Papan ISPU Medan Tidak Berfungsi
A
A
A
MEDAN - Papan informasi indeks standar pencemaran udara (ISPU) atau alat pengukur laporan kualitas udara di Kota Medan tidak berfungsi.
Padahal, keberadaan ISPU sangat penting untuk masyarakat agar mengetahui kualitas udara di wilayah Kota Medan, serta bagaimana dampaknya terhadap kesehatan. Apalagi saat ini kondisi udara sangat tercemar akibat kabut asap, debu vulkanik erupsi Sinabung, dan polusi udara kendaraan.
“Setahu saya sudah lewat tiga tahun alat pengukur kualitas udara (ISPU) itu tidak berfungsi. Dengan kondisi asap yang saat ini masih melanda Kota Medan, tentu penting keberadaannya untuk memastikan kualitas udara,” kata Muhammad Ikhsan, 23, warga yang melintas Jalan Gatot Subroto Medan.
Mahasiswa salah satu universitas swasta di Kota Medan ini meminta Pemko Medan maupun Pemprov Sumut segera memfungsikan kembali papan informasi indeks standar pencemaran udara. Menurut dia, fungsi informasi tentang kualitas udara sangat penting, mengingat kualitas pasti berbeda setiap jam dengan mempertimbangkan tingkat mutu udara kepada kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.
“Keberadaan ISPU itu sangat penting, kalau tidak penting untuk apa itu dibangun. Tapi sayang tidak dirawat oleh pemerintah setempat. Padahalm memberikan informasi cukup banyak untuk publik. Seharusnya tahu mendirikan, ya tahu juga merawat,” kata warga Medan Helvetia ini.
Hal yang sama disampaikan Rizki Ramadan, 35, ketika melintas di Jalan Pemuda. Warga Medan Area ini mengakui tidak mengetahui pasti kapan ISPU di Jalan Pemuda tersebut tidak berfungsi lagi. Namun, menurut dia ISPU tersebut sangat dibutuhkan warga untuk mengetahui kondisi udara.
“Tidak tahu kapan ISPU itu tidak berfungsi. Rusak atau sengaja tidak dihidupkan tidak tahu. Seharusnya difungsikan biar warga mudah melihat kondisi kualitas udara,” katanya.
Irwan siregar
Padahal, keberadaan ISPU sangat penting untuk masyarakat agar mengetahui kualitas udara di wilayah Kota Medan, serta bagaimana dampaknya terhadap kesehatan. Apalagi saat ini kondisi udara sangat tercemar akibat kabut asap, debu vulkanik erupsi Sinabung, dan polusi udara kendaraan.
“Setahu saya sudah lewat tiga tahun alat pengukur kualitas udara (ISPU) itu tidak berfungsi. Dengan kondisi asap yang saat ini masih melanda Kota Medan, tentu penting keberadaannya untuk memastikan kualitas udara,” kata Muhammad Ikhsan, 23, warga yang melintas Jalan Gatot Subroto Medan.
Mahasiswa salah satu universitas swasta di Kota Medan ini meminta Pemko Medan maupun Pemprov Sumut segera memfungsikan kembali papan informasi indeks standar pencemaran udara. Menurut dia, fungsi informasi tentang kualitas udara sangat penting, mengingat kualitas pasti berbeda setiap jam dengan mempertimbangkan tingkat mutu udara kepada kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.
“Keberadaan ISPU itu sangat penting, kalau tidak penting untuk apa itu dibangun. Tapi sayang tidak dirawat oleh pemerintah setempat. Padahalm memberikan informasi cukup banyak untuk publik. Seharusnya tahu mendirikan, ya tahu juga merawat,” kata warga Medan Helvetia ini.
Hal yang sama disampaikan Rizki Ramadan, 35, ketika melintas di Jalan Pemuda. Warga Medan Area ini mengakui tidak mengetahui pasti kapan ISPU di Jalan Pemuda tersebut tidak berfungsi lagi. Namun, menurut dia ISPU tersebut sangat dibutuhkan warga untuk mengetahui kondisi udara.
“Tidak tahu kapan ISPU itu tidak berfungsi. Rusak atau sengaja tidak dihidupkan tidak tahu. Seharusnya difungsikan biar warga mudah melihat kondisi kualitas udara,” katanya.
Irwan siregar
(ftr)