Asyik Main, Bocah Tewas Tertimpa Tiang
A
A
A
BREBES - Peringatan bagi orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anaknya saat bermain di luar rumah.Sebab, le ngah sedikit bisa berakibat fatal, seperti dialami Na wawi Alif Mubarok, 4, warga Desa Pakijangan, Kecamatan Bula kamba, Kabupaten Brebes ini.
Balita tersebut tewas setelah tertimpa tiang beton yang roboh saat bermain di sebuah rumah kosong. Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB kemarin. Korban tengah bermain bersama empat orang temannya di halaman sebuah rumah kosong tak jauh dari rumahnya di RT 02 RW 05.
Ketika tengah asyik bermain, mendadak tiang beton penyangga setinggi sekitar dua meter di rumah yang sudah sekitar 10 tahun tak ditempati tersebut roboh dan menimpa korban. Anak pasangan Suwali, 27, dan Pebri, 25, tersebut tewas seketika setelah ambruk tertimpa tiang Sementara anakanak lainnya yang kaget melihat kejadian itu langsung berteriak meminta pertolongan ke warga.
Salah satu anak yang ikut ber main bersama korban, Priyatin, 12, menuturkan, kejadian berlangsung cepat sehingga dia, korban, dan teman-te mannya tak sempat menghindar. “Lagi main rujak-rujakan di depan rumah. Tidak ada angin terus langsung roboh tiangnya kena Wili (panggilan korban),” katanya, kemarin. Nuriyah, 70, pemilik rumah tepat di samping rumah kosong mengaku tengah berada di dapur saat peristiwa terjadi.
Dia kemudian mendengar suara tiang jatuh dan suara minta tolong sehingga langsung bergegas ke depan rumah dan melihat korban sudah terkapar. “Pas keluar, saya lihat tiang sudah di atas kepalanya. Saya langsung angkat tiangnya dan membopong (korban). Tidak tahu kenapa pas diangkat tiangnya ringan,” kata Nuriyah dengan terbata-bata. Setelah me nolong korban dan memberitahukan ke warga lain, nenek yang tinggal sendiri di rumahnya tersebut sempat pingsan karena shock dengan kejadian yang dilihatnya. “Dia biasanya main ke sini, ke rumah saya.
Saya tidak tega pas melihat. Ada luka di kepalanya,” katanya. Ibu korban, Pebri, saat kejadian berada di rumahnya yang berjarak tak sampai 100 meter dari lokasi kejadian. Dia langsung histeris dan pingsan begitu diberi tahu putra semata wayangnya meninggal tertimpa tiang. Semen - tara ayah korban diketahui sedang berada di Weleri, Kendal untuk berdagang. “Ibunya masih pingsan.
Kalau ayahnya masih dalam perjalanan dari Kendal ke sini karena sudah dikabari,” kata seorang kerabat korban, Muriyah, 60, kemarin. Menurut Muriyah, kor ban yang sudah bersekolah di PAUD sehari-hari biasanya ikut bermain bersama teman-teman sebayanya di sekitar ru mahnya. “Biasanya main di ru mah yang ada di samping rumah kosong itu.
Bukan di rumah kosongnya. Anaknya ceria, jadi suka main keluar rumah, main,” ujarnya. Sejumlah anggota Polsek Bulakamba yang mendatangi lokasi langsung memasang police line di rumah yang menjadi lokasi kejadian. Mereka juga mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi termasuk anakanak yang ikut bermain bersama korban. Menurut penuturan sejumlah warga, rumah kosong yang jadi lokasi bermain korban milik Wasub, 60, warga setempat dan sudah lama tak ditinggali.
“Itu rumah suwung (kosong), sudah lama tidak ditinggali. Pemiliknya tinggal di rumah lain tapi masih di desa sini,” kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya. Kapolsek Bulakamba AKP Jumadi mengatakan, belum didapati adanya unsur kelalaian dari pemilik rumah kosong yang menjadi lokasi kejadian. Menurut dia, kondisi sejumlah bagian ba - ngunan rumah memang sudah rapuh dan rencananya akan segera dibongkar.
“Kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan karena anak-anak saat itu sedang bermain. Kami imbauorangtualebihmengawasi lagi anak-anaknya yang masih kecil saat bermain di luar rumah agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Jumadi.
Farid Firdaus
Balita tersebut tewas setelah tertimpa tiang beton yang roboh saat bermain di sebuah rumah kosong. Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB kemarin. Korban tengah bermain bersama empat orang temannya di halaman sebuah rumah kosong tak jauh dari rumahnya di RT 02 RW 05.
Ketika tengah asyik bermain, mendadak tiang beton penyangga setinggi sekitar dua meter di rumah yang sudah sekitar 10 tahun tak ditempati tersebut roboh dan menimpa korban. Anak pasangan Suwali, 27, dan Pebri, 25, tersebut tewas seketika setelah ambruk tertimpa tiang Sementara anakanak lainnya yang kaget melihat kejadian itu langsung berteriak meminta pertolongan ke warga.
Salah satu anak yang ikut ber main bersama korban, Priyatin, 12, menuturkan, kejadian berlangsung cepat sehingga dia, korban, dan teman-te mannya tak sempat menghindar. “Lagi main rujak-rujakan di depan rumah. Tidak ada angin terus langsung roboh tiangnya kena Wili (panggilan korban),” katanya, kemarin. Nuriyah, 70, pemilik rumah tepat di samping rumah kosong mengaku tengah berada di dapur saat peristiwa terjadi.
Dia kemudian mendengar suara tiang jatuh dan suara minta tolong sehingga langsung bergegas ke depan rumah dan melihat korban sudah terkapar. “Pas keluar, saya lihat tiang sudah di atas kepalanya. Saya langsung angkat tiangnya dan membopong (korban). Tidak tahu kenapa pas diangkat tiangnya ringan,” kata Nuriyah dengan terbata-bata. Setelah me nolong korban dan memberitahukan ke warga lain, nenek yang tinggal sendiri di rumahnya tersebut sempat pingsan karena shock dengan kejadian yang dilihatnya. “Dia biasanya main ke sini, ke rumah saya.
Saya tidak tega pas melihat. Ada luka di kepalanya,” katanya. Ibu korban, Pebri, saat kejadian berada di rumahnya yang berjarak tak sampai 100 meter dari lokasi kejadian. Dia langsung histeris dan pingsan begitu diberi tahu putra semata wayangnya meninggal tertimpa tiang. Semen - tara ayah korban diketahui sedang berada di Weleri, Kendal untuk berdagang. “Ibunya masih pingsan.
Kalau ayahnya masih dalam perjalanan dari Kendal ke sini karena sudah dikabari,” kata seorang kerabat korban, Muriyah, 60, kemarin. Menurut Muriyah, kor ban yang sudah bersekolah di PAUD sehari-hari biasanya ikut bermain bersama teman-teman sebayanya di sekitar ru mahnya. “Biasanya main di ru mah yang ada di samping rumah kosong itu.
Bukan di rumah kosongnya. Anaknya ceria, jadi suka main keluar rumah, main,” ujarnya. Sejumlah anggota Polsek Bulakamba yang mendatangi lokasi langsung memasang police line di rumah yang menjadi lokasi kejadian. Mereka juga mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi termasuk anakanak yang ikut bermain bersama korban. Menurut penuturan sejumlah warga, rumah kosong yang jadi lokasi bermain korban milik Wasub, 60, warga setempat dan sudah lama tak ditinggali.
“Itu rumah suwung (kosong), sudah lama tidak ditinggali. Pemiliknya tinggal di rumah lain tapi masih di desa sini,” kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya. Kapolsek Bulakamba AKP Jumadi mengatakan, belum didapati adanya unsur kelalaian dari pemilik rumah kosong yang menjadi lokasi kejadian. Menurut dia, kondisi sejumlah bagian ba - ngunan rumah memang sudah rapuh dan rencananya akan segera dibongkar.
“Kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan karena anak-anak saat itu sedang bermain. Kami imbauorangtualebihmengawasi lagi anak-anaknya yang masih kecil saat bermain di luar rumah agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Jumadi.
Farid Firdaus
(ars)