Jatuh Dari Galangan Kapal, Pekerja Tewas Tenggelam
A
A
A
BATAM - Hanafi Sulaiman (27) warga Kaveling Flamboyan Blok G Nomor 98, Kelurahan Seipelunggut, Kecamatan Sagulung tewas tenggelam saat bekerja di galangan kapal PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Kamis 17 September sekitar pukul 16.13 WIB.
Korban terjatuh ke laut dari ketinggian lima meter di kapal tongkang yang dikerjakannya. Belum diketahui secara pasti apa penyebab jatuhnya korban.
Informasi yang dirangkum, setelah diketahui korban tenggelam pihak perusahaan langsung melarikannya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk melakukan pertolongan pertama. Namun, korban sudah menghembuskan napas terakhirnya di dalam laut setelah tenggelam setengah jam lamanya.
Salah seorang teman kerja korban, Hotman Lubis (30) mengatakan, korban sedang mengerjakan pemasangan kabel di bagian kapal tongkang.
Entah kenapa, tiba-tiba korban jatuh ke laut. Herness (ikat pinggang) yang dicantolkan ke besi ikut dibawanya. Dia sempat melihat korban saat jatuh, karena saling berdekatan bekerja.
"Tempat saya bekerja dengan Hanafi berdekatan. Setelah dia jatuh sepatu safety mengapung mengapung duluan, tapi tubuhnya tak muncul. Tak lama sesudah mendapat pertolongan medis, Hanafi pun menghembuskan nafas terakhirnya," ungkapnya.
Sementara istri Hanafi yang diketahui bernama Vivi (26) hanya bisa menangis. Dia tak kuasa melepas kepergian suaminya selama-lamanya.
Kondisi ini semakin terpukul bagi Vivi yang sedang mengandung anak pertamanya dengan korban berumur tujuh bulan kandungan. "Tak nyangka kamu secepat itu perginya, kenapa harus begini," kata Vivi sambil mengucurkan air mata.
Petugas kamar jenazah RSUD Embung Fatimah mengatakan, korban mengalami luka benturan di bagian tengkorak belakang.
Dia menduga ketika korban jatuh sehingga tak kuat akibat benturan yang dialaminya. Tidak ada luka serius yang lain dialami korban, hanya pada saat tenggelam korban tak bisa berbuat apa-apa.
"Korban hanya mengalami luka lecet bagian tengkorak belakang kepala korban. Informasinya korban tenggelam selama 30 menit sehingga menghembuskan napas terakhirnya," kata petugas yang enggan disebutkan namanya.
Sekuriti PT ASL, Rico Octafio Purba mengatakan, pihak manajemen tidak berkenaan memberi komentar terkait insiden ini.
Setiap kali ada kecelakaan kerja di dalam perusahaan, manajemen tidak bersedia memberikan komentar karena sudah menyerahkan masalahnya kepada polisi. Dia menduga ada kelalaian kerja saat korban bekerja sehingga meninggal.
"Manajemen tak mau memberikan keterangan, sudah sering terjadi tapi pihak perusahaan tak mau. Berbelit-belit di sini. Kejadian ini memang ada kelalaiannya sehingga ada korban," kata Rico, Jumat (18/9/2015).
Sementara itu, Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah mengatakan, penyebab kematian korban saat ini masih diselidiki, anggota sudah mem-police line lokasi kejadian.
Kemudian, beberapa saksi sudah diperiksa seperti rekan-rekan kerja korban. "Laporan sudah diterima, kita masih melakukan penyelidikan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur," kata Andy.
Korban terjatuh ke laut dari ketinggian lima meter di kapal tongkang yang dikerjakannya. Belum diketahui secara pasti apa penyebab jatuhnya korban.
Informasi yang dirangkum, setelah diketahui korban tenggelam pihak perusahaan langsung melarikannya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk melakukan pertolongan pertama. Namun, korban sudah menghembuskan napas terakhirnya di dalam laut setelah tenggelam setengah jam lamanya.
Salah seorang teman kerja korban, Hotman Lubis (30) mengatakan, korban sedang mengerjakan pemasangan kabel di bagian kapal tongkang.
Entah kenapa, tiba-tiba korban jatuh ke laut. Herness (ikat pinggang) yang dicantolkan ke besi ikut dibawanya. Dia sempat melihat korban saat jatuh, karena saling berdekatan bekerja.
"Tempat saya bekerja dengan Hanafi berdekatan. Setelah dia jatuh sepatu safety mengapung mengapung duluan, tapi tubuhnya tak muncul. Tak lama sesudah mendapat pertolongan medis, Hanafi pun menghembuskan nafas terakhirnya," ungkapnya.
Sementara istri Hanafi yang diketahui bernama Vivi (26) hanya bisa menangis. Dia tak kuasa melepas kepergian suaminya selama-lamanya.
Kondisi ini semakin terpukul bagi Vivi yang sedang mengandung anak pertamanya dengan korban berumur tujuh bulan kandungan. "Tak nyangka kamu secepat itu perginya, kenapa harus begini," kata Vivi sambil mengucurkan air mata.
Petugas kamar jenazah RSUD Embung Fatimah mengatakan, korban mengalami luka benturan di bagian tengkorak belakang.
Dia menduga ketika korban jatuh sehingga tak kuat akibat benturan yang dialaminya. Tidak ada luka serius yang lain dialami korban, hanya pada saat tenggelam korban tak bisa berbuat apa-apa.
"Korban hanya mengalami luka lecet bagian tengkorak belakang kepala korban. Informasinya korban tenggelam selama 30 menit sehingga menghembuskan napas terakhirnya," kata petugas yang enggan disebutkan namanya.
Sekuriti PT ASL, Rico Octafio Purba mengatakan, pihak manajemen tidak berkenaan memberi komentar terkait insiden ini.
Setiap kali ada kecelakaan kerja di dalam perusahaan, manajemen tidak bersedia memberikan komentar karena sudah menyerahkan masalahnya kepada polisi. Dia menduga ada kelalaian kerja saat korban bekerja sehingga meninggal.
"Manajemen tak mau memberikan keterangan, sudah sering terjadi tapi pihak perusahaan tak mau. Berbelit-belit di sini. Kejadian ini memang ada kelalaiannya sehingga ada korban," kata Rico, Jumat (18/9/2015).
Sementara itu, Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah mengatakan, penyebab kematian korban saat ini masih diselidiki, anggota sudah mem-police line lokasi kejadian.
Kemudian, beberapa saksi sudah diperiksa seperti rekan-rekan kerja korban. "Laporan sudah diterima, kita masih melakukan penyelidikan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur," kata Andy.
(sms)