Ulat Grayak Serang Ratusan Ha Padi

Selasa, 04 Agustus 2015 - 09:50 WIB
Ulat Grayak Serang Ratusan Ha Padi
Ulat Grayak Serang Ratusan Ha Padi
A A A
KAYUAGUNG - Ratusan hektare (ha) sawah warga Desa Pulau Layang, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diserang hama Ulat Grayak. Jika dalam satu minggu ini tidak hujan, dipastikan petani gagal panen.

Menurut ketua kelompok tani Desa Pulau Layang, Sahmin, ulat-ulat grayak yang muncul sejak dua minggu terakhir ini, bisa menyebabkan mereka tak dapat memanen hasil garapan sawah. "Kita sudah berusaha melakukan penyemprotan de ngan pestisida maupun siraman air. Tapi ulat tetap menyerang, hama ini menyerang saat musim kemarau.

Padi warga yang diserang rata-rata yang berumur 3 minggu, 1 bulan hing ga 2 bulan," ujar pria yang men jabat Kaur Pemerintahan Desa Pulau Layang ini. Hal yang sama diungkapkan warga Desa Pulau Layang lainnya, Idris, bahwa padi yang baru berumur 1 bulan seluas 2 ha ikut diserang.

Dia mengaku sudah kewalahan dan hanya menunggu kebesaran tuhan, agar bisa diturunkan hujan. Serangan ulat jenis ini sendiri, sambungnya, baru terjadi pada tahun ini. “Kalau beberapa hari ini tidak turun hujan, pasti padi saya fuso. Musim seperti inilah ulat berkembang biak dan kalau datang hujan ulat masuk kedalam tanah dan menjadi ko pom pong ataukupu-kupu," ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian OKI, Syarifudin, ketika dikonfirmasi, membenarkan padi warga di sejumlah Kecamatan di OKI diserang hama ulat. "Kita sudah memberi bantuan berupa racun pertisida. Ulat tersebut bukan saja menyerang padi warga Pulau Layang, tapi sawah warga di Kecamatan SP Padang seluas 88 ha, Kecamatan Pam pangan 47 ha, Jejawi 9 ha dan Kayuagung 5 ha," terangnya.

Syarifudin menuturkan, intensitas serangan ulat ini masih termasuk serangan ringan. Namun kalau dalam beberapa ming gu ini tidak hujan, dikhawatirkan serangan hama semakin meluas. "Kita menghimbau kepada petani, agar melakukan penyiraman dengan menggunakan pompa yang ada. Selain itu melakukan penyemprotan dengan meng gunakan pestisida, karena dengan jalan itulah ha ma ulat bisa hilang atau mati," tuturnya.

M rohali
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9014 seconds (0.1#10.140)