Kekeringan, Warga Sragen Doa Bersama Minta Hujan
A
A
A
SRAGEN - Ratusan warga Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah, menggelar doa bersama memohon hujan, Minggu (2/8/2015). Selain meminta kiriman hujan, warga juga meminta agar desa setempat dijauhkan dari mara bahaya dan kekurangan
Acara bersih desa atau biasa disebut dengan tradisi sedekah bumi itu dimulai dengan menggelar kenduri selamatan di pelataran pundhen desa, tidak jauh dari makam 'Singo Modo'. Dia adalah salah satu tokoh yang dikenal sebagai cikal bakal pendiri desa tersebut.
Dalam kegiatan nyadran itu, sejumlah warga juga terlihat membawa ratusan tumpeng nasi untuk kenduri. Warga juga membawa aneka jajanan pasar, nasi 'kulupan', jenang, dan ayam ingkung.
Sebelum kenduri besar dimulai, warga menggelar prosesi kirab gunungan ageng hasil bumi beserta seratusan tumpeng. Gunungan itu berisi berbagai jenis buah-buahan dan sayuran hasil pertanian.
Gunungan dan tumpeng diarak dari kediaman kepala Desa Kandangsapi, menuju pelataran makam Singo Modo berjarak 1 kilometer.
Kades Kandangsapi Pandu mengatakan, selain menjadi bagian dari ikhtiar untuk membersihkan desa dari malapetaka, pada kesempatan itu warga juga berdoa memohon kepada Tuhan agar segera dikirim hujan.
"Saat ini wilayah Sragen utara khususnya Jenar alami kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Camat Jenar Catur Sarjanto. Menurutnya, selain melestarikan budaya leluhur, acara ini juga membuktikan kerukunan warga setempat dan sebagai tanda tidak ada sekat antara pimpinan kecamatan dengan warga Jenar.
Acara bersih desa atau biasa disebut dengan tradisi sedekah bumi itu dimulai dengan menggelar kenduri selamatan di pelataran pundhen desa, tidak jauh dari makam 'Singo Modo'. Dia adalah salah satu tokoh yang dikenal sebagai cikal bakal pendiri desa tersebut.
Dalam kegiatan nyadran itu, sejumlah warga juga terlihat membawa ratusan tumpeng nasi untuk kenduri. Warga juga membawa aneka jajanan pasar, nasi 'kulupan', jenang, dan ayam ingkung.
Sebelum kenduri besar dimulai, warga menggelar prosesi kirab gunungan ageng hasil bumi beserta seratusan tumpeng. Gunungan itu berisi berbagai jenis buah-buahan dan sayuran hasil pertanian.
Gunungan dan tumpeng diarak dari kediaman kepala Desa Kandangsapi, menuju pelataran makam Singo Modo berjarak 1 kilometer.
Kades Kandangsapi Pandu mengatakan, selain menjadi bagian dari ikhtiar untuk membersihkan desa dari malapetaka, pada kesempatan itu warga juga berdoa memohon kepada Tuhan agar segera dikirim hujan.
"Saat ini wilayah Sragen utara khususnya Jenar alami kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Camat Jenar Catur Sarjanto. Menurutnya, selain melestarikan budaya leluhur, acara ini juga membuktikan kerukunan warga setempat dan sebagai tanda tidak ada sekat antara pimpinan kecamatan dengan warga Jenar.
(zik)