Fokus pada Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 11:14 WIB
Fokus pada Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fokus pada Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
A A A
Padahal, ada satu perguruan tinggi swasta (PTS) yang justru lebih fokus pada bidang keolahragaan dan kesehatan, yaitu Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna.

Agar fokus, perguruan tinggi yang beralamat di Jalan Aluminium Raya No 77, Medan, hanya punya satu prodi, yakni Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi. “Kenapa namanya Bina Guna, harapannya nanti lulusan dari sini bisa dididik dan dibina untuk menjadi manusia yang berguna. Selain punya keahlian di bidang olahraga, mereka juga punya kemampuan akademik yang bagus,” ujar Ketua STOK Bina Guna Medan, dr Liliana Puspa Sari SPd, MKes, kepada KORAN SINDO MEDAN .

Liliana mengatakan, kampus tersebut memiliki sejarah cukup panjang. Pertama kali dibeli ibunya, Dra Hj Laila Sari MM, pada 1990 silam melalui proses lelang. Pada masa awal, kampus tersebut hanya memiliki 20 mahasiswa. Namun, atas kegigihan kepemimpinan ibunda, STOK mulai banyak diminati.

Dengan keluarnya Undang- Undang No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, yang isinya mewajibkan guru harus sudah mengantongi ijazah strata satu (S-1) dan sertifikat pendidik, menjadi angin segar bagi STOK Bina Guna. Jumlah peserta didik terus meningkat dengan ratarata mencapai 250-300 mahasiswa per tahun. Terbaru, pada Oktober 2014, STOK Bina Guna meluluskan 2.573 sarjana.

“Kami berharap, alumni tidak hanya berpikiran jadi pengajar sekolah negeri dan swasta, tapi juga profesional. Makanya, alumni kami ada yang masuk TNI, polisi, hingga profesi lain seperti instruktur olahraga,” ungkap Liliana.

Sebagai kampus yang memfokuskan bidang olahraga dan kesehatan, STOK Bina Guna memiliki berbagai fasilitas olahraga, seperti lapangan futsal, basket, voli hingga gedung serbaguna yang bisa dipakai untuk berbagai kegiatan. Ada juga laboratorium komputer dan sedang dibangun ruangan senam aerobik serta gym .

Untuk perkuliahan, prodi yang saat ini mengantongi akreditasi C dan sedang melakukan pembenahan untuk akreditasi B ini memiliki 15 dosen tetap dan dosen tidak tetap yang merupakan alumni berbagai PTN, termasuk Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Unimed. Dalam penerimaan mahasiswa, kata Liliana, STOK Bina Guna Medan cukup selektif. Sejak awal penerimaan mahasiswa baru, dilakukan serangkaian penyaringan dari segi fisik maupun akademik.

Untuk akademik dilakukan tes potensi akademik (TPA). Jika tidak lulus tes kesehatan atau TPA, calon mahasiswa itu tidak akan diloloskan. “Ada tes fisik untuk calon mahasiswa baru. Jika menemukan kelainan seperti pada jantung, kami selanjutnya akan membawanya ke Laboratorium Klinik Prodia untuk dites lagi. Jika benar ditemukan kelainan, kami tidak akan terima,” kata ibu tiga putra itu.

Mahasiswa yang memiliki bakat olahraga tertentu juga berkesempatan mengasah kemampuannya melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM), seperti pencak silat, senam, bulu tangkis, futsal, voli, dan lain-lain. Setiap UKM memiliki pelatih yang siap untuk mengembangkan bakat mahasiswa di luar jam perkuliahan. Setiap UKM pun tidak berdiri sendiri.

Keterlibatan dosen pada cabang olahraga tertentu lewat pengurus daerah (pengda) di Kota Medan hingga Sumut memberikan ruang bagi para mahasiswa untuk berkembang. Informasi dari di pengda selanjutnya diteruskan kepada mahasiswa seperti dalam kegiatan keolahragaan. “Dosen pemegang UKM itu harus aktif di pengda, sehingga mengetahui setiap perkembangan dan informasi. Kalau memang ada mahasiswa bisa ikut kegiatan seperti kompetisi olahraga, kami akan ikutkan,” ucap Liliana.

Bagi mahasiswa yang berprestasi secara akademik akan diberikan beasiswa. Setiap lokal dipilih dua mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi. “Kami berikan beasiswa bebas uang kuliah selama setahun. Mahasiswa baru yang tidak mampu tapi berprestasi, kami fasilitasi untuk dapat beasiswa juga,” ujar Liliana.

Sementara Kepala Sarana dan Prasarana STOK Bina Guna, Doli Napitupulu, menambahkan, kendati tidak memiliki fasilitas selengkap FIK Unimed, sarana dan prasarana yang dimiliki STOK Bina Guna sudah mencukupi. Di kampus seluas 12.000 meter persegi hanya tidak memiliki kolam renang dan lapangan sepak bola.

“Kalau untuk kolam renang, kami bekerja sama dengan Kolam Renang Kartika, Selayang, dan Deli. Untuk lapangan sepak bola kami gunakan Lapangan Bola Klub Porta di Tanjung Anom dengan ukuran standar internasional. Sementara untuk ukuran lapangan futsal, hanya kami dan Unimed yang punya lapangan standar di Sumut ini, kendati lapangan kami outdoor dan Unimed indoor ,” ungkapnya.

Syukri amal
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7186 seconds (0.1#10.140)