3 Siswa SD Aniaya Rekannya hingga Kritis
A
A
A
PASURUAN - Tiga orang siswi Sekolah Dasar (SD), di Pasuruan, Jawa Timur, tega menganiaya rekannya sendiri hingga kritis. Akibatnya, korban dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pengobatan.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, korban diketahui bernama Putri Nazila (12). Saat ditemui wartawan, korban tampak terbaring lemas di ruang Krisan RSUD Bangil, tepatnya di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, tiga orang rekannya yang melakukan penganiayaan masing-masing bernama Ihsan (12), Ayik (12), Feri (12). Korban mengaku, dianiaya di ruang kelas SDN Sadenrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Korban merupakan putri ketiga dari lima bersaudara pasangan Taufik (45) dan Masyito (40), warga desa setempat.
Menurut ayah korban Taufik, peristiwa itu berawal saat anaknya naik sepeda angin. Saat naik sepeda itu, dia terjatuh hingga tak sadarkan diri. Saat itu, pihak keluarga menduga korban menderita sakit karena terjatuh.
Saat diajak bicara, korban juga sempat melantur dan mengalmi kejang-kejang. Warga sekitar yang sebelumnya tidak tahu, bahkan sempat mengira bocah nahas ini kerasukan makhluk halus, hingga dipanggilkan paranormal atau dukun.
Namun, korban terus mengalami kesakitan, hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit terdekat dan akhirnya dirujuk kembali ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis.
Selidik punya selidik, ternyata sakitnya korban bukan akibat jatuh dari sepeda. Melainkan karena penganiayaan yang dilakukan tiga orang temannya. Korban dipukul oleh tiga rekannya dengan tangan dari belakang mengenai kepala.
Saat itu, korban sedang menulis di dalam kelas. Sedangkan sang guru, sedang pergi ke toilet untuk buang air kecil. Disangka kuat, ketiga teman korban itu melakukan penganiayaan karena iseng dan ingin menjahili korban.
Untuk menangangi korban, dokter membentuk tim medis dari berbegai spesialis. Diketahui, pemukulan itu mengenai korban mengenai syaraf otak akibat pukulan. Sementara, kejang-kejangnya disebabkan akibat gangguan jantung.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, korban diketahui bernama Putri Nazila (12). Saat ditemui wartawan, korban tampak terbaring lemas di ruang Krisan RSUD Bangil, tepatnya di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, tiga orang rekannya yang melakukan penganiayaan masing-masing bernama Ihsan (12), Ayik (12), Feri (12). Korban mengaku, dianiaya di ruang kelas SDN Sadenrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Korban merupakan putri ketiga dari lima bersaudara pasangan Taufik (45) dan Masyito (40), warga desa setempat.
Menurut ayah korban Taufik, peristiwa itu berawal saat anaknya naik sepeda angin. Saat naik sepeda itu, dia terjatuh hingga tak sadarkan diri. Saat itu, pihak keluarga menduga korban menderita sakit karena terjatuh.
Saat diajak bicara, korban juga sempat melantur dan mengalmi kejang-kejang. Warga sekitar yang sebelumnya tidak tahu, bahkan sempat mengira bocah nahas ini kerasukan makhluk halus, hingga dipanggilkan paranormal atau dukun.
Namun, korban terus mengalami kesakitan, hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit terdekat dan akhirnya dirujuk kembali ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis.
Selidik punya selidik, ternyata sakitnya korban bukan akibat jatuh dari sepeda. Melainkan karena penganiayaan yang dilakukan tiga orang temannya. Korban dipukul oleh tiga rekannya dengan tangan dari belakang mengenai kepala.
Saat itu, korban sedang menulis di dalam kelas. Sedangkan sang guru, sedang pergi ke toilet untuk buang air kecil. Disangka kuat, ketiga teman korban itu melakukan penganiayaan karena iseng dan ingin menjahili korban.
Untuk menangangi korban, dokter membentuk tim medis dari berbegai spesialis. Diketahui, pemukulan itu mengenai korban mengenai syaraf otak akibat pukulan. Sementara, kejang-kejangnya disebabkan akibat gangguan jantung.
(san)