Membumikan Matematika Terapan
A
A
A
YOGYAKARTA - Bagi orang kebanyakan, matematika selalu identik dengan hal-hal yang berbau “rumit” dan membosankan. Jarang ada yang tahu jika dengan matematika kita bisa memprediksikan dampak dan risiko tsunami.
Prof dr Stephen Roberts dari Australian National University Australia memaparkan tentang matematika terapan di hadapan ratusan peserta The 2015 International Conference on Ma - thematics, its Applications, and Mathematics Education (ICMAME) , kemarin. Menurut Prof Stephen, persoalan dam pak banjir, prediksi cuaca atau tsunami menjadi be - berapa contoh fenomena ling - kungan yang bisa disimulasikan dan dimo delkan dengan me - man faatkan ilmu matematika terapan.
De ngan prediksi seperti ini, risiko dan dampak yang bisa diketahui sebelum bencana terjadi tentu dapat meminimalisasi korban maupun kerugian material. “Ka mi ingin matema - ti ka bisa mem bumi. Banyak yang bisa kita lakukan dengan ilmu ma te matika,” ujar Kepala Prodi Ma te matika Universitas Sanata Dhar ma (USD) Yog ya - kar ta Har tono PhD, kemarin.
Menurut Hartono, acara semacam ini baru pertama kali digelar di USD. Selain dari Aus - tralia, dalam acara ini juga didatangkan profesor dari Jer - man. Selama dua hari, mereka akan memaparkan tentang ma - te matika terapan di hadapan 200-an peserta seminar. Tak ha - nya dari Indonesia, para peserta juga berasal dari luar negeri se - perti, Filipina, Malaysia, Viet - nam, Kamboja, Brasil, dan lain se bagainya.
“Kami bertukar pi - kiran, bangun jaringan diskusi ten tang penelitian dan lain se - bagainya,” katanya. Hartono mengakui, banyak sekali manfaat dari ilmu ma te - matika terapan. Selain untuk mem prediksi dampak bencana alam, ilmu matematika terapan juga bisa digunakan dalam hal aplikasi medis, seperti radiote - rapi kanker. “Kami ingin mate - matika punya wajah baru. Tak lagi dianggap sesuatu yang ëangkerí.
Kami ingin matematika membumi, bisa diterapkan da lam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. Salah seorang peserta, Dwi Wahyuono mengatakan, bagi - nya matematika terapan me - mang bukan hal yang baru. Gu - ru SMP Pangudi Luhur, Srum - bung, Magelang mengaku, selama ini dalam mengajar dirinya selalu berusaha memberikan pemahaman kepada siswa.
“Sa - ya dalam mengajar selalu ber - usaha memberikan contoh apli - kasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Harapan saya, siswa tidak lagi menganggap matematika sesuatu yang ang - ker,” ujarnya Peserta yang lain, Happy Christianti mengaku, banyak hal baru yang dia dapat dalam acara tersebut.
“Saya sering ikut seminar-seminar. Matematika terapan bukan sesuatu yang asing bagi saya. Namun soal ma - tematika bisa untuk mempre - diksikan tsunami dan sebagai - nya, saya baru dapat dalam se - minar ini,” ujarnya. Happy berharap, ke depan acara-acara semacam ini lebih sering diselenggarakan lagi. “Banyak ilmu yang kami dapat dalam acara seperti ini,” ucap Andreas, peserta lainnya.
Ainun najib
Prof dr Stephen Roberts dari Australian National University Australia memaparkan tentang matematika terapan di hadapan ratusan peserta The 2015 International Conference on Ma - thematics, its Applications, and Mathematics Education (ICMAME) , kemarin. Menurut Prof Stephen, persoalan dam pak banjir, prediksi cuaca atau tsunami menjadi be - berapa contoh fenomena ling - kungan yang bisa disimulasikan dan dimo delkan dengan me - man faatkan ilmu matematika terapan.
De ngan prediksi seperti ini, risiko dan dampak yang bisa diketahui sebelum bencana terjadi tentu dapat meminimalisasi korban maupun kerugian material. “Ka mi ingin matema - ti ka bisa mem bumi. Banyak yang bisa kita lakukan dengan ilmu ma te matika,” ujar Kepala Prodi Ma te matika Universitas Sanata Dhar ma (USD) Yog ya - kar ta Har tono PhD, kemarin.
Menurut Hartono, acara semacam ini baru pertama kali digelar di USD. Selain dari Aus - tralia, dalam acara ini juga didatangkan profesor dari Jer - man. Selama dua hari, mereka akan memaparkan tentang ma - te matika terapan di hadapan 200-an peserta seminar. Tak ha - nya dari Indonesia, para peserta juga berasal dari luar negeri se - perti, Filipina, Malaysia, Viet - nam, Kamboja, Brasil, dan lain se bagainya.
“Kami bertukar pi - kiran, bangun jaringan diskusi ten tang penelitian dan lain se - bagainya,” katanya. Hartono mengakui, banyak sekali manfaat dari ilmu ma te - matika terapan. Selain untuk mem prediksi dampak bencana alam, ilmu matematika terapan juga bisa digunakan dalam hal aplikasi medis, seperti radiote - rapi kanker. “Kami ingin mate - matika punya wajah baru. Tak lagi dianggap sesuatu yang ëangkerí.
Kami ingin matematika membumi, bisa diterapkan da lam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. Salah seorang peserta, Dwi Wahyuono mengatakan, bagi - nya matematika terapan me - mang bukan hal yang baru. Gu - ru SMP Pangudi Luhur, Srum - bung, Magelang mengaku, selama ini dalam mengajar dirinya selalu berusaha memberikan pemahaman kepada siswa.
“Sa - ya dalam mengajar selalu ber - usaha memberikan contoh apli - kasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Harapan saya, siswa tidak lagi menganggap matematika sesuatu yang ang - ker,” ujarnya Peserta yang lain, Happy Christianti mengaku, banyak hal baru yang dia dapat dalam acara tersebut.
“Saya sering ikut seminar-seminar. Matematika terapan bukan sesuatu yang asing bagi saya. Namun soal ma - tematika bisa untuk mempre - diksikan tsunami dan sebagai - nya, saya baru dapat dalam se - minar ini,” ujarnya. Happy berharap, ke depan acara-acara semacam ini lebih sering diselenggarakan lagi. “Banyak ilmu yang kami dapat dalam acara seperti ini,” ucap Andreas, peserta lainnya.
Ainun najib
(bbg)