Konsep Monorel Dikaji Ulang

Kamis, 10 September 2015 - 11:43 WIB
Konsep Monorel Dikaji Ulang
Konsep Monorel Dikaji Ulang
A A A
BANDUNG - Pemerintah Korea Selatan akan bekerja sama dengan Pemkot Bandung untuk mewujudkan pembangunan light railway transit (LRT) atau monorel di Kota Bandung.

Bahkan, perwakilan dari Negeri Ginseng tersebut akan membantu mengkaji ulang feasibility study (FS) monorel. Konsep pem bangunan monorel tersebut dinilai perlu disempurnakan agar lebih menarik bagi investor. Seperti diketahui, moda trans portasi massal tersebut menjadi salah satu janji kampanye Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Oded M. Danial.

Kemarin, orang nomor satu di Kota Bandung itu menerima kunjungan perwakilan Pemerintah Korea Selatan, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukan cana, Kota Bandung. “Korea lagi banyak bantuan ke Kota Bandung,” ucap Emil, sa paan akrab Ridwan Kamil seusai bertemu perwakilan Pemerintah Korea Selatan. Emil menjelaskan, Pemerintah Korea Selatan akan membantu Pemkot Bandung mengkaji ulang konsep pembangunan monorel koridor 2.

Sementara monorel koridor 1, kata Emil, kini masih dalam tahap lelang. “Ternyata (untuk lelang monorel) banyak prosedur internasional yang harus dipenuhi. Koridor 1 banyak hal-hal tetek bengek internasional yang harus kami penuhi, semuanya ada 23 item, repot pisan,” tutur Emil.

Untuk diketahui, rencana pembangunan monorel yang di gagas Pemkot Bandung terbagi dalam dua koridor. Koridor 1 melintang dari utara ke selatan sepanjang 10 kilometer, mulai dari Babakan Siliwangi hingga Terminal Leuwi panjang. Sementara koridor 2, melintang dari barat ke timur, mulai dari Kebon Kopi dan berakhir di kawasan Antapani.

Untuk merealisasikan proyek tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp6 triliun. Menurut ren cana, satu koridor akan dilelangkan, sementara satu kori dor lainnya tengah diupayakan dibangun menggunakan ang garan bantuan pemerintah pusat.

Emil melanjutkan, pihak nya akan memanfaatkan semak simal mungkin bantuan yang ditawarkan Pemerintah Korea Selatan tersebut. Pasal nya, selama ini, Korea Selatan dikenal me miliki kemampuan yang teruji di bidang tran s portasi. “Mereka siapkan studi agar standar lelangnya tidak seribet yang kami punya,” ujar Emil.

Selain itu, dia juga berharap, hasil kajian terbaru nanti dapat meyakinkan pemerintah pusat, se hingga pemerintah pusat mau menggelontorkan dananya untuk pembangunan dua koridor monorel di Kota Bandung. Terlebih, dana yang dibutuhkan cukup besar, sementara kemampuan anggaran daerah terbatas.

“Dengan bantuan dari Korea ini, diharapkan pemerintah bi sa lebih yakin mengucurkan AP BN ke Kota Bandung, terus me na rik investor lebih banyak lagi untuk koridor 2,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Ba dan Perencanaan Pembangun an Daerah (Bappeda) Kota Bandung Kamalia Purbani menje laskan, ada sejumlah bantuan terkait dunia transportasi yang ditawarkan Pemerintah Korea Se latan kepada Pemkot Ban dung

“Salah satunya, membantu pemerintah kota menyempurnakan kajian FS dan pra-FS, untuk koridor 1 dan koridor 2,” kata dia. Senada dengan Emil, Kamalia menerangkan, ada beberapa hal yang harus disempurnakan pada hasil FS sebelumnya, agar hasilnya lebih feasible. “Karena dalam FS yang ada, masih ada kekurangan dan harus disempurnakan. Seperti trase (rute), koridor harus dikaji lagi, supaya lebih feasible, dan diminati investor,” ujarnya.

Bantuan lainnya, lanjut Kamalia, Pemerintah Kota Seoul akan mengirimkan perwa kilannya ke Kota Bandung untuk mem bantu menyelesaikan masalah transportasi di kota berjuluk Parijs Van Java ini. “Dari sana (perwakilan Pemerintah Kota Seoul) akan bekerja di Bappeda selama 5 tahun, membantu soal smart trans port,” pungkasnya.

Mochamad solehudin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3566 seconds (0.1#10.140)