Isu Lingkungan Hidup Belum Jadi Prioritas

Selasa, 25 Agustus 2015 - 09:36 WIB
Isu Lingkungan Hidup...
Isu Lingkungan Hidup Belum Jadi Prioritas
A A A
SEMARANG - Calon Wali Kota Semarang yang akan bertarung pada Pilwakot 9 Desember mendatang diharap mengedepankan isu lingkungan hidup dalam visi misinya.

Pasalnya, kondisi lingkungan di Kota Semarang saat ini sudah masuk taraf darurat dan mendesak dilakukan perbaikan. Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah Arif Zayin mengatakan kerusakan lingkungan di Kota Semarang menduduki urutan ke empat setelah Jakarta, Surabaya dan Medan.

“Selama ini belum ada dari visi misi pasangan calon yang saya pelajari yang konsen terhadap isu lingkungan hidup ini. Semuanya hanya bombastis mengenai program pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi masyarakat dan sebagainya,” kata dia.

Padahal kemajuan sebuah daerah tidak hanya diukur dari seberapa hebat mereka dalam infrastruktur. Infrastruktur yang megah dan ekonomi masyarakat yang baik tidak akan berhasil apabila lingkungan dalam kondisi rusak. “Sebab, dengan rusaknya lingkungan maka berbagai musibah akan menimpa lokasi tersebut. Saat ini saja Kota Semarang sudah mengalami sejumlah bencana akibat rusaknya lingkungan seperti banjir, kekeringan hingga polusiudara,” kataArif.

Pakar Lingkungan sekaligus mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Sudharto mengatakan belum ada calon yang terlihat secara memasukan isu lingkungan hidup dalam visi misinya. “Meski sudah ada beberapa yang membahas mengenai penanganan rob dan banjir, namun itu belum secara detail. Yang terbanyak adalah mengangkat isu pembangunan infrastruktur saja,” ungkapnya.

Padahal pembangunan infrastruktur dapat terlaksana apabila lingkungan di lokasi tersebut mendukung. Para investor jelas enggan masuk Kota Semarang apabila masalah banjir dan rob masih menjadi langganan di Kota ini setiap tahunnya. “Selain itu, soal tata ruang juga harus dikedepankan. Di Kota Semarang ini, tata ruangnya sudah mendesak diperbaiki karena keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat minim khususnya di tengah perkotaan,” papar Sudharto.

Menurut Sudharto, masyarakat harus turut andil menyelamatkan lingkungan. Dia mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon yang tidak mengusung isu lingkungan dalam kampanye nanti.

1.888 Polisi Siap Amankan Pilwalkot

Polrestabes Semarang akan mengerahkan 1.888 personel untuk pengamanan Pilwalkot mendatang. Sebagai salah satu persiapan, polisi melakukan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) di depan Balai Kota Semarang kemarin. Polisi mendemonstrasikan berbagai kebolehan menangani situasi kontijensi alias situasi yang tidak bisa diprediksi.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin menyebut ribuan personel itu selain dari Polrestabes Semarang, juga dari polsek-polsek jajaran di Semarang. “Selain pengamanan, tentu akan ada penegakan hukum. Istilahnya, gakkumdu (penegakan hukum terpadu),” ungkap Burhanudin usai kegiatan.

Simulasi memperlihatkan bagaimana menangani unjuk rasa yang anarkistis hingga terjadi penjarahan. Mereka kecewa karena pasangan calon yang didukungnya kalah. Berbagai fungsi dan peralatan digunakan, mulai dari unit satwa, petugas negosiator, pemecah massa, hingga peralatan berat seperti water canon .

“Situasi ada berbagai macam. Mulai hijau, kuning dan agak-agak panas (merah). Segala bentuk pelanggaran hukum juga akan kami proses. Makanya tadi dilibatkan juga petugas Inafis (identifikasi) untuk mencari alat bukti di TKP,” paparnya.

Andika prabowo/ Eka setiawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6692 seconds (0.1#10.140)