Keterangan Tersangka Penculik ABG Berubah-ubah
A
A
A
SEMARANG - Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah terus mendalami kasus dugaan penculikan berujung pembunuhan gadis bawah umur bernama Sekar Maharani (13), warga Boja, Kabupaten Kendal. Sejauh ini, keterangan tersangka terus berubah-ubah soal keberadaan korban.
Tersangka SL (20), warga Singorojo, Kabupaten Kendal, awalnya mengaku korban sudah dibunuh dan dikuburkan di Kawasan Waduk Jatibarang, Kota Semarang. Namun, saat dicek termasuk tersangka dikeler ke lokasi, kuburan yang dimaksud tidak ditemukan.
"Keterangannya masih ngalor-ngidul, belum ketemu (kuburannya)," kata Kepala Sub Direktorat I Keamanan Negara (Kamneg) Dit Reskrimum Polda Jateng AKBP Djoko Tjahyono melalui sambungan telepon seluler kepada KORAN SINDO, Selasa (8/9/2015).
Keterangan yang berubah-ubah ini membuat penyidik terus berpikir terkait kebenaran pernyataan tersangka bahwa korban dibunuh dan dikuburkan. Di sisi lain, penyidik juga terus mencari bukti-bukti lain termasuk keterangan-keterangan seputar keberadaan korban.
Keterangan tersangka yang terus berubah juga membuka pandangan baru, apakah korban benar-benar telah dibunuh dan dikubur di Kawasan Waduk Jatibarang itu ataukah di lokasi lain, ataupun juga tidak dikuburkan alias dibuang.
"Betul (kemungkinan itu ada, belum pasti dikubur). Nanti kalau ketemu, saya kabari. Kalau ada info-info kami juga dikabari, biar kami cek," tambahnya.
Pada bagian lain, Tim Forensik Polda Jawa Tengah juga dilibatkan dalam kasus ini. Walaupun sejauh ini keberadaan korban belum diketahui pasti, termasuk nasibnya. Keterlibatan tim forensik ini untuk keperluan autopsi, jika nantinya jenazah betul ditemukan dan dilakukan pembongkaran makam.
"Sampai sekarang belum ketemu," tambah Kepala Sub Bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah AKBP Sumy Hastry Purwanti, via BlackBerry Messenger (BBM) kepada KORAN SINDO, Selasa (8/9/2015).
Pada Senin (7/9/2015) petugas gabungan termasuk dari Polres Kendal melakukan pencarian lokasi penguburan jenazah Sekar di Kawasan Waduk Jatibarang Semarang. Pada pencarian sekira enam jam itu, setidaknya ada empat titik yang dikatakan tersangka digunakan mengubur korban setelah dibunuh dan diperkosa. Namun, saat digali, hasilnya nihil.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kegiatan itu berkaitan dengan kasus penculikan dan pembunuhan. Petugas yang menangani dari Polres Kendal. Korbannya bernama Sekar Maharani, warga Boja, Kabupaten Kendal. Korban diculik di Kendal, dibunuh di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, dan dikubur di kawasan Jatibarang ini, pada 10 Agustus 2015. Tersangka ada tiga orang, namun baru satu yang ditangkap.
Terpisah, sekuriti Waduk Jatibarang, Budiono, mengatakan titik-titik yang ditunjukkan tersangka merupakan kawasan tertutup bagi umum. Untuk masuk harus izin.
"Itu lokasinya dipagar, dijaga, dan dikunci 24 jam. Akses masuknya harus izin, seperti kegiatan ini untuk penyelidikan kepolisian. Tadi izin ke balai besar, gerbang dibuka," kata dia. (Baca juga: ABG Dibunuh dan Dikubur di Kompleks Waduk Jatibarang).
Tersangka SL (20), warga Singorojo, Kabupaten Kendal, awalnya mengaku korban sudah dibunuh dan dikuburkan di Kawasan Waduk Jatibarang, Kota Semarang. Namun, saat dicek termasuk tersangka dikeler ke lokasi, kuburan yang dimaksud tidak ditemukan.
"Keterangannya masih ngalor-ngidul, belum ketemu (kuburannya)," kata Kepala Sub Direktorat I Keamanan Negara (Kamneg) Dit Reskrimum Polda Jateng AKBP Djoko Tjahyono melalui sambungan telepon seluler kepada KORAN SINDO, Selasa (8/9/2015).
Keterangan yang berubah-ubah ini membuat penyidik terus berpikir terkait kebenaran pernyataan tersangka bahwa korban dibunuh dan dikuburkan. Di sisi lain, penyidik juga terus mencari bukti-bukti lain termasuk keterangan-keterangan seputar keberadaan korban.
Keterangan tersangka yang terus berubah juga membuka pandangan baru, apakah korban benar-benar telah dibunuh dan dikubur di Kawasan Waduk Jatibarang itu ataukah di lokasi lain, ataupun juga tidak dikuburkan alias dibuang.
"Betul (kemungkinan itu ada, belum pasti dikubur). Nanti kalau ketemu, saya kabari. Kalau ada info-info kami juga dikabari, biar kami cek," tambahnya.
Pada bagian lain, Tim Forensik Polda Jawa Tengah juga dilibatkan dalam kasus ini. Walaupun sejauh ini keberadaan korban belum diketahui pasti, termasuk nasibnya. Keterlibatan tim forensik ini untuk keperluan autopsi, jika nantinya jenazah betul ditemukan dan dilakukan pembongkaran makam.
"Sampai sekarang belum ketemu," tambah Kepala Sub Bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah AKBP Sumy Hastry Purwanti, via BlackBerry Messenger (BBM) kepada KORAN SINDO, Selasa (8/9/2015).
Pada Senin (7/9/2015) petugas gabungan termasuk dari Polres Kendal melakukan pencarian lokasi penguburan jenazah Sekar di Kawasan Waduk Jatibarang Semarang. Pada pencarian sekira enam jam itu, setidaknya ada empat titik yang dikatakan tersangka digunakan mengubur korban setelah dibunuh dan diperkosa. Namun, saat digali, hasilnya nihil.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kegiatan itu berkaitan dengan kasus penculikan dan pembunuhan. Petugas yang menangani dari Polres Kendal. Korbannya bernama Sekar Maharani, warga Boja, Kabupaten Kendal. Korban diculik di Kendal, dibunuh di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, dan dikubur di kawasan Jatibarang ini, pada 10 Agustus 2015. Tersangka ada tiga orang, namun baru satu yang ditangkap.
Terpisah, sekuriti Waduk Jatibarang, Budiono, mengatakan titik-titik yang ditunjukkan tersangka merupakan kawasan tertutup bagi umum. Untuk masuk harus izin.
"Itu lokasinya dipagar, dijaga, dan dikunci 24 jam. Akses masuknya harus izin, seperti kegiatan ini untuk penyelidikan kepolisian. Tadi izin ke balai besar, gerbang dibuka," kata dia. (Baca juga: ABG Dibunuh dan Dikubur di Kompleks Waduk Jatibarang).
(zik)