Pemburu Babi Hutan Tewas Mengenaskan
A
A
A
PANDAN - Jamister Simatupang (56), pemburu babi hutan yang hanyut di Sungai Sipakpahi, Minggu (4/10/2015), berhasil ditemukan dalam kondisi mengenaskan, Kamis (8/10/2015) pagi.
Dia ditemukan 6 km dari lokasi tempatnya hilang atau tepatnya di Sungai Aek Sibondong, Desa Simargarap, Kecamatan Pastob. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Desa Sipakpahi, Kecamatan Pasob untuk selanjutnya dikebumikan.
Humas Basarnas M Abdu Hasibuan mengatakan, jasad ayah delapan orang anak dan enam orang cucu itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga, yang berprofesi sebagai petani.
Saat itu, sang petani berniat bekerja di ladang miliknya dengan menyeberangi sungai menggunakan perahu. Tak disangka dalam perjalanan melihat sesosok aneh tersangkut dan mengapung di pinggir sungai. Setelah diselidiki, ternyata jenazah Jamister Simatupang yang hilang sejak Minggu.
"Penemuan tersebut langsung dilaporkan kepada Kepala Desa (Kades) setempat dan selanjutnya disampaikan kepada Camat Pastob. Camat Pastob kemudian melaporkan kepada kita dan pihak-pihak terkait seperti Kepolisian dan TNI serta tim medis," kata Abdu kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (8/10/2015).
Tim yang turun ke lokasi langsung melakukan proses evakuasi dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Jasad ditemukan dalam kondisi membengkak dan nyaris tak dikenal lagi. Raut wajah pemburu tersebut sudah tak berbentuk dan kepala penuh luka yang diduga berasal dari benturan batu sungai.
"Oleh karena hasil itu, jenazah langsung kita evakuasi ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan oleh pihak keluarga. Visum sendiri dilangsungkan di lapangan oleh tim medis kesehatan yang juga turun ke lokasi membawa ambulans," pungkas M Abdu Hasibuan.
Endy Arman Simatupang, warga Desa Pastob, Kecamatan Pastob, membenarkan penemuan itu. Jasad Jamister ditemukan tersangkut di lumpur pinggir Sungai Aek Sibondong, Desa Simargarap, yang juga bagian dari wilayah Kecamatan Pastob atau sekitar 6 km dari lokasi korban hilang, Sungai Sipakpahi.
"Iya benar, sudah ditemukan tadi pagi nyangkut di pinggir Sungai Aek Sibundong. Tim dari Basarnas, Kepolisian, TNI dan medis dibantu warga sudah mengevakuasi korban dari lokasi sungai ke pasir putih, Desa Aek Nadua, kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Sipakpahi," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, korban dilaporkan hilang di dalam Sungai Sipakpahi, karena berupaya menyeberang sungai tersebut untuk bisa mencapai lokasi hutan untuk berburu. Saat itu, air sungai masih terlihat dangkal. Namun tak disangka, air sungai tiba-tiba membesar dan tubuh Jamister pun seketika hilang.
PILIHAN:
Derita ISPA akibat Kabut Asap, Bayi 28 Hari Meninggal
Dia ditemukan 6 km dari lokasi tempatnya hilang atau tepatnya di Sungai Aek Sibondong, Desa Simargarap, Kecamatan Pastob. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Desa Sipakpahi, Kecamatan Pasob untuk selanjutnya dikebumikan.
Humas Basarnas M Abdu Hasibuan mengatakan, jasad ayah delapan orang anak dan enam orang cucu itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga, yang berprofesi sebagai petani.
Saat itu, sang petani berniat bekerja di ladang miliknya dengan menyeberangi sungai menggunakan perahu. Tak disangka dalam perjalanan melihat sesosok aneh tersangkut dan mengapung di pinggir sungai. Setelah diselidiki, ternyata jenazah Jamister Simatupang yang hilang sejak Minggu.
"Penemuan tersebut langsung dilaporkan kepada Kepala Desa (Kades) setempat dan selanjutnya disampaikan kepada Camat Pastob. Camat Pastob kemudian melaporkan kepada kita dan pihak-pihak terkait seperti Kepolisian dan TNI serta tim medis," kata Abdu kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (8/10/2015).
Tim yang turun ke lokasi langsung melakukan proses evakuasi dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Jasad ditemukan dalam kondisi membengkak dan nyaris tak dikenal lagi. Raut wajah pemburu tersebut sudah tak berbentuk dan kepala penuh luka yang diduga berasal dari benturan batu sungai.
"Oleh karena hasil itu, jenazah langsung kita evakuasi ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan oleh pihak keluarga. Visum sendiri dilangsungkan di lapangan oleh tim medis kesehatan yang juga turun ke lokasi membawa ambulans," pungkas M Abdu Hasibuan.
Endy Arman Simatupang, warga Desa Pastob, Kecamatan Pastob, membenarkan penemuan itu. Jasad Jamister ditemukan tersangkut di lumpur pinggir Sungai Aek Sibondong, Desa Simargarap, yang juga bagian dari wilayah Kecamatan Pastob atau sekitar 6 km dari lokasi korban hilang, Sungai Sipakpahi.
"Iya benar, sudah ditemukan tadi pagi nyangkut di pinggir Sungai Aek Sibundong. Tim dari Basarnas, Kepolisian, TNI dan medis dibantu warga sudah mengevakuasi korban dari lokasi sungai ke pasir putih, Desa Aek Nadua, kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Sipakpahi," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, korban dilaporkan hilang di dalam Sungai Sipakpahi, karena berupaya menyeberang sungai tersebut untuk bisa mencapai lokasi hutan untuk berburu. Saat itu, air sungai masih terlihat dangkal. Namun tak disangka, air sungai tiba-tiba membesar dan tubuh Jamister pun seketika hilang.
PILIHAN:
Derita ISPA akibat Kabut Asap, Bayi 28 Hari Meninggal
(zik)