Mayat Petani di Atas Pelepah Pohon Gegerkan Warga
A
A
A
SULAWESI SELATAN - Warga Desa Capponga, Kampung Bungung Caddia, Kelurahan Togo, Jepenonto, Sulawesi Selatan digeger dengan pememuan mayat laki-laki di tengah perkebunan.
Adapun korban diketahui bernama Sabbara (50), warga Kampung Sarroanging, Desa Arungkeke Pallantikang, Kecamatan Janeponto, Sulawesi Selatan.
Mayat kali pertama di temukan oleh Suhardi, pengembala ternak sapi yang hendak mengambil pakan ternak di kebun tempat ditemukannya mayat itu. Saat ditemukan, mayat tergeletak di atas pelepah pohon lontar.
Kontan, Suhardi panik dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan juga ke kantor polsek setempat.
Sejumlah warga pun langsung berdatangan ke lokasi penemuan mayat karena menerka ingin langsung melihat secara langsung kondisi mayat yang ditemukan.
Petugas Polsek Batang langsung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Di lokasi ditemukan sebuah botol yang diduga obat serta parang milik korban.
Di tubuh korban, polisi menemukan luka goresan. Namun luka itu diduga akibat tubuh korban terkena gesekan pelepah pohon. Polisi juga menemukan luka goresan di tubuh korban seperti bekas terkena sabetan parang.
Polisi mendapatkan informasi dari keluarga korban, Sabbhara diduga meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya.
"Petugas melakukan identifikasi dengan mengambil sidik jari serta menyita sejumlah barang bukti milik korban," tutur Kapolsek Batang, AKP Moh Wahyu Ragama, Sabtu 15 Agustus 2015.
Mayat korban telah dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans untuk kemudian divisum. Polsek Batang masih terus melakuan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Adapun korban diketahui bernama Sabbara (50), warga Kampung Sarroanging, Desa Arungkeke Pallantikang, Kecamatan Janeponto, Sulawesi Selatan.
Mayat kali pertama di temukan oleh Suhardi, pengembala ternak sapi yang hendak mengambil pakan ternak di kebun tempat ditemukannya mayat itu. Saat ditemukan, mayat tergeletak di atas pelepah pohon lontar.
Kontan, Suhardi panik dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan juga ke kantor polsek setempat.
Sejumlah warga pun langsung berdatangan ke lokasi penemuan mayat karena menerka ingin langsung melihat secara langsung kondisi mayat yang ditemukan.
Petugas Polsek Batang langsung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Di lokasi ditemukan sebuah botol yang diduga obat serta parang milik korban.
Di tubuh korban, polisi menemukan luka goresan. Namun luka itu diduga akibat tubuh korban terkena gesekan pelepah pohon. Polisi juga menemukan luka goresan di tubuh korban seperti bekas terkena sabetan parang.
Polisi mendapatkan informasi dari keluarga korban, Sabbhara diduga meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya.
"Petugas melakukan identifikasi dengan mengambil sidik jari serta menyita sejumlah barang bukti milik korban," tutur Kapolsek Batang, AKP Moh Wahyu Ragama, Sabtu 15 Agustus 2015.
Mayat korban telah dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans untuk kemudian divisum. Polsek Batang masih terus melakuan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
(dam)