Kami Juaranya, Bung!

Rabu, 16 September 2015 - 09:41 WIB
Kami Juaranya, Bung!
Kami Juaranya, Bung!
A A A
MEDAN - Euforia kemenangan PSMS Medan yang menjadi juara Piala Kemerdekaan terasa begitu kuat menggema. Sambutan meriah atas keberhasilan tim sudah terlihat saat pemain, pelatih, dan tim ofisial tiba di Bandara Kualanamu International, Selasa (15/9).

Ribuan suporter PSMS menyambut tim Ayam Kinantan yang tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Rombongan yang berjumlah 34 orang beserta Pelatih PSMS Medan Suharto AD langsung disambut gegap gempita.

Mereka disambut petinggi Kodam I/BB didampingi Dandim 0201/BS serta Dandim 0204/DS di depan Terminal Kedatangan Bandara Kualanamu. Pelukan hangat menyambut punggawa PSMS Medan. Tarian Melayu juga tak ketinggalan menyambut mereka. Tak lupa para punggawa dan pelatih juga mendapat kalung bunga saat menginjakkan kaki di bandara.

Sementara ribuan suporter PSMS Medan yang tergabung dalam SMeCK Holigan, Kampack FC, dan organisasi suporter lainnya, berbaur bersama pemain dan ofisial tim punmengarak Piala Kemerdekaan 2015 di beberapa wilayah Kota Medan. Arak-arakan dimulai dari Bandara Kualanamu- Jalan Sisingamangaraja, S Parman, Jalan Diponegoro, dan finis di Lapangan Benteng Medan.

Para suporter yang rata-rata mengenakan seragam kebesaran PSMS Medan berwarna hijau berkonvoi dengan mengendarai sepeda motor dan mobil sambil bernyanyi lagulagu yang biasa dikumandangkan saat Ayam Kinantan bertanding. Pemain PSMS menggunakan mobil truk jenis reo yang biasa dipakai untuk berburu.

Mereka berdiri di atas mobil terbuka itu sambil melambaikan tangan dan menunjukkan Piala Kemerdekaan kepada masyarakat. Arakarakan ini sebagai bentuk ungkapan kegembiraan atas keberhasilan tim yang dibesut Suharto AD berhasil menjadi kampiun Piala Kemerdekaan 2015 setelah di babak final berhasil mengalahkan Persinga Ngawi 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Minggu (12/9) lalu.

“Penyambutan yang luar biasa dari masyarakat. Keberhasilan mencapai puncak tertinggi, juga berkat dukungan dari masyarakat.” “Kami harap ke depan masyarakat tetap memberikan dukungan penuh sehingga PSMS bisa mempertahankan prestasi yang telah diraih,” ucap Ketua Umum PSMS Medan Mahyono.

Dia menjelaskan, pembinaan akan tetap dilakukan berkelanjutan sehingga tim ini menjadi banknya pemain muda. Tim ini juga nanti akan diisi pemain muda sehingga tidak kekurangan pemain maupun tidak kesulitan mencari pemain muda. Selain itu, tidak hanya menyiapkan bibit muda pemain handal, tim ini akan nanti bisa mengisi pemain nasional yang pernah dilakukan PSMS beberapa tahun silam.

“Pembinaan tetap akan dilakukan berkelanjutan. Mari sama-sama kita jadikan Medan sebagai contoh industri sepak bola di Indonesia,” katanya. Dia menambahkan, untuk pendanaan PSMS dinilai siap dan tidak ada masalah.

Beberapa perusahaan besar nasional milik swasta sudah menghubungi pihaknya, tinggal mencari waktu duduk bersama membicarakan masalah ini. “Dalam waktu dekat akan dilakukan acara gala dinner kepada pihak perusahaan swasta untuk membicarakan masalah ini. Jadi, tidak ada masalah lagi,” ucapnya tanpa merinci per-usahaan apa yang sudah menghubungi pihak manajemen PSMS.

Sementara Plh Wali Kota Medan Syaiful Bahri Lubis mengungkapkan, sudah sampaikan sejak lama untuk bersungguh- sungguh memberikan perhatian terhadap PSMS Medan. Dengan begitu, tim yang berdiri sejak 1950 tersebut bisa meningkatkan kualitasnya.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari latihan dan pembinaan serius. “Ke depannya, PSMS harus bisa mempertahankan gelar juara ini. Keberhasilan ini juga menunjukkan PSMS kembali berjaya seperti yang ditorehkan pada 1983 dan 1985. PSMS bisa menjuarai Perserikatan,” katanya saat memberikan sambutan dihadapkan ribuan suporter PSMS yang memadati Lapangan Benteng, Medan.

Dia mengungkapkan, keberhasilan ini tidak hanya buah dari latihan serius, kekompakan tim, dan kerja keras. Namun, juga campur tangan orang yang peduli terhadap PSMS, yakni Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Ramayadi. Dia telah meluangkan waktu untuk kebangkitan PSMS.

“PSMS hari ini telah membuktikan dan memberikan juara. Kembali berprestasi. Diharapkan ke depan ada Pak Edi Ramayadi lainnya memberikan perhatian kepada PSMS. Bangkit terus Ayam Kinantan. Salam sada roha,” katanya.

Ketika disinggung masalah bonus untuk pemain atas pencapaian ini, Syaiful mengatakan, pihaknya akan membicarakan masalah ini terlebih dahulu. “Nanti kita bicarakan lagi. Sejauh ini belum,” ungkapnya.

Seorang pengurus PSMS Medan, Parlin Siagian, 64, mengucapkan terima kasih kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi yang juga sempat menjadi Pangdam I/BB. “Dukungan masyarakat juga paling penting kepada PSMS Medan. Karena Pak Edy, PSMS itu hidup. Sebenarnya bukan pengganti yang dicari, tapi semangat Pak Edy yang harus ditularkan,” kata Parlin.

Mantan pemain PSMS era tahun 80-an ini juga meminta agar euforia kemenangan PSMS Medan jangan hanya terhenti. “Jangan waktu berhasil itu peduli, membuat berhasil itu yang payah. Dan jangan sekarang saja dikembang-kembangkan. Dulu gaji pun tersendat,” ujarnya.

Parlin juga menceritakan 30 tahun lalu terakhir kali PSMS Medan mengangkat Piala Kemerdekaan. Sekda Sumut Hasban Ritonga menambahkan sangat berdebar ketika menyaksikan pertandingan final beberapa hari lalu. Karena PSMS ketinggalan 0-1 dari Persinga Ngawi. Bahkan, saat itu pemain PSMS tinggal 10 orang.

Rasa berdebar bertambah ketika tim lawan dihadiahi tendangan penalti namun membentur tiang. Akhirnya, dengan kegigihan, kesungguhan, dan kerja sama, PSMS bisa menang. “Piala Kemerdekaan ada di Kota Medan. PSMS Medan milik masyarakat Sumut. Tim kebanggaan Sumut. Untuk itu, ke depannya para stakeholder bergandengan tangan dengan masyarakat memajukan PSMS,” ucapnya.

Dirinya juga percaya seluruh pemain tidak berpuas diri sampai di sini. Sebab juara Piala Kemerdekaan bukan tujuan akhir. Sebab masih ada agenda lain untuk diraih. “Saatnya untuk satu tekad, satu tujuan memajukan PSMS. Saatnya PSMS menjadi tim yang disegani di Indonesia,” katanya.

Pembina PSMS Medan Dzulmi Eldin menyatakan, kagum atas usaha yang dilakukan seluruh tim dan pendukung PSMS. Kemenangan PSMS menurutnya adalah kemenangan semua pecinta Ayam Kinantan . Kemenangan ini juga sebagai satu bukti, taji Ayam Kinantan masih berkuku di Tanah Air.

Pola permainan total menyerang dilakukan PSMS Medan membuahkan hasil yang benarbenar baik. “Dari sejarah kemenangan ini, PSMS harus kita bela bersama. Kita jaga dan kita besarkan agar kemenangan berikutnya bisa diraih,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Eldin, untuk mendukung PSMS lebih baik lagi, pemerintah ke depan akan menyiapkan fasilitas penuh sesuai standar liga. Tentu anggaran untuk peningkatan ini harus ditambah. “Jika saya diberikan amanah, kami akan wujudkan impian kejayaan PSMS dahulu kala. Mulai dari persiapan tim sampai dengan fasilitas lainnya. Ke depannya, PSMS harus bisa meraih prestasi lainnya seperti Piala Presiden,” katanya.

Acara ini ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai rasa syukur atas kebersihan tersebut. Nasi tumpeng itu diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa atas keberhasilan ini mulai dari pemain, ofisial , dan suporter. Para suporter pun selanjutnya menghibur diri mereka dengan bernyanyi dan bergoyang.

Seorang pengurus PSMS Medan, Parlin Siagian, 64, mengucapkan terima kasih kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi yang juga sempat menjadi Pangdam I/BB. “Dukungan masyarakat juga paling penting kepada PSMS Medan. Karena Pak Edy, PSMS itu hidup. Sebenarnya bukan pengganti yang dicari, tapi semangat Pak Edy yang harus ditularkan,” tegas Parlin.

Mantan pemain PSMS era tahun 80-an ini juga meminta agar euporia kemenangan PSMS Medan jangan hanya terhenti. “Jangan waktu berhasil itu peduli, membuat berhasil itu yang payah. Dan, jangan sekarang saja dikembang-kembangkan. Dulu gajipun tersendat,” ujarnya. Parlin juga menceritakan bahwa 30 tahun lalu terakhir kali PSMS Medan mengangkat Piala Kemerdekaan.

M andi yusri/ Reza shahab
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6208 seconds (0.1#10.140)