SMKN 3 Jetis Yogya Dilempar Bom Molotov
A
A
A
YOGYAKARTA - SMKN 3 Jetis Yogyakarta dilempar bom molotov oleh dua orang tak dikenal, Rabu (16/9/2015) dini hari.
Aksi pelaku diketahui oleh penjaga sekolah, Baharudin Fakhri (21). Warga Sinduadi, Ngaglik, Sleman ini melihat keduanya menggunakan sepeda motor jenis metik
Jari kejauhan, Baharudin melihat kedua pelaku yang berhenti tersebut melempar botol berisi bensin yang sudah disulut api pada sumbunya ke arah sekolah. Tak ayal, bom molotov itu meledak dengan bunyi yang cukup keras.
Lemparan itu mengenai pintu dan sebagian dinding sekolah. Kobaran api pun sempat menghanguskan pintu bangunan sekolah.
"Orangnya tidak turun dari motornya, berhenti sebentar terus melempar bom molotov ke arah selolah," kata Fakhri.
Dijelaskan, dua pelaku langsung tancap gas usai melakukan aksinya. Agar api tidak menjalar lebih luas, dia berusaha memadamkannya.
Sementara rekannya, Dwi Prasetyo (20) warga Gondoarum, Wonolerto, Turi, Sleman berusaha mengejar kedua pelaku seorang diri.
Hanya saja, dia kehilangan jejak kedua pelaku yang sudah menghilang di jalanan Kota Yogyakarta. "Sepertinya anak sekolah juga pelakunya, tapi engak tau semalem enggak ketemu saat dikejar," jelasnya.
Dia menduga ada rentetan kejadian terkait insiden bom molotov ini. Sebab, beberapa waktu lalu ada perkelahian pelajar antara sekolah tempatnya bekerja dengan sekolah lain.
"Apa karena kemarin ada tawuran, terus ada pihak lain yang meneror bom, kita engak tau juga," katanya.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, pihak kepolisian juga belum menemukan keberadaan pelaku.
Sebab, saat ini masih dalam upaya penyelidikan dengan mencari keberadaan pelaku. "Belum, semalam langsung patroli tapi belum ketemu pelakunya," kata sumber di Mapolsekta Jetis.
Aksi pelaku diketahui oleh penjaga sekolah, Baharudin Fakhri (21). Warga Sinduadi, Ngaglik, Sleman ini melihat keduanya menggunakan sepeda motor jenis metik
Jari kejauhan, Baharudin melihat kedua pelaku yang berhenti tersebut melempar botol berisi bensin yang sudah disulut api pada sumbunya ke arah sekolah. Tak ayal, bom molotov itu meledak dengan bunyi yang cukup keras.
Lemparan itu mengenai pintu dan sebagian dinding sekolah. Kobaran api pun sempat menghanguskan pintu bangunan sekolah.
"Orangnya tidak turun dari motornya, berhenti sebentar terus melempar bom molotov ke arah selolah," kata Fakhri.
Dijelaskan, dua pelaku langsung tancap gas usai melakukan aksinya. Agar api tidak menjalar lebih luas, dia berusaha memadamkannya.
Sementara rekannya, Dwi Prasetyo (20) warga Gondoarum, Wonolerto, Turi, Sleman berusaha mengejar kedua pelaku seorang diri.
Hanya saja, dia kehilangan jejak kedua pelaku yang sudah menghilang di jalanan Kota Yogyakarta. "Sepertinya anak sekolah juga pelakunya, tapi engak tau semalem enggak ketemu saat dikejar," jelasnya.
Dia menduga ada rentetan kejadian terkait insiden bom molotov ini. Sebab, beberapa waktu lalu ada perkelahian pelajar antara sekolah tempatnya bekerja dengan sekolah lain.
"Apa karena kemarin ada tawuran, terus ada pihak lain yang meneror bom, kita engak tau juga," katanya.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, pihak kepolisian juga belum menemukan keberadaan pelaku.
Sebab, saat ini masih dalam upaya penyelidikan dengan mencari keberadaan pelaku. "Belum, semalam langsung patroli tapi belum ketemu pelakunya," kata sumber di Mapolsekta Jetis.
(nag)