Medan Berkabut, Warga Waspadai ISPA
A
A
A
MEDAN - Sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, kemarin, wilayah Deliserdang, Kota Medan, dan sekitarnya diselimuti kabut asap. Forecaster BMKG Wilayah I Sumbagut, Endah Paramita, mengungkapkan, Kota Medan dan sekitarnya diselimuti asap yang berasal dari kebakaran hutan/ lahan di Kepulauan Riau.
Endah menuturkan, hasil pantauan BMKG melalui satelit MODIS, panas di Pulau Sumatera mencapai 581 hotspot . Untuk Riau dan Kepulauan sebanyak 219 hotspot, dan Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak delapan hotspot . “Kalau jarak pandang untuk penerbangan sekitar 4,5 km, sedangkan di darat Kota Medan, jarak pandang mencapai 7 km,” tuturnya, Senin (31/8).
Pengamat Kesehatan, Umar Zein, meminta warga mewaspadai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Polusi udara ini rentan berpengaruh kepada mata dan dapat menyebabkan terjadinya ISPA. “Pengaruhnya mulai dari hidung, trakea (tenggorokan), dan paru-paru,” katanya. Untuk mencegahnya, ujar dokter yang juga konsultan penyakit tropik dan infeksi ini, yakni mengenakan maskerNamun, anak-anak sekolah seperti TK dan SD kurang mau kalau diminta memakai masker. “Padahal, polusi udara itu sangat rentan pada anak-anak.
Dinkes bisa melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Tetapi sekarang polusinya belum mengkhawatirkan,” ucapnya. Tidak hanya kepada anakanak, imbuhnya, polusi udara juga berpengaruh cepat kepada mereka yang menderita penyakit paru kronis seperti pada orang tua atau balita.
“Kalau turun hujan, ini masih menguntungkan karena polusinya turun,” ucap Umar. Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan, Ramlan Sitompul, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai ancaman penyakit yang ditimbulkan akibat asap yang tidak sehat ini. “Udara yang tak bersih bisa mengancam gangguan pernapasan dan bisa juga memicu berbagai penyakit lain,” kata dokter spesialis THT -KL ini.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak keluar rumah dulu. Namun, jika tak memungkinkan, harus memakai masker. “Memakai masker dan minum air putih yang banyak merupakan langkah untuk mencegah ancaman penyakit tersebut,” ujarnya. Dia juga menyarankan jika ada masyarakat yang terkena penyakit akibat asap ini, segera memeriksakan diri ke dokter terdekat.
Siti amelia
Endah menuturkan, hasil pantauan BMKG melalui satelit MODIS, panas di Pulau Sumatera mencapai 581 hotspot . Untuk Riau dan Kepulauan sebanyak 219 hotspot, dan Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak delapan hotspot . “Kalau jarak pandang untuk penerbangan sekitar 4,5 km, sedangkan di darat Kota Medan, jarak pandang mencapai 7 km,” tuturnya, Senin (31/8).
Pengamat Kesehatan, Umar Zein, meminta warga mewaspadai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Polusi udara ini rentan berpengaruh kepada mata dan dapat menyebabkan terjadinya ISPA. “Pengaruhnya mulai dari hidung, trakea (tenggorokan), dan paru-paru,” katanya. Untuk mencegahnya, ujar dokter yang juga konsultan penyakit tropik dan infeksi ini, yakni mengenakan maskerNamun, anak-anak sekolah seperti TK dan SD kurang mau kalau diminta memakai masker. “Padahal, polusi udara itu sangat rentan pada anak-anak.
Dinkes bisa melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Tetapi sekarang polusinya belum mengkhawatirkan,” ucapnya. Tidak hanya kepada anakanak, imbuhnya, polusi udara juga berpengaruh cepat kepada mereka yang menderita penyakit paru kronis seperti pada orang tua atau balita.
“Kalau turun hujan, ini masih menguntungkan karena polusinya turun,” ucap Umar. Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan, Ramlan Sitompul, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai ancaman penyakit yang ditimbulkan akibat asap yang tidak sehat ini. “Udara yang tak bersih bisa mengancam gangguan pernapasan dan bisa juga memicu berbagai penyakit lain,” kata dokter spesialis THT -KL ini.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak keluar rumah dulu. Namun, jika tak memungkinkan, harus memakai masker. “Memakai masker dan minum air putih yang banyak merupakan langkah untuk mencegah ancaman penyakit tersebut,” ujarnya. Dia juga menyarankan jika ada masyarakat yang terkena penyakit akibat asap ini, segera memeriksakan diri ke dokter terdekat.
Siti amelia
(bbg)