Dampak Kemarau, Harga Cabai Meroket

Senin, 10 Agustus 2015 - 09:05 WIB
Dampak Kemarau, Harga Cabai Meroket
Dampak Kemarau, Harga Cabai Meroket
A A A
TEGAL - Tiga pekan setelah Lebaran, harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Kota Tegal masih cukup tinggi. Beberapa di antaranya mengalami kenaikan akibat dampak kekeringan.

Salah satunya adalah komoditas cabai. Harga semua jenis cabai sejak beberapa hari terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi karena pasokan dari petani yang berkurang sejak memasuki musim kemarau. Salah seorang pedagang cabai, Atin, 40, menuturkan, harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp60.000 per kilogram dari sebelumnya Rp45.000 per kilogram.

“Harganya sudah naik dari tiga hari yang lalu. Kenaikannya bertahap, mulai 1.000 sampai 5.000,” kata Atin di Tegal, kemarin. Tak hanya cabai jenis rawit merah, harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan drastis dari semula Rp20.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai hijau besar saat ini naik menjadi Rp15.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp10.000 per kilogram. “Cabai keriting ju ga naik, sekarang jadi Rp30.000 per kilogram,” kata Atin.

Menurut Atin, penyebab kenaikan adalah pasokan dari petani yang mulai berkurang akibat musim kemarau. Banyak tanaman cabai milik petani yang rusak karena kekurangan pasokan air. “Pasokannya sedikit. Dari Jawa Timur juga sudah tidak masuk sini. Biasanya kalau sudah tidak masuk berarti sudah mahal,” kata Atin. Dia mengaku mendapat pasokan dari petani di Brebes. Selain cabai, harga komoditas daging sapi juga masih ting gi meski mulai mengalami penurunan.

Di tingkat pedagang harganya mencapai Rp 105.000 per kilogram. Pedagang lainnya Khuliah, 51, mengatakan, masih tingginya harga daging membuat pembeli juga masih sepi. Karena itu dia berharap harga daging tidak sampai mengalami kenaikan lagi. “Ini sampai siang 10 kilo saja masih belum habis-habis. Pem - beli sedang sepi karena itu kalau harganya mau naik lagi, ya mikirmikir. Kalau kami pedagang mau nya harga turun,” ujar dia, kemarin.

Semestinya seusai Lebaran harga-harga kebutuhan masyarakat turun seiring menurunnya permintaan masyarakat. Karena itu jika masih tinggi harganya perlu ada antisipasi oleh pemerintah.

Farid firdaus
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2931 seconds (0.1#10.140)