Wakil DIY Ikuti Seleksi IMSO Tingkat Nasional

Jum'at, 07 Agustus 2015 - 10:12 WIB
Wakil DIY Ikuti Seleksi...
Wakil DIY Ikuti Seleksi IMSO Tingkat Nasional
A A A
KULONPROGO - Pelajar kelas VI SD N Sendangsari, Pengasih Kharisma Dewanti, 12, mewakili DIY dalam ajang seleksi International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) tingkat nasional di Jakarta.

Sebelumnya dia mewakili Kulonprogo dalam seleksi di DIY dan menjadi yang terbaik. Kepala SD Sendangsari, Wahib mengatakan, Kharisma selanjutnya akan bergabung dengan tim DIY. Totalnya ada empat pelajar yang akan berangkat ke Jakarta. Putri pasangan Eko Purwanto dan Ari Supriyani ini menjadi satu-satu nya wakil dari Kulonprogo.

“Nan tinya selama enam hari mereka akan menjalani masa karantina di Jakarta,” ujar Wahib, saat berpamitan dengan bupati di rumah dinas bupati, kemarin. Menurut Wahib, Kharisma di dalam kelas memang cukup pandai. Sebelumnya dia juga sudah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat DIY. Namun dia kurang beruntung dan tidak masuk dua terbaik DIY untuk dikirim keMakasar.

Saat itulah dinas memberikan arahan bagi peserta yang tidak lolos untuk mengi kuti IMSO. Hingga akhirnya dia men jadi yang terbaik dan ber hak mewakili DIY. “Dia ingin menjadi guru, karena terinspirasi dengan guru kelasnya,” tuturnya. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo memberikan apresiasi atas keberhasilan Kharisma dalam ajang ini. Atas nama pemerintah dan masyarakat Kulonprogo, bupati berharap bisa meraih prestasi yang terbaik.

Untuk itulah, Hasto min ta agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pendalaman selama masa karantina. “Semoga mendapat hasil yang terbaik dan bisa meng gapai cita-cita,” katanya. Sebagai salah satu peserta yang akan maju keseleksi nasional, Kharisma mengaku senang. Agar bisa mendapatkan hasil terbaik dia mengikuti les Bahasa Inggris selepas sekolah.

Itu dilakukan, karena nanti dalam IMSO semua materi yang akan diberikan dengan bahasa Inggris. “Persiapannya ya belajar dan berdoa,” ujarnya polos. Kharisma berharap bisa menjadi seorang guru. Apalagi guru kelasnya, Ristinah, sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Sosok itulah yang mendorongnya untuk bercita-cita sebagai pengajar.

“Guru itu pahlawan, yang bisa menghasilkan pemimpin bangsa,” katanya. Ibu dari Kharisma, Ari Supriyani mengaku, setiap di kelas, anaknya selalu mendapatkan peringkat tiga besar. Sejak kecil dia memang tekun belajar. Setiap harinya selepas isya dia belajar di kamarnya sampai larut malam.

Bahkan pagi hari sebelum berangkat dia masih menyempatkan belajar sambil mengemasi buku-buku ke dalam tasnya. “Kadang malam hari saya sudah tidur dia masih belajar,” ujarnya. Ari berharap, anak pertamanya bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Setidaknya dia akan memiliki pengalaman dalam ajang tingkat nasional. Apalagi dalam ajang itu persaingan cukup ketat.

Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0998 seconds (0.1#10.140)