Guru SMAN 8 Bandung Jadi Korban Crane Masjidil Haram
A
A
A
BANDUNG - Kecelakaan kerja di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, pada Jumat 11 September 2015, membawa awan duka pada keluarga jemaah haji asal Kota Bandung, Adang Joppy Lili (58).
Pasca dinyatakan meninggal dunia, rumah Adang di Jalan Babakan H Tamim, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, langsung dipenuhi oleh pelayat dari para kerabat dan tetangga.
Tak hanya itu, Adang yang merupakan guru di SMAN 8 Bandung juga turut dilayat oleh anak muridnya. Anak pertama Adang, Yoga Hermana (27) mengungkapkan, ayahnya pergi berangkat menunaikan ibadah haji bersama ibunya Herma Sarimaya (47).
"Keduanya berangkat pada 27 Agustus lalu sebagai kloter 16 Bekasi dengan KBIH Bina Fitroh," katanya, kepada wartawan, Minggu (13/9/2015).
Menurut Yoga, pihak keluarga baru mendapat kepastian mengenai wafatnya Adang, tadi pagi sekira pukul 6.00 WIB. “Kemarin malam sempat tanya ke crisis center, tapi belum ada nama-nama korban,” tutur Yoga.
Saat ini, pihak keluarga masih harap-harap cemas mengenai keberadaan Herma. Pasalnya hingga kini belum ada kepastian, meski pun saat kejadian Herma sedang berpisah dengan Adang.
“Bapak itu di lokasi sedang mengunggu salat subuh dekat Kabah. Sementara ibu menunggu di masjid,” ungkapnya.
Pihak keluarga pun kini sudah mengikhlaskan kejadian kecelakaan tersebut. Selain itu, pihak keluarga juga akan mengikuti prosedur terkait pemakaman Adang yang akan dilakukan di Mekkah.
Pasca dinyatakan meninggal dunia, rumah Adang di Jalan Babakan H Tamim, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, langsung dipenuhi oleh pelayat dari para kerabat dan tetangga.
Tak hanya itu, Adang yang merupakan guru di SMAN 8 Bandung juga turut dilayat oleh anak muridnya. Anak pertama Adang, Yoga Hermana (27) mengungkapkan, ayahnya pergi berangkat menunaikan ibadah haji bersama ibunya Herma Sarimaya (47).
"Keduanya berangkat pada 27 Agustus lalu sebagai kloter 16 Bekasi dengan KBIH Bina Fitroh," katanya, kepada wartawan, Minggu (13/9/2015).
Menurut Yoga, pihak keluarga baru mendapat kepastian mengenai wafatnya Adang, tadi pagi sekira pukul 6.00 WIB. “Kemarin malam sempat tanya ke crisis center, tapi belum ada nama-nama korban,” tutur Yoga.
Saat ini, pihak keluarga masih harap-harap cemas mengenai keberadaan Herma. Pasalnya hingga kini belum ada kepastian, meski pun saat kejadian Herma sedang berpisah dengan Adang.
“Bapak itu di lokasi sedang mengunggu salat subuh dekat Kabah. Sementara ibu menunggu di masjid,” ungkapnya.
Pihak keluarga pun kini sudah mengikhlaskan kejadian kecelakaan tersebut. Selain itu, pihak keluarga juga akan mengikuti prosedur terkait pemakaman Adang yang akan dilakukan di Mekkah.
(san)