Mengenal Musik Lawas lewat Pentas Seni Jogja Istimewa
A
A
A
YOGYAKARTA - Dinas Pariwisata DIY sedang menggalakan berbagai kegiatan yang menarik perhatian wisatawan yang bertandang ke daerah istimewa ini.
Salah satunya adalah mengadakan Pentas Seni JogjaIstimewa yang rutin diadakan tiap Sabtu malam pekan kedua dan keempat. Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata DIY Mohammad Haliem mengungkapkan, program ini merupakan kegiatan reguler yang rutin diadakan setiap dua minggu sekali, yaitu di minggu kedua dan keempat setiap bulan.
“Pentas seni ini bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Yogyakarta dan wisatawan yang sedang berkunjung ke jalan Malioboro,” ucap Haliem. Pentas seni ini biasa diadakan di halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY mulai pukul 19.30 WIB atau sesekali diadakan di Puro Pakualaman dan objek wisata di Yogyakarta. Selain itu digelar juga di empatkabupaten lain di DIY yaitu di Gunungkidul, Bantul, Sleman, dan Kulon Progo.
Dalam kesempatan ini, Dinas Pariwisata berkesempatan untuk bekerja sama dengan Prakasa Enterprize sebagai Entrepreneurs’ Organization (EO) program ini. Penggawang Prakasa Enterprize, Rahadian Gita Dharmawan menjelaskan konsep acara yang sudah rutin terlaksana selama tiga tahun ini.
“Setiap penampilan pentas seni selalu menampilkan berbagai jenis musik, di antaranya adalah tembang kenangan, campur sari, reggae, akustik dan band indie. Biasa diselingi dengan penampilan kesenian tradisional seperti tarian,” ujar pria yang juga penggemar Koes Plus. Malam kemarin merupakan PSJI pertama setelah Ramadhan dan Idul Fitri. Dibuka oleh JMC, PSJI berhasil mengundang perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang melewati jalan Malioboro.
JMC menyanyikan tembang- tembang Koes Plus seperti Dara Manisku, Andaikan Kau Datang dan Bila Kau Pulang. Pada penampilannya ditemani dengan goyang pocopoco dari pengunjung termasuk dari turis asing. Menghantar ke band ke dua, Sanggar Kembang Sakura menyuguhkan tarian Gareng Goyang Dumang yang sempat memenangkan kontes yang diadakan salah satu stasiun televisi nasional.
Baru dilanjutkanpenampilan Yo Band, yang merupakan singkatan dari Yogyakarta Band. Selain pertunjukan musik juga akan diadakan pertunjukan wayang kulit durasi singkat pada 12 Agustus mendatang. Yang menjadikan berbeda dengan pertunjukan wayang kulit lainnya adalah sinden dan wiaga (penabuh) yang berkebangsaan Amerika.
MG01/franciska desti
Salah satunya adalah mengadakan Pentas Seni JogjaIstimewa yang rutin diadakan tiap Sabtu malam pekan kedua dan keempat. Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata DIY Mohammad Haliem mengungkapkan, program ini merupakan kegiatan reguler yang rutin diadakan setiap dua minggu sekali, yaitu di minggu kedua dan keempat setiap bulan.
“Pentas seni ini bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Yogyakarta dan wisatawan yang sedang berkunjung ke jalan Malioboro,” ucap Haliem. Pentas seni ini biasa diadakan di halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY mulai pukul 19.30 WIB atau sesekali diadakan di Puro Pakualaman dan objek wisata di Yogyakarta. Selain itu digelar juga di empatkabupaten lain di DIY yaitu di Gunungkidul, Bantul, Sleman, dan Kulon Progo.
Dalam kesempatan ini, Dinas Pariwisata berkesempatan untuk bekerja sama dengan Prakasa Enterprize sebagai Entrepreneurs’ Organization (EO) program ini. Penggawang Prakasa Enterprize, Rahadian Gita Dharmawan menjelaskan konsep acara yang sudah rutin terlaksana selama tiga tahun ini.
“Setiap penampilan pentas seni selalu menampilkan berbagai jenis musik, di antaranya adalah tembang kenangan, campur sari, reggae, akustik dan band indie. Biasa diselingi dengan penampilan kesenian tradisional seperti tarian,” ujar pria yang juga penggemar Koes Plus. Malam kemarin merupakan PSJI pertama setelah Ramadhan dan Idul Fitri. Dibuka oleh JMC, PSJI berhasil mengundang perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang melewati jalan Malioboro.
JMC menyanyikan tembang- tembang Koes Plus seperti Dara Manisku, Andaikan Kau Datang dan Bila Kau Pulang. Pada penampilannya ditemani dengan goyang pocopoco dari pengunjung termasuk dari turis asing. Menghantar ke band ke dua, Sanggar Kembang Sakura menyuguhkan tarian Gareng Goyang Dumang yang sempat memenangkan kontes yang diadakan salah satu stasiun televisi nasional.
Baru dilanjutkanpenampilan Yo Band, yang merupakan singkatan dari Yogyakarta Band. Selain pertunjukan musik juga akan diadakan pertunjukan wayang kulit durasi singkat pada 12 Agustus mendatang. Yang menjadikan berbeda dengan pertunjukan wayang kulit lainnya adalah sinden dan wiaga (penabuh) yang berkebangsaan Amerika.
MG01/franciska desti
(ars)