Akurasi Berita Harga Mati
A
A
A
SEMARANG - Berita yang disajikan secara akurat dan cepat akan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Informasi yang disajikan demikian membuat masyarakat terdidik, bukan terprovokasi.
Untuk media cetak, yang di dalamnya memuat berbagai macam model berita, tak terkecuali berita di bidang kriminalitas atau hukum, informasi akurat adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, meski berita kriminal atau peristiwa punya ciri khas terjadi sewaktu-waktu. Di sini, sinergi yang baik antara media massa dan Polri memegang peranan penting.
Hal itu menjadi obrolan hangat antara para pimpinan KORAN SINDO JATENG dan jajaran Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Subbid Penmas) Bidang Humas Polda Jawa Tengah, di Kantor KORAN SINDO JATENG, Jalan Singosari II/23, Kota Semarang, Rabu (9/9/2015).
Rombongan dari Polda Jawa Tengah dipimpin Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jawa Tengah AKBP Kartuti Sulistinah melakukan kunjungan media. Turut hadir Kaur Mitra Kompol Priyono TW, Kaur Penum Kompol Miftahul Ulum, Kaur Pensat Kompol Ratmin, Paur Penmas AKP Endang Kurniasih dan Banum Bripda Oktarinata Indra Rukmana.
Rombongan diterima langsung Kepala Biro KORAN SINDO JATENG M Fauzi Miftah, Kepala Redaksi Muh Slamet, dan Wakil Kepala Redaksi Ahmad Antoni.
"Pemberitaan tanpa konfirmasi adalah tidak lengkap," kata M Fauzi Miftah.
Sebagai salah satu institusi penegak hukum, Polda Jawa Tengah tentu juga harus membuka ruang dan memfasilitasi keperluan konfirmasi atas suatu berita yang akan ditayangkan.
Dalam hal ini, tentu saja berita yang menyangkut soal Polda Jawa Tengah. Ini diperlukan untuk menghindari berita tanpa konfirmasi.
"Bahkan, deadline juga bisa mundur, karena ada peristiwa besar yang terjadi malam hari secara mendadak, menunggu konfirmasi. Tujuannya apa, tentu biar informasi disajikan lengkap dan tentu cepat tidak tertinggal," tambahnya.
Sementara itu, AKBP Kartuti menyebutkan peran humas dan media tak jauh berbeda tugasnya. "Memberikan pemberitaan yang sejuk. Seperti media juga, punya peran mencerdaskan masyarakat, bangsa, dan negara."
Ia mengatakan, pihaknya tentu membuka ruang untuk konfirmasi terkait suatu pemberitaan. Lebih jauh, antara media dan Polri juga perlu membangun komunikasi yang bagus tanpa harus menghilangkan daya kritis media massa.
Untuk media cetak, yang di dalamnya memuat berbagai macam model berita, tak terkecuali berita di bidang kriminalitas atau hukum, informasi akurat adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, meski berita kriminal atau peristiwa punya ciri khas terjadi sewaktu-waktu. Di sini, sinergi yang baik antara media massa dan Polri memegang peranan penting.
Hal itu menjadi obrolan hangat antara para pimpinan KORAN SINDO JATENG dan jajaran Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Subbid Penmas) Bidang Humas Polda Jawa Tengah, di Kantor KORAN SINDO JATENG, Jalan Singosari II/23, Kota Semarang, Rabu (9/9/2015).
Rombongan dari Polda Jawa Tengah dipimpin Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jawa Tengah AKBP Kartuti Sulistinah melakukan kunjungan media. Turut hadir Kaur Mitra Kompol Priyono TW, Kaur Penum Kompol Miftahul Ulum, Kaur Pensat Kompol Ratmin, Paur Penmas AKP Endang Kurniasih dan Banum Bripda Oktarinata Indra Rukmana.
Rombongan diterima langsung Kepala Biro KORAN SINDO JATENG M Fauzi Miftah, Kepala Redaksi Muh Slamet, dan Wakil Kepala Redaksi Ahmad Antoni.
"Pemberitaan tanpa konfirmasi adalah tidak lengkap," kata M Fauzi Miftah.
Sebagai salah satu institusi penegak hukum, Polda Jawa Tengah tentu juga harus membuka ruang dan memfasilitasi keperluan konfirmasi atas suatu berita yang akan ditayangkan.
Dalam hal ini, tentu saja berita yang menyangkut soal Polda Jawa Tengah. Ini diperlukan untuk menghindari berita tanpa konfirmasi.
"Bahkan, deadline juga bisa mundur, karena ada peristiwa besar yang terjadi malam hari secara mendadak, menunggu konfirmasi. Tujuannya apa, tentu biar informasi disajikan lengkap dan tentu cepat tidak tertinggal," tambahnya.
Sementara itu, AKBP Kartuti menyebutkan peran humas dan media tak jauh berbeda tugasnya. "Memberikan pemberitaan yang sejuk. Seperti media juga, punya peran mencerdaskan masyarakat, bangsa, dan negara."
Ia mengatakan, pihaknya tentu membuka ruang untuk konfirmasi terkait suatu pemberitaan. Lebih jauh, antara media dan Polri juga perlu membangun komunikasi yang bagus tanpa harus menghilangkan daya kritis media massa.
(zik)