Warga Pontianak Keluhkan Kabut Asap
A
A
A
PONTIANAK - Sejumlah warga Pontianak, Kalimantan Barat, mengeluhkan kabut asap yang mengganggu pemandangan dan berpotensi dapat merusak kesehatan, utamanya saluran pernapasan.
Pada Kamis kemarin, jarak pandang hanya berkisar antara 50 hingga 100 meter. Pemerintah pun hanya bisa membagikan masker kepada para pengguna sepeda motor.
Kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak merupakan kiriman dari Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya akibat kebakaran lahan dan hutan. Di Kabupaten Ketapang, ada 442 titik api.
Keberadaan kabut asap ini sudah mulai terasa mengganggu pemandangan dan pernapasan. Tidak sedikit warga sudah menggunakan masker, ketika berjalan di pagi, siang dan malam hari.
Agus Fitri Andri, salah seorang Pegawai Negeri Sipil mengakui, saat ini kabut asap sudah mulai mengganggu kesehatan. Bahkan jarak pandang hanya mencapai 100 meter.
"Saya harus berhati-hati mengendarai sepeda motor. Karena kabut asap sudah sangat pekat," kata Agus, Kamis (10/9/2015).
Begitu juga dengan Ati. Salah seorang pengantar gas elpiji dan air isi ulang ini mengaku terganggu akibat kabut asap yang melanda Kota Pontianak. Ditambah lagi dengan cuaca yang cukup panas, sehingga rawan bagi kesehatan.
"Saya selalu beraktivitas di pagi hari. Sehingga saya sangat khawatir akan kesehatan saya akibat kabut asap yang sudah sangat membahayakan bagi kesehatan ini," tuturnya.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak merilis titik api saat ini menjadi yang terbanyak dalam dua pekan belakangan ini. Ditambah lagi dengan minimnya curah hujan di Kalimantan Barat, membuat titik api sulit dipadamkan. Hal ini berdampak kepada kabut asap yang terjadi di Kota Pontianak dan sekitarnya.
Pada Kamis kemarin, jarak pandang hanya berkisar antara 50 hingga 100 meter. Pemerintah pun hanya bisa membagikan masker kepada para pengguna sepeda motor.
Kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak merupakan kiriman dari Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya akibat kebakaran lahan dan hutan. Di Kabupaten Ketapang, ada 442 titik api.
Keberadaan kabut asap ini sudah mulai terasa mengganggu pemandangan dan pernapasan. Tidak sedikit warga sudah menggunakan masker, ketika berjalan di pagi, siang dan malam hari.
Agus Fitri Andri, salah seorang Pegawai Negeri Sipil mengakui, saat ini kabut asap sudah mulai mengganggu kesehatan. Bahkan jarak pandang hanya mencapai 100 meter.
"Saya harus berhati-hati mengendarai sepeda motor. Karena kabut asap sudah sangat pekat," kata Agus, Kamis (10/9/2015).
Begitu juga dengan Ati. Salah seorang pengantar gas elpiji dan air isi ulang ini mengaku terganggu akibat kabut asap yang melanda Kota Pontianak. Ditambah lagi dengan cuaca yang cukup panas, sehingga rawan bagi kesehatan.
"Saya selalu beraktivitas di pagi hari. Sehingga saya sangat khawatir akan kesehatan saya akibat kabut asap yang sudah sangat membahayakan bagi kesehatan ini," tuturnya.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak merilis titik api saat ini menjadi yang terbanyak dalam dua pekan belakangan ini. Ditambah lagi dengan minimnya curah hujan di Kalimantan Barat, membuat titik api sulit dipadamkan. Hal ini berdampak kepada kabut asap yang terjadi di Kota Pontianak dan sekitarnya.
(zik)