Mayat Wanita yang Gegerkan Warga Sengkang Diduga Korban Pembunuhan
A
A
A
MAKASSAR - Identitas mayat wanita di sampiung Taman Makam Pahlawan Empagae Sengkang, akhirnya terkuak.
Korban bernama Meisi (19), merupakan warga Soppeng. Ciri-ciri korban , kulit putih, rambut sebahu dan di cat di ujung rambut, mata sipit, alis sudah dicukur. Memakai cincin putih di jari kelingking dan gelang emas.(Baca: Mayat Wanita Misterius Gegerkan Warga Sengkang)
"Orang tua laki-lakinya korban memang orang Empagae Sengkang, tapi ibunya orang Soppeng, tadi malam dia keluar sekitar pukul 00.00 Wita, namun tidak ditahu, dia keluar kemana dan bersama siapa," kata paman Korban, Landang.
Kapolres Wajo AKBP Muh Guntur dilokasi kejadian mengatakan, diduga mayat tersebut merupakan korban tabrak lari. Karena terdapat luka lebam bagian wajah seperti orang jatuh.
"Untuk sementara kita masih menduga korban tabrak lari. Karena cincin dan gelang emasnya tetap utuh. Namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut sambil menunggu hasil visum, " kata mantan Kapolres Polopo tersebut.
Aktivis LBH Bakti Keadilan Arizal, berharap pihak kepolisian dapat cermat dalam menguingkap kasus tersebut, karena terdapat keganjalan pada lokasi dimana korban ditemukan.
"Korban tertutup rumput dan hanya telapak kaki yang kelihatan, lokasinya tengkurap di parit pas samping pagar, jalanan masuk ke BTN, bukan di jalan poros," pungkasnya.
Korban bernama Meisi (19), merupakan warga Soppeng. Ciri-ciri korban , kulit putih, rambut sebahu dan di cat di ujung rambut, mata sipit, alis sudah dicukur. Memakai cincin putih di jari kelingking dan gelang emas.(Baca: Mayat Wanita Misterius Gegerkan Warga Sengkang)
"Orang tua laki-lakinya korban memang orang Empagae Sengkang, tapi ibunya orang Soppeng, tadi malam dia keluar sekitar pukul 00.00 Wita, namun tidak ditahu, dia keluar kemana dan bersama siapa," kata paman Korban, Landang.
Kapolres Wajo AKBP Muh Guntur dilokasi kejadian mengatakan, diduga mayat tersebut merupakan korban tabrak lari. Karena terdapat luka lebam bagian wajah seperti orang jatuh.
"Untuk sementara kita masih menduga korban tabrak lari. Karena cincin dan gelang emasnya tetap utuh. Namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut sambil menunggu hasil visum, " kata mantan Kapolres Polopo tersebut.
Aktivis LBH Bakti Keadilan Arizal, berharap pihak kepolisian dapat cermat dalam menguingkap kasus tersebut, karena terdapat keganjalan pada lokasi dimana korban ditemukan.
"Korban tertutup rumput dan hanya telapak kaki yang kelihatan, lokasinya tengkurap di parit pas samping pagar, jalanan masuk ke BTN, bukan di jalan poros," pungkasnya.
(nag)