19 Imigran Gelap asal China Tertangkap di Bali
A
A
A
DENPASAR - Petugas Imigrasi Ngurah Rai berhasil mengamankan 19 warga asing asal China di wilayah Jimbaran, Kuta, Badung. Dari 19 orang itu, empat di antaranya adalah laki-laki, dan selebihnya perempuan.
"Mereka diduga melakukan sindikat jaringan online, sama seperti kasus sebelumnya," kata salah seorang petugas Imigrasi Ngurah Rai yang enggan disebutkan namanya, Senin (10/8/2015).
Ditambahkan dia, seluruh warga Tiongkok ini diamankan di sebuah villa dekat kampus Udayana bukit Jimbaran. Penangkapan para imigran gelap ini berdasarkan laporan warga sekitar yang mencurigai adanya aktivitas mereka.
"Warga curiga karena di vila itu banyak orang, tetapi tidak ada satu orang pun yang keluar untuk jalan-jalan keliling Pulau Bali maupaun untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Dari kecurigaan masyarakat itu polisi akhirnya melakukan tanggkapan kepada mereka. Selama ini, mereka tidak keluar ternyata ada seorang sopir yang disuruh keluar masuk untuk belanja mencukupi kebutuhanya mereka.
Terpisah, Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kelas I Khusus Ngurah Rai Mohammad Sholeh mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut, termasuk dugaan keterlibatan mereka dalam sindikat cyber crime.
"Jumlahnya ada 19 orang, sementara ini kami masih melakukan penyidikan kepada mereka. Untuk perkembangan selanjutnya nanti kami kabari,” pungkasnya.
"Mereka diduga melakukan sindikat jaringan online, sama seperti kasus sebelumnya," kata salah seorang petugas Imigrasi Ngurah Rai yang enggan disebutkan namanya, Senin (10/8/2015).
Ditambahkan dia, seluruh warga Tiongkok ini diamankan di sebuah villa dekat kampus Udayana bukit Jimbaran. Penangkapan para imigran gelap ini berdasarkan laporan warga sekitar yang mencurigai adanya aktivitas mereka.
"Warga curiga karena di vila itu banyak orang, tetapi tidak ada satu orang pun yang keluar untuk jalan-jalan keliling Pulau Bali maupaun untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Dari kecurigaan masyarakat itu polisi akhirnya melakukan tanggkapan kepada mereka. Selama ini, mereka tidak keluar ternyata ada seorang sopir yang disuruh keluar masuk untuk belanja mencukupi kebutuhanya mereka.
Terpisah, Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kelas I Khusus Ngurah Rai Mohammad Sholeh mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut, termasuk dugaan keterlibatan mereka dalam sindikat cyber crime.
"Jumlahnya ada 19 orang, sementara ini kami masih melakukan penyidikan kepada mereka. Untuk perkembangan selanjutnya nanti kami kabari,” pungkasnya.
(san)