Menu Masa Lalu, Rasa Kekinian

Minggu, 13 September 2015 - 12:09 WIB
Menu Masa Lalu, Rasa...
Menu Masa Lalu, Rasa Kekinian
A A A
Kota Semarang yang dikenal sebagai Kota Lunpia ternyata memiliki banyak jajanan kaki lima yang enak di lidah. Variasi cemilan tak kalah menggoda mudah ditemui di berbagai sudut kota.

Penganan ini hadir dengan nama-nama lucu, topping khas, dan tampilan unik untuk merebut hati konsumen. Salah satu jajanan yang bisa Anda cicipi bersama keluarga adalah kue cubit di kawasan Taman KB Semarang.

Gerobak kue dengan merek Cubitten bisa ditemui mulai pukul 14.00-23.00 WIB. Nama cubit disematkan pada kue berukuran mini ini karena saat matang, kue diambil dengan alat penjepit, seperti dicubit. Pemilik usaha kue Cubitten, Budi Setianjaya mengaku berjualan kue cubit karena menangkap peluang booming -nya kue cubit di beberapa kota besar di Indonesia sejak setahun lalu.

“Di Bandung begitu populer menyusul kotakota lainnya. Jadi, saya membawa tren kue cubit ke Semarang sejak Januari 2015,” kata pria asal Bandung ini. Cubit merupakan kue zaman dulu yang sempat tenggelam. Budi bersama sang istri meracik dan memodifikasi resep kue cubit khas Cubitten. Pengalaman puluhan tahun di bidang kuliner membuatnya mahir menemukan resep yang pas. Kue cubit dari Cubitten terasa lembut dan tidak keras di bagian tengah sehingga empuk disantap.

“Kue setengah matang benar- benar melted (meleleh). Keunikannya karena tidak merasakan bau amis meski setengah matang,” ucapnya. Berbagai rasa kue cubit dikreasikan oleh Budi, seperti rasa original , green tea, tiramisu, red velvet, dan bubble gum. Kue cubit terasa tak lengkap tanpa aneka topping sebagai sentuhan akhir. Ada topping ovomaltine, nutella, messes, KitKat, oreo mini bar dan masih banyak lainnya.

Aneka topping ini yang membedakan harga per loyangnya. Nama Cubitten sengaja diambil karena mudah dan sangat khas lidah orang Jawa. Cubitten artinya dicubit. Budi mengaku tetap meracik adonan sendiri. Dalam sehari dia bisa menghabiskan 25 kg adonan. Pada akhir pekan bahkan bisa mencapai 40 kg adonan. “Akhir pekan dan hari libur 250 loyang sedangkan hari biasa 100-200 loyang,” ucapnya.

Kue cubit enak dinikmati saat masih hangat. Lelehan kue bercampur pilihan topping sesuai selera merupakan perpaduan pas sembari menyeruput teh. Setelah mencoba kue cubit dan masih penasaran dengan jajan kaki lima lainnya, Anda bersama keluarga bisa menjajal ketan susu. Di deretan Jalan Imam Bardjo, Anda bisa mampir ke Joeragan Tan Soe. Olahan ketan dibuat home made sehingga pulen, gurih dan tidak lembek. Ide awalnya merujuk dari jajanan ketan susu yang terkenal di Jakarta dan diusung ke kota ini.

Pemilik Joeragan Tan Soe, Pitra Kurniawan memilih populerkan racikan resep dari sang mama. “Perpaduan ini pas untuk ditambahkan variasi topping,” ujarnya. Penganan ini merupakan hasil uji coba berkali-kali untuk mendapatkan ketan susu yang diharapkan. Pernah satu kali, Pitra mencoba resep ternyata ketan yang dimasak tidak memiliki rasa (plain). Percobaan terus dilakukan hingga menemukan komposisi bahan dan rasa yang pas di lidah.

Kerumitan memasak menjadi tantangan tersendiri. Proses memasak ketan membutuhkan waktu lama. Joeragan Tan Soe memasak ketan dimulai pukul 09.00-15.00 WIB. Alhasil, ketan yang dijual fresh karena lapak mulai dibuka pukul 17.00 WIB. Pada hari kerja Joeragan Tan Soe menghabiskan 6-7 kg ketan dan meningkat pada akhir pekan hingga 8-9 kg. Ketan susu yang dijual harus habis hari itu juga untuk mempertahankan rasa ketan dan tidak mengecewakan konsumen.

“Ketan susu sebaiknya langsung disantap, tapi kadang ada konsumen yang menyimpan di lemari pendingin. Nah, kami selalu menyediakan ketan susu fresh setiap hari,” ujarnya. Kolaborasi ketan susu yang diinginkan dirasa pas dengan tambahan topping . Nama-nama unik digunakan untuk menarik minat konsumen. Seperti Tan Soebeng (ketan susu bengbeng), Tan Soero (ketan susu oreo), Tan Soella (ketan susu nutella), Tan Soevo (ketan susu ovomaltin), Tan Soeren (ketan susu durian), Tan Soekitkat (green tea/strawberry/ cheese cake/baked cheese), dan masih banyak lainnya.

Variasi topping dihadirkan untuk memperkaya menu, seperti menu terbaru mangga keju. Konsumen bebas mix & match topping sesuai selera dan tidak ada dalam daftar menu. Misal kombinasi KitKat dan green tea atau kacang dan durian.

“Konsumen yang mengolaborasikan sendiri dan hasilnya keren akan mendapat bonus free ketan susu. Konsumen bisa memotret dan mengunggah sekaligus menandai di IG Joeragan tansoe kami akan mendapatkan hadiah,” ucapnya.

Hendrati hapsari
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1031 seconds (0.1#10.140)