Tolak Bonus APBD
A
A
A
BANDUNG - Playmaker Persib Bandung Firman Utina ogah menerima bonus yang bersumber dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemprov Jabar.
Dia beralasan uang APBD selayaknya dikeluarkan demi kepentingan masyarakat yang lebih membutuhkannya. Bukan kemudian dipaksakan sebagai bonus dari keberhasilan skuat Persib Bandung menjawarai Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu.
“Kalau bonus itu melibatkan dana APBD, mendingan jangan. Karena kami sama-sama masyarakat dan tidak ingin merugikan masyarakat yang lebih susah. Karena sesusahsusahnya kami, lebih banyak orang yang lebih susah dan membutuhkan,” tegas Firman. Namun, berbeda halnya jika bonus tersebut berasal dan dikeluarkan dari kantong pribadi.
Bukan berarti berstandar ganda, tapi jika kondisinya seperti itu maka para penggawa Maung Bandung tentu akan membuka mata untuk menerimanya dengan tangan terbuka dan tidak ada perasaan tidak enak. “Kalau dari uang pribadi, baru kami mau terima. Kalau disangkutpautin sama APBD, saya pribadi berharap itu jangan,” ucapnya.
Seharusnya, lanjut Firman, orang nomor satu di Jawa Barat itu meniru sikap Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang memberikan bonus hasil dari patungan rekan-rekannya. Bahkan para penggawa Persib, tidak perlu menunggu lama untuk menerima bonus sebesar Rp1 miliar yang dijanjikan Ridwan Kamil. “Kalau Pak Ridwan Kamil kan itu jelas. Tapi entah Pak Ridwan Kamil patungan sama temantemannya sih kami tak mau tahu. Yang jelas tidak membawa nama APBD,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjanjikan bonus sebesar Rp1,5 miliar bagi Persib tepat saat tim Maung Bandung ini menjuarai ISL 2014 lalu. Namun, hingga kini uang tersebut belum sampai kepada para pemain. Awalnya, Heryawan mengaku ingin menganggarkan bonus tersebut di APBD murni tahun anggaran 2015.
Tapi hal itu tidak memungkinkan sehingga urung dilakukan. Sebab jika dipaksakan, hal itu melanggar aturan dan akan mendapat sorotan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sehingga bonus Persib sendiri saat ini kata Heryawan dianggarkan pada?? APBD perubahan.
Setelah disahkan pada Agustus atau September nanti, uang bonus diharapkan akan segera cair dan diberikan pada Persib. Heryawan pun berharap tim Persib memahami alasan kenapa bonus tak kunjung cair.
“Ya seperti itulah mekanisme anggaran di pemerintahan, harus diikuti. Jadi kalau saya janji, saya melontarkan waktu Persib menang (menjuarai ISL), ya akan kami penuhi,” kata Heryawan.
Muhammad ginanjar
Dia beralasan uang APBD selayaknya dikeluarkan demi kepentingan masyarakat yang lebih membutuhkannya. Bukan kemudian dipaksakan sebagai bonus dari keberhasilan skuat Persib Bandung menjawarai Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu.
“Kalau bonus itu melibatkan dana APBD, mendingan jangan. Karena kami sama-sama masyarakat dan tidak ingin merugikan masyarakat yang lebih susah. Karena sesusahsusahnya kami, lebih banyak orang yang lebih susah dan membutuhkan,” tegas Firman. Namun, berbeda halnya jika bonus tersebut berasal dan dikeluarkan dari kantong pribadi.
Bukan berarti berstandar ganda, tapi jika kondisinya seperti itu maka para penggawa Maung Bandung tentu akan membuka mata untuk menerimanya dengan tangan terbuka dan tidak ada perasaan tidak enak. “Kalau dari uang pribadi, baru kami mau terima. Kalau disangkutpautin sama APBD, saya pribadi berharap itu jangan,” ucapnya.
Seharusnya, lanjut Firman, orang nomor satu di Jawa Barat itu meniru sikap Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang memberikan bonus hasil dari patungan rekan-rekannya. Bahkan para penggawa Persib, tidak perlu menunggu lama untuk menerima bonus sebesar Rp1 miliar yang dijanjikan Ridwan Kamil. “Kalau Pak Ridwan Kamil kan itu jelas. Tapi entah Pak Ridwan Kamil patungan sama temantemannya sih kami tak mau tahu. Yang jelas tidak membawa nama APBD,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjanjikan bonus sebesar Rp1,5 miliar bagi Persib tepat saat tim Maung Bandung ini menjuarai ISL 2014 lalu. Namun, hingga kini uang tersebut belum sampai kepada para pemain. Awalnya, Heryawan mengaku ingin menganggarkan bonus tersebut di APBD murni tahun anggaran 2015.
Tapi hal itu tidak memungkinkan sehingga urung dilakukan. Sebab jika dipaksakan, hal itu melanggar aturan dan akan mendapat sorotan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sehingga bonus Persib sendiri saat ini kata Heryawan dianggarkan pada?? APBD perubahan.
Setelah disahkan pada Agustus atau September nanti, uang bonus diharapkan akan segera cair dan diberikan pada Persib. Heryawan pun berharap tim Persib memahami alasan kenapa bonus tak kunjung cair.
“Ya seperti itulah mekanisme anggaran di pemerintahan, harus diikuti. Jadi kalau saya janji, saya melontarkan waktu Persib menang (menjuarai ISL), ya akan kami penuhi,” kata Heryawan.
Muhammad ginanjar
(ftr)