Lantai 8 RS Siloam Sriwijaya Terbakar

Senin, 24 Agustus 2015 - 09:24 WIB
Lantai 8 RS Siloam Sriwijaya...
Lantai 8 RS Siloam Sriwijaya Terbakar
A A A
PALEMBANG - Pagi itu, saat rumah sakit (RS) Siloam Sriwijaya tengah sibuk melayani para pasien, tiba-tiba terjadi kepanikan besar di RS berstandar internasional tersebut.

Di lantai delapan, RS terda pat api yang menjalar dan mu lai membesar. Sontak kejadian ini membuat seisi RS menjadi mencekam. Apalagi, di lantai delapan terdapat ruangan sentral operasional RS dan juga ruangan pasien. Api yang membesar membuat pasien dan keluarga pasien di lantai tersebut menjadi ketakutan.

Api yang terus membesar membuat alat tanda bahaya kebakaran RS terus berbunyi. Sehingga membuat makin banyak orang di dalam RS berusaha keluar mencari tempat aman. Kebakaran yang terjadi di RS yang berada di pusat pembelajaaan mal dan hotel berbin tang itu membuat warga yang ada di luar RS juga berhamburan keluar menyelamatkan diri, takut api menjalar ke gedung yang lain.

Meski demikian, nampak juga petugas RS yang sigap berusaha memadamkan api. Kemudian ada yang menolong pasien dengan menanduh atau membawa melalui jalur khusus evakuasi tangga. Sementara lift sengaja dimatikan petugas, karena dapat membahayakan pengunanya. Seluruh pasien terutama pegawai di setiap lantai dievakuasi dengan operasional sistem RS.

Bagi pasien yang sangat butuh perawatan diletakkan dalam tanduh yang sudah didirikan petugas lainnya. Sejumlah petugas dibantu dengan instansi pemadam kebakaran terus bekerja keras memadamkan api. Namun api malah kian membesar, sehing ga melahap ruangan penting, termasuk ruang direksi.

Direktur RS Siloam dr Benutomo Rumondor yang berada di lokasi langsung menga rahkan para petugas agar kerjas sesuai prosedur dan cepat memadamkan api. Setelah seluruh orang di dalam gedung diselematkan, barulah api dapat dikendalikan se kitar satu jam dan pihak RS langsung melakukan rujukan pengobatan pada pasien yang membutuhkan.

Ternyata adegan terjadinya kebakaran dan kepanikan ini hanyalah sebuah simulasi yang dilakukan RS Siloam Sriwijaya sebagai antisipasi atas bahaya kebakaran dan gempa bumi, termasuk jika terjadi kecelakaan besar di sekitar rumah sakit.

Menurut Direktur RS Siloam Benutomo, simulasi yang digelar pertama ini, merupakan simulasi dan latihan terbesar yang dilakukan pihaknya ber sama pengelola mal. Biasanya, simulasi dila kukan hanya internal rumah sakit, yakni pegawai dan petugas.

Namun, guna meningkatkan kewaspadaan, simulasi digelar dengan tiga adegan kejadian. “Ini sebagai latihan, jika nantinya benar-benar terjadi bencana. Simulasinya melibatkan pegawai di sejumlah ruangan, pe tugas keamanan mal dan pihak RS,” katanya, baru-baru ini.

Tiga adegan dilakukan, kata dia, jika kebakaran besar, gempa bumi dan kecelakaan besar di sekitar mal. “Namun yang seru tadi kebakaran, karena seolah-olah lantai delapan rumah sakit terbakar,” ujarnya. Benutomo menjelaskan, ins tansi publik seperti halnya RS memiliki tanggungjawab lebih besar saat bencana dan musibah terjadi. “Misalnya, saat kebakaran terjadi, bagaimana harus me nyelam atkan pasien yang sakit, keluarga pasien dan terus memberikan kan rasa aman dan nyaman meski terjadi ke ba karan,” katanya.

Lalu, RS juga harus menjadi peran sebagai instansi yang sangat aktif saat terjadi bencana alam, atau bukan bencana alam, seperti kecelakaan besar di tempat lain. RS harus bersiap menampung pasien luar dengan jumlah banyak sekaligus. Selain itu, RS juga berperan dalam melanjutkan pengo batan pasien jika para korban membutuhkan pengobatan rujukan “Hal-hal itu harus dilatih, agar pegawai RS tetap mampu melayani pasiennya. Apalagi lokasi RS, berada juga di pusat keramaian yang harus terus berkordinasi dengan pihak pengelola mal,” ucapnya.

Dalam simulasi, kata dia, didukung petugas pemadam kebakaran, pihak kepolisian dan para dokter RS. Beberapa peran dilakoni langsung yang berprofesi, misalnya pasien, dokter dan perawat, terutama petugas pemadam kebakaran RS dan tim evakuasi. “Dalam kejadian itu dijelaskan, bagaimana saat kebaraan jangan naik lift. Saat kejadian, utamakan membantu pasien, mengevakuasi ke lokasi hingga terpenuhi kebutuhan medisnnya. Ada empat tim dibentuk dalam simulasi tadi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, RS Siloam Sriwijaya memliki dua tangga evakuasi yang menjadi jalur dalam proses evakuasi saat terjadi bencana. Para pegawai dan petugas juga menggu nakan jalur tersebut bagi pasiennya. Saat bencana, prosedur evakuasi dilakukan hingga pasien dan korban mendapatkan layanan medis.“Karena itu, tadi RS Siloam juga mensimu la sikan untuk mengirim pasien ke RS terdekat,” katanya.

Rina, 35, salah satu peme ran adegan pasien mengatakan, sempat mengalami kekhawatiran saat mengikuti simulasi. Karena aksi kebakaran terjadi seolah sebenarnya dan petugas RS juga bertidak dengan prosedurnya.

“Yang menegangkan saat di tandu di tangga darurat. Dari lantai delapan, hingga bawah. Sebenarnya tahu jika adegan itu tidak nyata, tapi memang harus dipelajari agar nantinya terlatih, jika bencana itu terjadi,” katanya.

Tasmalinda
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)