TB Loji Siap Keruk Sungai
A
A
A
PEKALONGAN - Tug Boat (TB) Loji pesanan Pemkot Pekalongan akhirnya selesai digarap. Kapal keruk itu selesai digarap bersama dengan dua tongkang pesanan pemkot tersebut dilauncing kemarin.
“Proyek pembuatan 3 kapal ini oleh PT Bayu Bahari dari Jakarta. Sebab dinilai yang sesuai persyaratan teknisnya,” kata Plt Walikota Pekalongan Dwi Arie Putranto, kemarin. Namun, penggarapan yang dilakukan oleh PT Bayu Bahari tersebut bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal lokal. Sehingga menggandeng PT Barokah Marine. “Jadi kerjasama kedua perusahaan itu. Sebab dipersyaratkan untuk menjalin kerjasama dengan lokal,” ujarnya.
Dwi Arie Putranto menambahkan bahwa tiga kapal keruk tersebut terdiri atas satu kapal “tug boat” dan dua tongkang buatan Perusahaan Terbatas (PT) Barokah Marine. “Kapal buatan putra daerah tersebut diberi nama ‘TB Loji 1’, ‘TK Loji 2’, dan ‘TK Loji 3’ yang telah diluncurkan di galangan kapal,”katanya.
Menurut dia, kapal “Tug boat” tersebut selain dapat dimanfaatkan untuk menarik kapal tongkang juga bisa digunakan untuk menarik kapal ikan milik nelayan yang kesulitan masuk ke Pelabuhan Pekalongan saat air muara surut. “Nantinya, para nelayan bisa memanfaatkan kapal ‘Tug Boat’ itu pada saat kapal milik mereka tidak dapat masuk ke pelabuhan pada saat air muara surut,” katanya.
Menurut dia dengan selesainya kapal tersebut nantinya bisa menanggulangi banjir yang sering terjadi di Kota Pekalongan. Sebab, sedimentasi sungai yang terjadi di Kota Pekalongan cukup tinggi. “Sehingga kedepan kami harapnya bisa meminimalisir terjadinya banjir, dengan normalisasi atau pengerukan sungai di Kota Pekalongan,” harapnya.
Pihaknya memperkirakan bulan depan kapal keruk tersebut sudah bisa beroprasi. Sehingga normalisasi sungai bisa segera bisa berlangsung. “Kalau sesuai anggaran, Oktober ini kapal keruk ini sudah bisa beroperasi. Total anggarannya sekitar Rp 3,7 M,” terangnya.
Sementara partner PT Bayu Bahari Santosa, PT Barokah Marine, Agus Triharsito, mengaku bangga bisa mempersembahkan kapal buatannya untuk kota Pekalongan. Penggarapan kapal tersebut memakan waktu sekitar lima bulan.
“Bangga ya. Sebab puluhan tahun Kota Pekalongan tidak punya kapal keruk sendiri. Sehingga sedimentasi sungainya sangat tinggi, dan kami bangga bisa membantu pemkot. Kapasitas tongkang lumpur sekitar 40 kubik,” ujarnya.
Prahayuda febrianto
“Proyek pembuatan 3 kapal ini oleh PT Bayu Bahari dari Jakarta. Sebab dinilai yang sesuai persyaratan teknisnya,” kata Plt Walikota Pekalongan Dwi Arie Putranto, kemarin. Namun, penggarapan yang dilakukan oleh PT Bayu Bahari tersebut bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal lokal. Sehingga menggandeng PT Barokah Marine. “Jadi kerjasama kedua perusahaan itu. Sebab dipersyaratkan untuk menjalin kerjasama dengan lokal,” ujarnya.
Dwi Arie Putranto menambahkan bahwa tiga kapal keruk tersebut terdiri atas satu kapal “tug boat” dan dua tongkang buatan Perusahaan Terbatas (PT) Barokah Marine. “Kapal buatan putra daerah tersebut diberi nama ‘TB Loji 1’, ‘TK Loji 2’, dan ‘TK Loji 3’ yang telah diluncurkan di galangan kapal,”katanya.
Menurut dia, kapal “Tug boat” tersebut selain dapat dimanfaatkan untuk menarik kapal tongkang juga bisa digunakan untuk menarik kapal ikan milik nelayan yang kesulitan masuk ke Pelabuhan Pekalongan saat air muara surut. “Nantinya, para nelayan bisa memanfaatkan kapal ‘Tug Boat’ itu pada saat kapal milik mereka tidak dapat masuk ke pelabuhan pada saat air muara surut,” katanya.
Menurut dia dengan selesainya kapal tersebut nantinya bisa menanggulangi banjir yang sering terjadi di Kota Pekalongan. Sebab, sedimentasi sungai yang terjadi di Kota Pekalongan cukup tinggi. “Sehingga kedepan kami harapnya bisa meminimalisir terjadinya banjir, dengan normalisasi atau pengerukan sungai di Kota Pekalongan,” harapnya.
Pihaknya memperkirakan bulan depan kapal keruk tersebut sudah bisa beroprasi. Sehingga normalisasi sungai bisa segera bisa berlangsung. “Kalau sesuai anggaran, Oktober ini kapal keruk ini sudah bisa beroperasi. Total anggarannya sekitar Rp 3,7 M,” terangnya.
Sementara partner PT Bayu Bahari Santosa, PT Barokah Marine, Agus Triharsito, mengaku bangga bisa mempersembahkan kapal buatannya untuk kota Pekalongan. Penggarapan kapal tersebut memakan waktu sekitar lima bulan.
“Bangga ya. Sebab puluhan tahun Kota Pekalongan tidak punya kapal keruk sendiri. Sehingga sedimentasi sungainya sangat tinggi, dan kami bangga bisa membantu pemkot. Kapasitas tongkang lumpur sekitar 40 kubik,” ujarnya.
Prahayuda febrianto
(ftr)