Sistem AHWA Dibahas di Forum Syuriah Muktamar NU
A
A
A
JOMBANG - Forum Syuriah PCNU dan PWNU di Muktamar Nahdlatul Ulama membahas lagi mekanisme pemilihan dengan menggunakan sistem Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA) di Ponpes Mambaul Ma'arif, Denanyar. Namun hingga siang ini belum ada keputusan terkait sistem AHWA.
Ketua Rais Syuriah PCNU Kota Payakumbuh Buya Zunijar Ibrahim mengatakan, forum Syuriah saat ini membahas lagi soal AHWA.
Hal ini sesuai dengan arahan Rais Aam KH Mustofa Bisri meminta agar persoalan Rais Aam ini diserahkan kepada forum tersebut.
"Nampaknya Kiai-kiai membuka kembali masalah AHWA. Disini dibuka kembali. Forum ini hampir gol tapi diulang kembali persoalan AHWA makanya yang terjadi masih alot," kata Zunijar ditemui di Ponpes Mambaul Ma'arif, Selasa (4/8/2015).
Dia mengkhawatirkan, jika masalah AHWA dibuka kembali akan menuai perselisihan lagi. Seperti yang terjadi sebelumnya saat pembahasan dan pengesahan Tata Tertib (Tatib) Muktamar, lalu.
Menurut Zunijar, belum sepenuhnya Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Wilayah (PW) menerima sistem AHWA.
Termasuk penetapan 9 orang yang masuk sebagai AHWA. Dia melihat ada pemaksaan keputusan dalam menerapkan AHWA atau tidak.
"Kami dari luar Jawa belum diberi pemahaman yang benar terkiat AHWA. Belum ada pemahaman yang benar. Selain itu, kenapa yang masuk AHWA hanya 9 orang ada perempuannya juga," timpalnya.
Dia mengusulkan 9 nama yang sebagai anggota AHWA itu ditambah lagi dengan melibatkan PW dan PC yang ada di Forum Syuriah tersebut.
Nah, teknisnya nanti jika jumlahnya diperkecil tergantung keputusan forum. Dengan demikian sudah melakukan amanah dari Rais Aam KH Mustofa Bisri.
"Panitia terkesan memaksakan dalam sistem AHWA ini. Kalau Sudah begini akan molor lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui dalam pemilihan pucuk pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) ini diawali dengan penentuan Rais Aam terlebih dahulu.
Jika sudah sepakat maka Rais Aam akan mengeluarkan nama-nama yang akan menduduki Jabatan Ketua Tanfidziah.
Nama-nama calon Ketua Tanfidziah ini akan ditawarkan kepada Muktamirin untuk dilakukan pemilihan melalui Musyawarah mufakat atau voting.
Forum Syuriah ini berada satu lokasi dengan sidang Komisi Organisasi di Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang.
Ketua Rais Syuriah PCNU Kota Payakumbuh Buya Zunijar Ibrahim mengatakan, forum Syuriah saat ini membahas lagi soal AHWA.
Hal ini sesuai dengan arahan Rais Aam KH Mustofa Bisri meminta agar persoalan Rais Aam ini diserahkan kepada forum tersebut.
"Nampaknya Kiai-kiai membuka kembali masalah AHWA. Disini dibuka kembali. Forum ini hampir gol tapi diulang kembali persoalan AHWA makanya yang terjadi masih alot," kata Zunijar ditemui di Ponpes Mambaul Ma'arif, Selasa (4/8/2015).
Dia mengkhawatirkan, jika masalah AHWA dibuka kembali akan menuai perselisihan lagi. Seperti yang terjadi sebelumnya saat pembahasan dan pengesahan Tata Tertib (Tatib) Muktamar, lalu.
Menurut Zunijar, belum sepenuhnya Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Wilayah (PW) menerima sistem AHWA.
Termasuk penetapan 9 orang yang masuk sebagai AHWA. Dia melihat ada pemaksaan keputusan dalam menerapkan AHWA atau tidak.
"Kami dari luar Jawa belum diberi pemahaman yang benar terkiat AHWA. Belum ada pemahaman yang benar. Selain itu, kenapa yang masuk AHWA hanya 9 orang ada perempuannya juga," timpalnya.
Dia mengusulkan 9 nama yang sebagai anggota AHWA itu ditambah lagi dengan melibatkan PW dan PC yang ada di Forum Syuriah tersebut.
Nah, teknisnya nanti jika jumlahnya diperkecil tergantung keputusan forum. Dengan demikian sudah melakukan amanah dari Rais Aam KH Mustofa Bisri.
"Panitia terkesan memaksakan dalam sistem AHWA ini. Kalau Sudah begini akan molor lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui dalam pemilihan pucuk pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) ini diawali dengan penentuan Rais Aam terlebih dahulu.
Jika sudah sepakat maka Rais Aam akan mengeluarkan nama-nama yang akan menduduki Jabatan Ketua Tanfidziah.
Nama-nama calon Ketua Tanfidziah ini akan ditawarkan kepada Muktamirin untuk dilakukan pemilihan melalui Musyawarah mufakat atau voting.
Forum Syuriah ini berada satu lokasi dengan sidang Komisi Organisasi di Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang.
(sms)