Jalin Keakraban lewat Tarik Tambang di Sawah
A
A
A
Banyak cara yang dilakukan untuk mengisi kegiatan dalam rangka menyambut perayaan HUT ke-70 Republik Indonesia (RI).
Mulai dari perlombaan untuk anak-anak, remaja hingga orang dewasa banyak digelar masyarakat. Tidak terkecuali yang dilakukan warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, kemarin. Mereka menggelar lomba yang cukup unik untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan yakni tarik tambang.
Berbeda dengan tarik tambang pada umumnya yang dilakukan di tanah lapang yang luas, warga Gajahan memilih sawah berlumpur sebagai arena perlombaan. Lahan persawahan sengaja dipilih untuk menambah tingkat kesulitan peserta lomba. Selain itu, areal sawah dipilih agar suasana perlombaan lebih seru dan memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam lomba yang digelar setahun sekali itu.
Suasana lomba tarik tambang berlangsung cukup menarik. Meski bertema lomba antarwilayah, tidak terasa aroma persaingan yang muncul. Seluruh peserta dan masyarakat larut dalam suka cita dan gelak tawa. Pasalnya, peserta kerap jatuh dan terperosok ke dalam lumpur lantaran tidak kuat menahan tarikan tambang dari lawan.
Ternyata hal itu justru menambah keseruan perlombaan. Kurniawan, salah seorang warga Gajahan, senang dengan digelarnya lomba tarik tambang di lumpur itu. Kompetisi menjadi lebih semarak karena dibumbui dengan adegan lucu peserta. Acara itu juga bisa meningkatkan keakraban antarmasyarakat di Gajahan dan sekitarnya.
“Jarang-jarang kan ada acara seperti ini. Ajang ini lebih pada seru-seruan, tidak peduli siapa yang menang. Yang penting warga bisa memeriahkan peringatan kemerdekaan,” katanya. Menurut ketua panitia lomba, Heru Tetuko, sawah berlumpur itu dipilih sematamata untuk keamanan saja.
Jika menggunakan tanah keras, dikhawatirkan akan menyebabkan cedera bagi peserta lomba. “Biar ramai aja dan tidak pada terluka. Yang penting bisa nyengkuyung pesta ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” ucapnya.
Arief setiadi
Mulai dari perlombaan untuk anak-anak, remaja hingga orang dewasa banyak digelar masyarakat. Tidak terkecuali yang dilakukan warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, kemarin. Mereka menggelar lomba yang cukup unik untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan yakni tarik tambang.
Berbeda dengan tarik tambang pada umumnya yang dilakukan di tanah lapang yang luas, warga Gajahan memilih sawah berlumpur sebagai arena perlombaan. Lahan persawahan sengaja dipilih untuk menambah tingkat kesulitan peserta lomba. Selain itu, areal sawah dipilih agar suasana perlombaan lebih seru dan memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam lomba yang digelar setahun sekali itu.
Suasana lomba tarik tambang berlangsung cukup menarik. Meski bertema lomba antarwilayah, tidak terasa aroma persaingan yang muncul. Seluruh peserta dan masyarakat larut dalam suka cita dan gelak tawa. Pasalnya, peserta kerap jatuh dan terperosok ke dalam lumpur lantaran tidak kuat menahan tarikan tambang dari lawan.
Ternyata hal itu justru menambah keseruan perlombaan. Kurniawan, salah seorang warga Gajahan, senang dengan digelarnya lomba tarik tambang di lumpur itu. Kompetisi menjadi lebih semarak karena dibumbui dengan adegan lucu peserta. Acara itu juga bisa meningkatkan keakraban antarmasyarakat di Gajahan dan sekitarnya.
“Jarang-jarang kan ada acara seperti ini. Ajang ini lebih pada seru-seruan, tidak peduli siapa yang menang. Yang penting warga bisa memeriahkan peringatan kemerdekaan,” katanya. Menurut ketua panitia lomba, Heru Tetuko, sawah berlumpur itu dipilih sematamata untuk keamanan saja.
Jika menggunakan tanah keras, dikhawatirkan akan menyebabkan cedera bagi peserta lomba. “Biar ramai aja dan tidak pada terluka. Yang penting bisa nyengkuyung pesta ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” ucapnya.
Arief setiadi
(ftr)