RS Nyi Ageng Serang Jadi Pusat Layanan Mata-Kanker
A
A
A
KULONPROGO - RSUD Nyi Ageng Serang (NAS) Sentolo akan dikembangkan menjadi pusat pengobatan penyakit mata dan kanker. Pemerintah kabupaten Kulonprogo tengah merintis kerja sama dengan dokter spesialis di kedua jenis layanan ini.
Salah satunya dengan dokter spesialis mata asal Kokap, Suharjo, yang siap membantu akses peralatan dan tenaga ahli. “Profesor Suharjo telah menyatakan siap membantu akses peralatan dan tenaga ahlinya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Bambang Haryatno ketika menerima kunjungan kerja Pansus Raperda Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja (POTK) RSUD NAS serta Raperda Retribusi Pelayanan Kesehatan pada RSUD NAS DPRD Kulonprogo kemarin.
Sebagai rumah sakit milik daerah, butuh persiapan matang. Mulai kondisi bangunan yang representatif, SDM, hingga sarana pendukung lainnya. Khusus keberadaan tenaga ahli, Suharjo telah menyiapkannya. Sebagai persiapan itu, saat ini telah dilanjutkan pembangunan gedung dan sarana pendukung, yakni gedung rawat inap unit 2, ICU, kebidanan, ruang jenazah, dan tempat parkir ambulans.
“Rumah sakit ini akan menempati lahan seluas 1,5 hektare, termasuk bangunan yang lama,” ucapnya. K etua Pansus DPRD Sasmita Hadi berharap pembangunan gedung itu dilakukan dengan perencanaan yang matang. Jangan sampai kualitas bangunan buruk. Sebab, pada bangunan lama sudah banyak terdapat kerusakan, mulai atap yang bocor, langit-langit ambrol, hingga beberapa ubin yang pecah. “Bangunan ini kan baru dibuat tahun lalu, tetapi banyak yang rusak,” ujarnya.
Pansus juga meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan penataan pegawai secara tepat. Mulai sisi analisis kebutuhan SDM hingga kebutuhan pendukung lainnya. Karena saat ini baru ada 70-an pegawai dari kebutuhan ideal 134 orang. “Pegawai harus diperhitungkan karena akan bersentuhan langsung dengan pelayanan kepada pasien,” ungkapnya.
Rumah sakit ini sendiri baru akan menjadi badan layanan umum daerah (BLUD pada 2017. Karena itu, dinas harus mempersiapkan kebutuhan sesuai bidang kerja yang ada, termasuk menempatkan SDM sesuai kompetensi bidang yang akan diampu.
Kuntadi
Salah satunya dengan dokter spesialis mata asal Kokap, Suharjo, yang siap membantu akses peralatan dan tenaga ahli. “Profesor Suharjo telah menyatakan siap membantu akses peralatan dan tenaga ahlinya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Bambang Haryatno ketika menerima kunjungan kerja Pansus Raperda Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja (POTK) RSUD NAS serta Raperda Retribusi Pelayanan Kesehatan pada RSUD NAS DPRD Kulonprogo kemarin.
Sebagai rumah sakit milik daerah, butuh persiapan matang. Mulai kondisi bangunan yang representatif, SDM, hingga sarana pendukung lainnya. Khusus keberadaan tenaga ahli, Suharjo telah menyiapkannya. Sebagai persiapan itu, saat ini telah dilanjutkan pembangunan gedung dan sarana pendukung, yakni gedung rawat inap unit 2, ICU, kebidanan, ruang jenazah, dan tempat parkir ambulans.
“Rumah sakit ini akan menempati lahan seluas 1,5 hektare, termasuk bangunan yang lama,” ucapnya. K etua Pansus DPRD Sasmita Hadi berharap pembangunan gedung itu dilakukan dengan perencanaan yang matang. Jangan sampai kualitas bangunan buruk. Sebab, pada bangunan lama sudah banyak terdapat kerusakan, mulai atap yang bocor, langit-langit ambrol, hingga beberapa ubin yang pecah. “Bangunan ini kan baru dibuat tahun lalu, tetapi banyak yang rusak,” ujarnya.
Pansus juga meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan penataan pegawai secara tepat. Mulai sisi analisis kebutuhan SDM hingga kebutuhan pendukung lainnya. Karena saat ini baru ada 70-an pegawai dari kebutuhan ideal 134 orang. “Pegawai harus diperhitungkan karena akan bersentuhan langsung dengan pelayanan kepada pasien,” ungkapnya.
Rumah sakit ini sendiri baru akan menjadi badan layanan umum daerah (BLUD pada 2017. Karena itu, dinas harus mempersiapkan kebutuhan sesuai bidang kerja yang ada, termasuk menempatkan SDM sesuai kompetensi bidang yang akan diampu.
Kuntadi
(bbg)