Tujuh Pelajar Terjaring Razia saat Hendak Karaoke

Kamis, 27 Agustus 2015 - 17:34 WIB
Tujuh Pelajar Terjaring Razia saat Hendak Karaoke
Tujuh Pelajar Terjaring Razia saat Hendak Karaoke
A A A
SIBOLGA - Sebanyak tujuh orang pelajar dari salah satu sekolah agama setingkat SMA terjaring razia "Kasih Sayang" Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sibolga, saat akan menggelar pesta karaoke di kawasan Pelabuhan Lama, Kamis (27/8/2015).

Ketujuh pelajar tersebut terjaring dari dua lokasi berbeda, empat orang dari halaman depan lokasi usaha karaoke "Koro-Koro" dan tiga orang lainnya dari lokasi kawasan rekreasi Hanggar Pelabuhan Lama.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pendataan, dan pembuatan surat pernyataan, ketujuh pelajar kemudian diserahkan kepada pihak sekolah untuk dibina.

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (PP) Sibolga Singkat Sijabat mengungkapkan, penangkapan ketujuh pelajar bermula dari kecurigaan petugas yang melihat ada empat orang remaja (dua laki-laki dan dua perempuan) sedang berkumpul di depan salah satu lokasi usaha di kawasan Pelabuhan Lama Sibolga.

Keempatnya kemudian dihampiri, karena kebetulan dua orang remaja perempuan yang tengah berkumpul tersebut terlihat masih menggunakan rok sekolah dengan baju biasa sebagai atasannya.

"Setelah ditanya, ternyata mereka pelajar. Kita pun langsung membawa mereka ke kantor guna menjalani proses selanjutnya," kata Singkat kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (27/8/2015), setelah pemeriksaan terhadap ketujuh pelajar.

Ketika keempatnya tengah diperiksa, tiba-tiba telepon genggam salah seorang pelajar berbunyi. Ternyata, sebuah pesan singkat yang berasal dari teman mereka, yang sedang berada di Hanggar. Hanggar merupakan salah satu lokasi nongkrong warga Sibolga yang pemandangannya langsung menghadap laut.

"Sejumlah personel Satpol PP pun langsung bergerak ke lokasi Hanggar ini dan berhasil mengamankan sebanyak enam orang remaja yang diduga pelajar dari tempat itu. Tapi setelah dilakukan pemeriksaan, cuma tiga orang yang berstatus pelajar, sedangkan sisanya sudah tidak bersekolah lagi. Sehingga yang sudah tidak berstatus pelajar tersebut kita lepas, sedangkan yang tiga orang yang masih berstatus pelajar kita bawa ke kantor guna menjalani pemeriksaan," bebernya.

Dari hasil pemeriksaan, ketujuh pelajar ternyata satu perjalanan dan berasal dari satu sekolah yang sama, sekalipun beberapa orang di antaranya berasal dari kelas berbeda. Mereka semuanya sepakat bolos untuk bisa karaoke bersama.

"Dalam perencanaan ini, beberapa orang dari ketujuh pelajar sengaja melayangkan surat izin ke sekolah dan beberapa lainnya langsung bolos dari rumah. Sehingga ketika terjaring itu, mereka dominannya sudah berpakaian biasa, karena sebelumnya sudah membawa baju ganti," pungkas Singkat Sijabat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6793 seconds (0.1#10.140)