Keluarga Pilot Aviastar Harap Keajaiban Ilahi
A
A
A
BONE - Keluarga pilot pesawat Aviastar Iriafriady Rauf yang ada di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, masih diliputi kecemasan lantaran hingga saat ini keberadaan pesawat Aviastar belum diketahui rimbanya.
Kepada wartawan, keluarga Iriafriady menceritakan saat terakhir dia pulang ke kampung halamannya, di Kabupate Bone. Keluargapun berharap, ada keajaiban dan pilot Aviastar bisa ditemukan selamat.
Pilot Aviastar Iriafriady Rauf yang akrab disapa Adi sama keluargaanya ini, terakhir berkunjung ke kampung halamannya, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Lebaran Idul Fitri tahun 2015.
Iriafriady yang dikenal sabar dan baik oleh keluarganya itu, kerap menelepon keluarganya di Bone. Dia sempat meminta untuk mencarikan jodoh adiknya Irmansyah Rauf sama keluarganya yang ada di Bone.
Niat untuk menikahkan adiknya tercapai dua bulan sebelum bulan Ramadan tahun ini, sehingga Iriafriady datang ke Bone untuk menikahkan adiknya. Bahkan, dia yang menjadi wali buat adiknya.
Terakhir, Iriafriady datang ke Bone, dua hari setelah Lebaran Idul Fitri. Kedatangannya di Bone saat itu hanya dihitung menit. Selain silaturahmi sama keluarganya, sang pilot juga meminta disediakan makanan kesukaannya tape hitam dan ikan dempo atau ikan cakalang yang diasinkan.
Keluarga pilot pesawat rute Masamba-Makassar ini tak dapat menahan air matanya saat menceritakan kesan dan kenangannya bersama Iriafriady, saat dia berada di Bone.
Sepupu Iriafriady, Ahusna mengatakan, bahwa tidak ada tanda-tanda atau firasat apa-apa saat Iriafriady terakhir datang ke Bone. Bahkan, dia sempat saling berpelukan dengan keluarga.
Ahusna tak dapat menahan tangis saat menceritakan keinginan Ayah Iriafriady, Rauf Maharanu Daeng Manrapi yang menginginkan anaknya menjadi seorang penerbang dan hendak melihat anaknya memakai baju pilot. Namun sang ayah lebih dulu menghadap Ilahi.
Ahusna menambahkan, bahwa saat ziarah kemakam ayahnya, di Tacipi, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Iriafriady memakai seragam pilot untuk membuktikan keinginan sang ayah yang belum sempat melihat Iriafriady memakai seragam tersebut.
Sementara itu, sepupu Iriafriady, Jumarni mengatakan, Iriafriady lahir di Papua. Namun keluarga besar berada di Kabupaten Bone. Ayah dan ibunya orang Bone. Tapi orangtuanya merantau ke Sentani dan menjadi pengusaha di sana.
Kepada wartawan, keluarga Iriafriady menceritakan saat terakhir dia pulang ke kampung halamannya, di Kabupate Bone. Keluargapun berharap, ada keajaiban dan pilot Aviastar bisa ditemukan selamat.
Pilot Aviastar Iriafriady Rauf yang akrab disapa Adi sama keluargaanya ini, terakhir berkunjung ke kampung halamannya, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Lebaran Idul Fitri tahun 2015.
Iriafriady yang dikenal sabar dan baik oleh keluarganya itu, kerap menelepon keluarganya di Bone. Dia sempat meminta untuk mencarikan jodoh adiknya Irmansyah Rauf sama keluarganya yang ada di Bone.
Niat untuk menikahkan adiknya tercapai dua bulan sebelum bulan Ramadan tahun ini, sehingga Iriafriady datang ke Bone untuk menikahkan adiknya. Bahkan, dia yang menjadi wali buat adiknya.
Terakhir, Iriafriady datang ke Bone, dua hari setelah Lebaran Idul Fitri. Kedatangannya di Bone saat itu hanya dihitung menit. Selain silaturahmi sama keluarganya, sang pilot juga meminta disediakan makanan kesukaannya tape hitam dan ikan dempo atau ikan cakalang yang diasinkan.
Keluarga pilot pesawat rute Masamba-Makassar ini tak dapat menahan air matanya saat menceritakan kesan dan kenangannya bersama Iriafriady, saat dia berada di Bone.
Sepupu Iriafriady, Ahusna mengatakan, bahwa tidak ada tanda-tanda atau firasat apa-apa saat Iriafriady terakhir datang ke Bone. Bahkan, dia sempat saling berpelukan dengan keluarga.
Ahusna tak dapat menahan tangis saat menceritakan keinginan Ayah Iriafriady, Rauf Maharanu Daeng Manrapi yang menginginkan anaknya menjadi seorang penerbang dan hendak melihat anaknya memakai baju pilot. Namun sang ayah lebih dulu menghadap Ilahi.
Ahusna menambahkan, bahwa saat ziarah kemakam ayahnya, di Tacipi, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Iriafriady memakai seragam pilot untuk membuktikan keinginan sang ayah yang belum sempat melihat Iriafriady memakai seragam tersebut.
Sementara itu, sepupu Iriafriady, Jumarni mengatakan, Iriafriady lahir di Papua. Namun keluarga besar berada di Kabupaten Bone. Ayah dan ibunya orang Bone. Tapi orangtuanya merantau ke Sentani dan menjadi pengusaha di sana.
(san)