Drop Out dari Kampus, Dede Jadi Polisi Gadungan
A
A
A
PADANG - Dede Pramana Putra (26), mahasiswa drop out (DO) ini harus berurusan dengan polisi karena melarikan sepeda motor mahasiswi Universitas Bung Hatta.
Untuk menjalankan aksinya, pemuda pengangguran itu menyamar sebagai polisi gadungan yang berdinas di Polda Sumatera Barat dari Satuan Narkoba.
Menurut korban Hesti Delfitri (21) kejadian itu berawal saat dia bersama tim melakukan seminar Unik Kegiatan Mahasiswa ( UKM) Pramuka, kemudian pelaku mendatangi korban memakai seragam polisi.
"Kita sudah lama mengenal Dede ini, diakan senior kita di pramuka Universitas Bung Hatta, dia juga kuliah di Bung Hatta Fakultas Teknik angkatan 2009, tapi katanya dia istirahat sementara karena masuk polisi, namun setelah ditangkap ternyata dia polisi gadungan dan drop out (DO) dari kampus," tuturnya, Senin (12/10/2015)
Lantaran tidak curiga, korban pun meminjamkankan kendaraannya kepada pelaku yang mengaku hendak ketempat tugas sebagai penjaga keamanan saat di gelar acara Tour de Singkarak.
"Satu setengah jam kemudian, pelaku datang mengembalikan kunci motor. Saya kira pelaku sudah menaruh di parkiran, ternyata hilang," katanya.
Setelah mengetahui kejadian itu korban melaporkan ke tema-teman kosnya di Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo. Kebetulan saat itu ada teman kos korban memiliki saudaranya di yang bekerja di Polsek Nanggalo.
"Tak lama kemudian anggota Polsek itu datang ke kosnya, setelah ditanya-tanya abang itu pergi mengecek ke Polresta Padang soal nama Dede tersebut, ternyata tidak ada. Saat pengecekan dilakukan ternyata Dede datang ke rumah korban. Anggota polisi tadi pun kembali ke kos korban," ujarnya.
Kapolsek Nanggalo AKP Gusdi menambahkan setelah bertemu dengan pelaku, anggota polisi langsung menanyai indentitasnya, lantaran tidak ada kartunya akhirnya dia mengaku bawah dia tidak polisi.
"Saat ditangkap di memakai seragam dan pengakuannya dia pindahan dari Polda Riau, sekarang di Polda Sumbar Satuan Narkoba, saat ditangkap dia juga memakai pistol mainan jenis revolver," sebutnya.
Sebelumnya, pelaku kepada para mahasiswa mengaku sudah setahun menjadi polisi dan sering datang ke kampus memakai baju seragam aparat.
"Karena kasusnya di wilayah Polsek Padang Utara kita limpahkan kepada mereka untuk menyelidiki kemana pelaku melarikan motor korban. Kita mensinyalir motor ini dijualnya dengan memakai kunci duplikat," pungkasnya.
Untuk menjalankan aksinya, pemuda pengangguran itu menyamar sebagai polisi gadungan yang berdinas di Polda Sumatera Barat dari Satuan Narkoba.
Menurut korban Hesti Delfitri (21) kejadian itu berawal saat dia bersama tim melakukan seminar Unik Kegiatan Mahasiswa ( UKM) Pramuka, kemudian pelaku mendatangi korban memakai seragam polisi.
"Kita sudah lama mengenal Dede ini, diakan senior kita di pramuka Universitas Bung Hatta, dia juga kuliah di Bung Hatta Fakultas Teknik angkatan 2009, tapi katanya dia istirahat sementara karena masuk polisi, namun setelah ditangkap ternyata dia polisi gadungan dan drop out (DO) dari kampus," tuturnya, Senin (12/10/2015)
Lantaran tidak curiga, korban pun meminjamkankan kendaraannya kepada pelaku yang mengaku hendak ketempat tugas sebagai penjaga keamanan saat di gelar acara Tour de Singkarak.
"Satu setengah jam kemudian, pelaku datang mengembalikan kunci motor. Saya kira pelaku sudah menaruh di parkiran, ternyata hilang," katanya.
Setelah mengetahui kejadian itu korban melaporkan ke tema-teman kosnya di Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo. Kebetulan saat itu ada teman kos korban memiliki saudaranya di yang bekerja di Polsek Nanggalo.
"Tak lama kemudian anggota Polsek itu datang ke kosnya, setelah ditanya-tanya abang itu pergi mengecek ke Polresta Padang soal nama Dede tersebut, ternyata tidak ada. Saat pengecekan dilakukan ternyata Dede datang ke rumah korban. Anggota polisi tadi pun kembali ke kos korban," ujarnya.
Kapolsek Nanggalo AKP Gusdi menambahkan setelah bertemu dengan pelaku, anggota polisi langsung menanyai indentitasnya, lantaran tidak ada kartunya akhirnya dia mengaku bawah dia tidak polisi.
"Saat ditangkap di memakai seragam dan pengakuannya dia pindahan dari Polda Riau, sekarang di Polda Sumbar Satuan Narkoba, saat ditangkap dia juga memakai pistol mainan jenis revolver," sebutnya.
Sebelumnya, pelaku kepada para mahasiswa mengaku sudah setahun menjadi polisi dan sering datang ke kampus memakai baju seragam aparat.
"Karena kasusnya di wilayah Polsek Padang Utara kita limpahkan kepada mereka untuk menyelidiki kemana pelaku melarikan motor korban. Kita mensinyalir motor ini dijualnya dengan memakai kunci duplikat," pungkasnya.
(nag)