Psms juara!

MEDAN - Tropi Piala Kemerdekaan 2015 menjadi milik PSMS Medan setelah mengandaskan Persinga Ngawi secara dramatis 2:1 di partai puncak yang berlangsung di Stadion Bung Tomo, Surabaya, tadi malam.

Kapten PSMS, Legimin Raharjo, menjadi aktor penentu kemenangan Ayam Kinantan setelah golnya yang tercipta di menit 91. Legiman mengunci skor 2-1 hingga wasit meniup pluit panjang. PSMS sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Jefri Kurniawan pada menit 27.

Saat tertinggal, PSMS juga harus bermain 10 pemain setelah Asrul Risahonda menerima kartu kuning kedua pada menit 40. Meski kehilangan satu pemain, tidak membuat PSMS patah arang. Pada babak kedua, tim Ayam Kinantanmencoba bermain lebih sabar.

Bahkan, hampir mencetak gol di menit ke-55, sayang sepakan Aldino Herdianto melebar di sisi kiri gawang. Perjuangan PSMS untuk mencetak gol akhirnya membuahkan hasil pada menit ke- 63. Diawali tendangan bebas Wanda Syahputra, tandukan Aldino Herdianto menghujam deras ke jala Persinga Ngawi. Skor berubah menjadi 1-1.

Berhasil menyamakan kedudukan membuat PSMS tampil lebih garang. Mereka terus menggempur pertahanan Persinga hingga laga menyisakan waktu 10 menit. Persinga yang unggul jumlah pemain justru tampak kebingungan. Hingga akhirnya petaka datang di injury time menghancurkan mimpi Persinga memboyong gelar juara.

Selain memboyong trofi juara, PSMS Medan juga berhak menerima hadiah sebesar Rp1,5 miliar. “Kemenangan ini kami persembahkan untuk masyarakat Sumut dan Kota Medan. Motivasi pemain dan seluruh tim bertekad mempersembahkan bagi kota kami, asal kami, orangorang yang mendukung PSMS dan alhamdulillah kami berhasil mewujudkannya,” tutur Pelatih KepalaPSMSMedanSuharto AD.

Sementara kubu Persinga Ngawi sepertinya tak bisa menerima kenyataan pahit. Beberapa pemain tertunduk lesu dan meneteskan air mata penyeselaan. Mereka seakan tak percaya, keunggulan satu gol dan satu pemain tak bisa dimanfaatkan. Bahkan kubu Persinga, enggan datang dalam konferensi pres resmi.

Sebanyak 10 kartu kuning dansatukartumerahyangkeluar dari kantong wasit Munadi, menggambarkan bagaimana kerasnya final turnamen Piala Kemerdekaan 2015 ini. ”Pertandingansangat berat. Kamibermain 10, tapi anak-anak bermain luar biasa menunjukan semangat patang menyerah dari Medan.

Ini menjadi malam luar biasa,” ucap Asisten Pelatih PSMS Medan, Edy Sahputra. Atas keberhasilan ini, manajemen PSMS berjanji akan memberikan bonus kepada Tambun Naibahodkk, termasukbonusuntuk pelatih dan official tim. “Manajemen memang telah menyiapkan bonus bagi tim, dan itu akan kami penuhi.

Kami berikandenganjumlahyanglebih besar dari sebelumnya yang diterima,” janji Manajer Tim, Andry Mahyar. Dari Kota Medan, Ketua Askot PSSI Medan, Iswanda Ramli, mengatakan, keberhasilan PSMS di Piala Kemerdekaan patut disyukuri mengingat prestasi PSMS selama ini mengalami pasang surut.

“Kita patut bangga, karena PSMS mampu membuktikan masih bertaji. Ini pertanda sepak bola kita masih ada,” katanya usai nonton bareng (nobar) laga final Piala Kemerdekaan, di Stadion Kebun Bungga, Medan, tadi malam. Pasang surut memang menjadi bagian perjalanan tim kesayangan masyarakat Medan ini.

Pencapaian terbaik PSMS terjadi di era perserikatan, yakni juara 1967, 1971, 1975, 1983 dan 1985. Di Liga Indonesia, PSMS menjadi runner up 2007. Gelar lainnya, juara pertama Piala Emas Bang Yos II Februari 2005, Piala Emas Bang Yos III Desember 2005 dan Piala Emas Bang Yos IV 2006, sekaligus dinobatkan sebagai pemilik abadi piala tersebut. Kemenangan Piala Kemerdekaan ini juga makin menguatkan PSMS sebagai tim spesialisasi turnamen.

Haris Dasril