karena membantu pemiliknya yang butuh untuk pesta pernikahan anak pemilik tanah," jelas Herman.

Ada pun kenangan terakhir yang Herman ingat saat dirinya sedang membakar sate ketika Idul Adha. "Ya asik saja saat itu dia sama kita akbrab," ujarnya.

Tampak hingga pukul 20.30 WIB suasana rumah duka di Perumahan Villa Asean Jalan Cabe Buntung, RT03/05 Blok A5, Kelurahan Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel terlihat hanya ada aktivitas berkumpul dari para tamu. "Kami menunggu kabar dari Medan," ujar Herman.

PILIHAN:

Peran Amerika Serikat dan Penggulingan Soekarno 1965-1967
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1009 seconds (0.1#10.140)