Gara-gara Dolar, Ukuran Tahu Menciut
![Gara-gara Dolar, Ukuran...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/08/26/151/1037096/gara-gara-dolar-ukuran-tahu-menciut-bKm-thumb.jpg)
Gara-gara Dolar, Ukuran Tahu Menciut
A
A
A
SUMEDANG - Sejak dua pekan lalu, ukuran Tahu Sumedang mengecil. Para pengusaha tahu mengaku, ukuran tahu memang sengaja diciutkan untuk menyiasatai naiknya harga kedelai impor pasca melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang menembus Rp14.000.
Pengusaha Tahu Sari Bumi, Iman mengatakan, sejak rupiah melemah, harga kedelai impor terus merangkak naik. Dua hari lalu, saat rupiah Rp13.800 harga kedelai impor tembus Rp - 7.350/kg, dan hari ini (kemarin) sejak rupiah tembus Rp14.000 harga kedelai impor kembali naik Rp7.500/kg. Normalnya, harga kedelai impor hanya Rp7.000/kg. “Kenaikan harga kedelai impor sudah terjadi sejak dua pekan lalu, kenaikan dipicu terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar,” ujarnya ditemui KORAN SINDO di outlet sekaligus Pabrik Tahu Sari Bumi di Jalan 11 April Sumedang, kemarin.
Sejak itu pula, kata dia, pengusaha tahu menciutkan ukuran tahu menjadi lebih kecil sebagai siasat agar harga tahu yang dijual per bijinya tidak ikut naik dan dapat memberatkan konsumen. “Normalnya, dalam satu papan itu berjumlah 100 biji tahu, tapi agar tidak memberatkan konsumen dan harganya tetap Rp600/biji kami terpaksa mengecilkan ukuran tahu, dari 100 biji per papan itu kami ciutkan ukuran tahu menjadi 110 biji per papan,” tuturnya.
Bila ukuran tahu tidak diciutkan dengan opsi harga tahu per bijinya dinaikan, kata dia, para pengusaha Tahu Sumedang khawatir minat masyarakat mengonsumsi tahu berkurang. “Kalau harga tahu naik, misanyal dari Rp600/biji jadi Rp700/biji kami khawatir konsumen mengeluh dan minat masyarakat mengonsumsi tahu jadi berkurang. Imbasnya, omset para pengusaha tahu juga nantinya akan jauh berkurang. Karena itu opsi mengecilkan ukuran tahu ini dipilih meski dilakukan dengan terpaksa,” sebutnya.
Oleh karena itu, dia berharap, ke depan nilai tukar rupiah bisa kembali menguat agar harga kedelai impor bisa kembali ke titik normal. “Kami khawatir bila rupiah terus melemah harga kedelai impor terus naik. Kalau melihat setiap harinya dollar terus menguat dimungkinkan harga kedelai impor bisa tembus Rp8.000/kg. ini yang tidak kami inginkan, bila harga kedelai tembus Rp8.000 yang direpotkan para pengusaha tahu seperti kami,” katanya.
Aam aminullah
Pengusaha Tahu Sari Bumi, Iman mengatakan, sejak rupiah melemah, harga kedelai impor terus merangkak naik. Dua hari lalu, saat rupiah Rp13.800 harga kedelai impor tembus Rp - 7.350/kg, dan hari ini (kemarin) sejak rupiah tembus Rp14.000 harga kedelai impor kembali naik Rp7.500/kg. Normalnya, harga kedelai impor hanya Rp7.000/kg. “Kenaikan harga kedelai impor sudah terjadi sejak dua pekan lalu, kenaikan dipicu terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar,” ujarnya ditemui KORAN SINDO di outlet sekaligus Pabrik Tahu Sari Bumi di Jalan 11 April Sumedang, kemarin.
Sejak itu pula, kata dia, pengusaha tahu menciutkan ukuran tahu menjadi lebih kecil sebagai siasat agar harga tahu yang dijual per bijinya tidak ikut naik dan dapat memberatkan konsumen. “Normalnya, dalam satu papan itu berjumlah 100 biji tahu, tapi agar tidak memberatkan konsumen dan harganya tetap Rp600/biji kami terpaksa mengecilkan ukuran tahu, dari 100 biji per papan itu kami ciutkan ukuran tahu menjadi 110 biji per papan,” tuturnya.
Bila ukuran tahu tidak diciutkan dengan opsi harga tahu per bijinya dinaikan, kata dia, para pengusaha Tahu Sumedang khawatir minat masyarakat mengonsumsi tahu berkurang. “Kalau harga tahu naik, misanyal dari Rp600/biji jadi Rp700/biji kami khawatir konsumen mengeluh dan minat masyarakat mengonsumsi tahu jadi berkurang. Imbasnya, omset para pengusaha tahu juga nantinya akan jauh berkurang. Karena itu opsi mengecilkan ukuran tahu ini dipilih meski dilakukan dengan terpaksa,” sebutnya.
Oleh karena itu, dia berharap, ke depan nilai tukar rupiah bisa kembali menguat agar harga kedelai impor bisa kembali ke titik normal. “Kami khawatir bila rupiah terus melemah harga kedelai impor terus naik. Kalau melihat setiap harinya dollar terus menguat dimungkinkan harga kedelai impor bisa tembus Rp8.000/kg. ini yang tidak kami inginkan, bila harga kedelai tembus Rp8.000 yang direpotkan para pengusaha tahu seperti kami,” katanya.
Aam aminullah
(ftr)