10.823 Personel Diterjunkan Amankan Pilkada Serentak
A
A
A
BANDUNG - Kepolisian Daerah Jabar menyatakan, kesiapannya mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di enam kabupaten/kota di Jabar.
Sebanyak 10.823 personel dibantu dengan anggota TNI, serta aparat pemerintah setempat akan diterjunkan sejak awal persiapan hingga hari H pelaksanaan, 9 Desember mendatang. Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, jajaran Polres Bandung telah resmi menggelar simulasi pengamanan Pilkada untuk mengantisipasi tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dari pihak tak bertanggungjawab saat momentum pesta rakyat lima tahunan itu.
“Simulasi ini juga sebagai acuan bagi kami untuk mewujudkan situasi ondusif serta untuk melaksanakan beberapa pengama nan seluruh tahapan pilkada di Jabar nanti,” ujarnya di Soreang, kemarin. Menurut dia, simulasi yang di gelar Polres Bandung seiring dengan adanya agenda politik di wi layahnya serta diharapkan Jabar jadi percontohan bagi dae rah lain dalam hal pengamanan ataupun menciptakan situa si yang kondusif.
Untuk itu, petugas harus paham tugas dan tanggung jawab serta prediksi ancaman yang terjadi di tahapan Pilkada nanti baik sesaat sebelum hari H maupun setelahnya. “Kami menyiapkan 8.410 personel ke polisian terdiri dari 6.180 personel Polres, 2.230 personel Polda Ja bar dan 1.873 anggota TNI serta nanti dibantu pemerintah,” katanya.
Secara umum diakui Kapolda, simulasi yang digelar di Jalan Raya Alfathu, tepat di areal per kantoran Pemkab Bandung, se jauh ini berjalan cukup baik. Na mun, ada beberapa poin yang per lu diperbaiki seperti langkah prog resif yang harus diambil. Disinggung terkait berapa dae rah rawan konflik dan suhu po litik yang tinggi,
Kapolda mengaku semua daerah tak bisa dibe da-bedakan karena potensi ter jadinya gangguan kamtibmas, tergolong sama. “Bila dalam pengawasan ada yang sangat rawan akan di la kukan penebalan personel. Di tiap Pol sek juga disediakan satu pleton cadangan dan di Polres ada sa tu kompi,” tuturnya.
Di sisi lain, Kapolda juga mewa jibkan Polres tetangga yang berada tak jauh dari daerah yang menggelar Pilkada untuk turut membantu jika terjadi kontijensi. Sementara untuk ang garan pengamanan pilkada, dirinya mengaku tak tahu persis dan rinci total keseluruhannya.
“Dari laporan yang kami terima beberapa Polres memang sempat mengusulkan. Ada yang telah diterima ada juga yang separonya baru diberikan. Itu kan sesuai dengan anggaran APBD masing-masing daerah,” ungkapnya.
Di tempat sama, Bupati Bandung Dadang M Naser mengaku sangat mengapresiasi adanya gelaran simulasi ini. Terkait anggaran dirinya menilai, saat ini Pemkab masih membahas ang garan untuk pengamanan Pilkada yang nantinya akan di gelontorkan pada Polres Bandung di legislatif.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu memperkirakan bila anggaran yang kini tengah digodok untuk pengamanan Pilkada sebesar Rp5 miliar.
Dila nashear
Sebanyak 10.823 personel dibantu dengan anggota TNI, serta aparat pemerintah setempat akan diterjunkan sejak awal persiapan hingga hari H pelaksanaan, 9 Desember mendatang. Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, jajaran Polres Bandung telah resmi menggelar simulasi pengamanan Pilkada untuk mengantisipasi tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dari pihak tak bertanggungjawab saat momentum pesta rakyat lima tahunan itu.
“Simulasi ini juga sebagai acuan bagi kami untuk mewujudkan situasi ondusif serta untuk melaksanakan beberapa pengama nan seluruh tahapan pilkada di Jabar nanti,” ujarnya di Soreang, kemarin. Menurut dia, simulasi yang di gelar Polres Bandung seiring dengan adanya agenda politik di wi layahnya serta diharapkan Jabar jadi percontohan bagi dae rah lain dalam hal pengamanan ataupun menciptakan situa si yang kondusif.
Untuk itu, petugas harus paham tugas dan tanggung jawab serta prediksi ancaman yang terjadi di tahapan Pilkada nanti baik sesaat sebelum hari H maupun setelahnya. “Kami menyiapkan 8.410 personel ke polisian terdiri dari 6.180 personel Polres, 2.230 personel Polda Ja bar dan 1.873 anggota TNI serta nanti dibantu pemerintah,” katanya.
Secara umum diakui Kapolda, simulasi yang digelar di Jalan Raya Alfathu, tepat di areal per kantoran Pemkab Bandung, se jauh ini berjalan cukup baik. Na mun, ada beberapa poin yang per lu diperbaiki seperti langkah prog resif yang harus diambil. Disinggung terkait berapa dae rah rawan konflik dan suhu po litik yang tinggi,
Kapolda mengaku semua daerah tak bisa dibe da-bedakan karena potensi ter jadinya gangguan kamtibmas, tergolong sama. “Bila dalam pengawasan ada yang sangat rawan akan di la kukan penebalan personel. Di tiap Pol sek juga disediakan satu pleton cadangan dan di Polres ada sa tu kompi,” tuturnya.
Di sisi lain, Kapolda juga mewa jibkan Polres tetangga yang berada tak jauh dari daerah yang menggelar Pilkada untuk turut membantu jika terjadi kontijensi. Sementara untuk ang garan pengamanan pilkada, dirinya mengaku tak tahu persis dan rinci total keseluruhannya.
“Dari laporan yang kami terima beberapa Polres memang sempat mengusulkan. Ada yang telah diterima ada juga yang separonya baru diberikan. Itu kan sesuai dengan anggaran APBD masing-masing daerah,” ungkapnya.
Di tempat sama, Bupati Bandung Dadang M Naser mengaku sangat mengapresiasi adanya gelaran simulasi ini. Terkait anggaran dirinya menilai, saat ini Pemkab masih membahas ang garan untuk pengamanan Pilkada yang nantinya akan di gelontorkan pada Polres Bandung di legislatif.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu memperkirakan bila anggaran yang kini tengah digodok untuk pengamanan Pilkada sebesar Rp5 miliar.
Dila nashear
(ftr)