Sesekali Pembuang Sampah Sembarangan Diteriaki Biar Malu
A
A
A
SEMARANG - Sampah masih menjadi persoalan kota-kota besar di Indonesia, termasuk Semarang. Ancaman hukuman bagi pembuang sampah sembarangan ternyata tak berpengaruh signifikan terhadap kebersihan kota.
Banyak warga yang tetap sesuka hati melemparkan barang-barang tak berguna ke jalanan atau ruang publik lainnya. Ingin memberikan contoh kepada masyarakatnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Penjabat (Pj) Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto kemarin ikut terjun dalam kegiatan kerja bakti terpadu yang dipusatkan di Lapangan Simpanglima Semarang.
Bersama seluruh elemen masyarakat seperti PNS, TNI, Polri, pelajar dan pedagang kaki lima, keduanya tak canggung masuk ke dalam bak sampah dan ikut bersih-bersih landmarkKota Semarang itu. Kerja bakti terpadu dilaksanakan serentak di 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang. Kegiatan ini diharapkan menjadi kebiasaan rutin masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun pinggiran.
Saat kerja bakti, Ganjar Pranowo mengajak semua pihak di Kota Semarang untuk berperilaku hidup bersih. Dia berharap masyarakat dapat bersama merawat kota dan peduli terhadap kebersihannya. “Kebersihan harus jadi tradisi dan kebiasaan yang tak hanya berhenti pada kegiatan ini,” katanya.
Soal masih banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan, Ganjar punya solusi instans. Salah satunya dengan memberikan sanksi sosial kepada para pelanggarnya. “Sesekali boleh lah kita teriaki dan bikin malu orang yang tertangkap basah buang sampah sembarangan. Kalau dia malu, dia akan pungut sendiri sampah tersebut,” katanya.
Menurut Ganjar, kebersihan merupakan salah satu kunci kenyamanan dan kesehatan. Bahkan dengan bersihnya wajah Kota Semarang dinilai bisa menurunkan tensi politik menjelang Pilwakot pada 9 Desember 2015 mendatang. Ganjar juga mengajak semua masyarakat ikut membersihkan pusat-pusat keramaian seperti pasar, dan Banjirkanal Timur. “Kalau perlu kami akan ajak aktivis peduli kebersihan lingkungan dan pelajar setiap Jumat. Jadi sebelum pelajaran dimulai, semua bersih-bersih terlebih dahulu,” ujarnya.
Sementara Tavip Supriyanto mengapresiasi kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap pembangunan dan kebersihan di Kota Semarang. “Kita mulai di beberapa titik di seluruh kecamatan hari ini. Kita gerakkan bersama-sama dengan TNI, Polri, PNS, dan masyarakat bersama-sama membersihkan lingkungan,” katanya.
Ke depan gerakan ini akan diterapkan setiap Jumat di masing-masing lokasi agar virus kebersihan ini bisa menyalur sampai di RW/RT. Harapannya tumbuh kepedulian di masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. “Kebersihan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Untuk mendukung kerja bakti ini, Dinas PSDA-ESDM mengerahkan beckhoe untuk mengeruk sedimen pada saluran besar. Sedangkan dari Dinas Kebersihan juga mengerahkan truk pengangkut sampah.
M ABDUH
Banyak warga yang tetap sesuka hati melemparkan barang-barang tak berguna ke jalanan atau ruang publik lainnya. Ingin memberikan contoh kepada masyarakatnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Penjabat (Pj) Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto kemarin ikut terjun dalam kegiatan kerja bakti terpadu yang dipusatkan di Lapangan Simpanglima Semarang.
Bersama seluruh elemen masyarakat seperti PNS, TNI, Polri, pelajar dan pedagang kaki lima, keduanya tak canggung masuk ke dalam bak sampah dan ikut bersih-bersih landmarkKota Semarang itu. Kerja bakti terpadu dilaksanakan serentak di 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang. Kegiatan ini diharapkan menjadi kebiasaan rutin masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun pinggiran.
Saat kerja bakti, Ganjar Pranowo mengajak semua pihak di Kota Semarang untuk berperilaku hidup bersih. Dia berharap masyarakat dapat bersama merawat kota dan peduli terhadap kebersihannya. “Kebersihan harus jadi tradisi dan kebiasaan yang tak hanya berhenti pada kegiatan ini,” katanya.
Soal masih banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan, Ganjar punya solusi instans. Salah satunya dengan memberikan sanksi sosial kepada para pelanggarnya. “Sesekali boleh lah kita teriaki dan bikin malu orang yang tertangkap basah buang sampah sembarangan. Kalau dia malu, dia akan pungut sendiri sampah tersebut,” katanya.
Menurut Ganjar, kebersihan merupakan salah satu kunci kenyamanan dan kesehatan. Bahkan dengan bersihnya wajah Kota Semarang dinilai bisa menurunkan tensi politik menjelang Pilwakot pada 9 Desember 2015 mendatang. Ganjar juga mengajak semua masyarakat ikut membersihkan pusat-pusat keramaian seperti pasar, dan Banjirkanal Timur. “Kalau perlu kami akan ajak aktivis peduli kebersihan lingkungan dan pelajar setiap Jumat. Jadi sebelum pelajaran dimulai, semua bersih-bersih terlebih dahulu,” ujarnya.
Sementara Tavip Supriyanto mengapresiasi kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap pembangunan dan kebersihan di Kota Semarang. “Kita mulai di beberapa titik di seluruh kecamatan hari ini. Kita gerakkan bersama-sama dengan TNI, Polri, PNS, dan masyarakat bersama-sama membersihkan lingkungan,” katanya.
Ke depan gerakan ini akan diterapkan setiap Jumat di masing-masing lokasi agar virus kebersihan ini bisa menyalur sampai di RW/RT. Harapannya tumbuh kepedulian di masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. “Kebersihan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Untuk mendukung kerja bakti ini, Dinas PSDA-ESDM mengerahkan beckhoe untuk mengeruk sedimen pada saluran besar. Sedangkan dari Dinas Kebersihan juga mengerahkan truk pengangkut sampah.
M ABDUH
(ftr)