Calhaj Risti Jadi Perhatian Khusus

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 08:37 WIB
Calhaj Risti Jadi Perhatian...
Calhaj Risti Jadi Perhatian Khusus
A A A
BOYOLALI - Calon haji (calhaj) kategori risiko tinggi (risti) menjadi perhatian khusus Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo.

Suhu di Arab Saudi yang mencapai 50% derajat Celsius sangat rentan mengakibatkan calhaj jatuh sakit. Kasi Kesehatan Jamaah PPIH Embarkasi Solo Arqu Ammuzzab mengatakan, jamaah calhaj sebelum diberangkatkan melalui serangkaian tes kesehatan guna memastikan apakah layak untuk diterbangkan ke Tanah Suci atau tidak.

Data-data kesehatan hasil pemeriksaan kemudian dimasukkan ke sistem. “Sementara calhaj yang masuk kategori risti antara lain penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes melitus, kolesterol tinggi, kurang darah, dan flu,” ungkap Arqu Ammuzzab di sela-sela pengecekan kesehatan calhaj kloter I asal Kabupaten Cilacap yang memasuki Asrama Haji Donohu dan di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, kemarin.

Menurutnya, penyakit hipertensi, memiliki risiko terjadi serangan jantung, atau stroke. Sehingga, pola makan para calhaj dengan kategori ini harus betul-betul diperhatikan secara khusus. Untuk mengidentifikasi kesehatan para calhaj, ada gelang khusus yang diberikan sebagai penanda, yakni gelang berwarna merah, kuning, dan hijau.

Gelang warna merah untuk calhaj yang berumur 60 tahun ke atas dan memiliki penyakit kategori risti. Sementara gelang kuning diberikan ke calhaj yang berusia 60 tahun ke atas tapi tidak memiliki penyakit kategori risti.

Sementara hijau untuk calhaj yang kondisinya betul-betul sehat. Kasubag Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rachma Indriadi mengemukakan, pihaknya meminta agar para calhaj selalu menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang membuat lelah yang berlebihan. Saat di Tanah Suci diharapkan tidak terlalu lama berdiri di bawah sinar matahari langsung.

Selain itu, harus banyak minum guna menghindari dehidrasi. “Terlebih, suhu di sana (Arab Saudi) tercatat mencapai 50 derajat Celsius,” ucapnya. Gentur mengatakan masih berupaya mengumpulkan data total calhaj yang masuk kategori risti. Ada pengawasan khusus dan pendampingan terhadap jamaah yang kategori risti.

Sehingga apabila membutuhkan penanganan yang lebih serius maka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Makanan yang khusus untuk jamaah risti juga akan diperhatikan. Saat di Tanah Suci juga diwaspadai terjangkit penyakit MERS atau lainnya mengingat calhaj berasal dari berbagai negara.

Sebagai antisipasi, para calhaj mendapatkan masker mulai Asrama Haji Donohudan hingga diterbangkan melalui Bandara Adi Soemarmo Solo. Sementara di Tanah Suci juga men dapatkan masker satu boks.Harapannya, para calhaj selalu memakai masker untuk menghindari kontak penyebaran pe nyakit. Dengan demikian, kesehatan mereka selalu terjaga dan tidak tertular penyakit yang tidak diinginkan.

Sementara dari calhaj kloter I yang masuk, satu di antaranya harus dirujuk ke RSUD dr Moewardi, Solo karena menderita stroke. Setelah memasuki Asrama Haji Donohudan, para calhaj juga menerima uang 3.500 riyal atau sama dengan tahun lalu.

Para calhaj kloter I rencananya akan dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui upacara seremonial pukul 07.00 WIB. Selanjutnya, mereka diterbangkan ke Tanah Suci dari bandara sekitar pukul 11.00 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6001.

Kloter I Siap Diberangkatkan

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil mengatakan, jamaah haji kelompok terbang (kloter) I siap diberangkatkan pagi ini. “Tadi (kemarin) sudah masuk asrama, terus sudah ada aktivitas seperti penyerahan dokumen, pemeriksaan kesehatan, penyerahan living cost sebesar 1.500 real per orang,” katanya kemarin.

Sesuai jadwal, hari ini sebanyak 3.953 jamaah haji kloter 1 dari delapan embarkasi akan diberangkatkan. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin secara simbolis akan melepaskan keberangkatan jamaah haji kloter 1 Embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi.

Ditempatkan di 92 Hotel

Akomodasi bagi jamaah haji gelombang pertama yang mendarat di Bandara Prince Amir Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah siap menampung puluhan ribu jamaah yang tergabung dalam 184 kloter). Para jamaah selanjutnya akan ditampung di hotel yang berada di lima sektor. Kualitas hotel yang disediakan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) 2015 ini setara dengan hotel bintang tiga.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Nasrullah Jasam mengungkapkan bahwa penyiapan pemondokan di Madinah memakai sistem blocking time atau sewa musim. “Untuk pemondokan semua sudah siap,” akunya kemarin.

Lokasi pemondokan jamaah bervariatif jaraknya mulai dari 100-650 meter dari Masjid Nabawi. Pondokan berada di kawasan Markaziah, yakni di wilayah Zanubiyah, Syimaliah, dan Gorbiyah Dari pantauan KORAN SINDO kualitas kamar cukup bagus. Setiap kamar berisi 4-6 bed berderet dilengkapi selimut tebal.

“Jamaah dilarang masak di kamar hotel, karena tempatnya tidak ada dan rawan kebakaran. Selama menginap di sini mereka akan mendapatkan layanan katering. Sehingga tak perlu khawatir soal makanan,” tegasnya.

Ary wahyu wibowo/ Sunu hastoro f/ Hunaifi mas’oed/ ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2248 seconds (0.1#10.140)