Diduga Malu Dimarahi Ayah Pemabuk, Gadis Cantik Gantung Diri
A
A
A
MANADO - Diduga malu kerap dimarahi oleh ayahnya yang suka mengkonsumsi alkohol, gadis cantik bernama Desita Lahiang (19) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Jasad dara yang baru tamat SMA itu pertama kali ditemukan adiknya Susi Lahiang (10), Jumat (31/7/2015) pagi, tergantung di plafon rumahnya di Desa Kulu, Kecamatan Wori. Di telinga jasad Desita masih terpasang headshet atau alat untuk mendengarkan suara dari handphone.
Melihat kondisi kakaknya yang sudah tidak bernyawa, Susi lalu histeris dan memanggil kedua orangtuanya.
Ayah korban Derson Lahiang (41) dengan rasa tidak kuasa langsung menghubungi aparat kepolisian setempat untuk melaporkan kejadian tersebut. Tim identifikasi kemudian menurunkan korban dan melakukan olah TKP.
Menurut Kapolsek Wori Iptu Johani P penyebab korban hingga nekat mengakhiri hidupnya diduga akibat persoalan dalam keluarga.
Dimana semasa hidup, korban yang merupakan anak pertama selalu menjadi pelampiasan amarah ayahnya yang diketahui suka mengkonsumsi minuman beralkohol.
"Korban dikenal sebagai orang baik dan tidak pernah terlibat masalah. Dari hasil keterangan hukum tua setempat, korban ditenggarai sering dimarahi ayahnya yang seorang pemabuk. Kemungkinan dia kesal dan malu karena sudah besar namun sering mendapat marah sehingga nekad melakukan aksi tersebut," terangnya.
Korban dipastikan bunuh diri karena tidak ditemui tanda-tanda kekerasan dalam tubuhnya.
Jalan pintas yang diambil korban pun mengundang iba dari sejumlah kerabat dan teman-teman korban.
Hal ini terlihat dari dinding akun jejaring sosial facebook korban yang dipenuhi ungkapan rasa tidak percaya, telah meninggalnya korban dengan cara gantung diri.
Jasad dara yang baru tamat SMA itu pertama kali ditemukan adiknya Susi Lahiang (10), Jumat (31/7/2015) pagi, tergantung di plafon rumahnya di Desa Kulu, Kecamatan Wori. Di telinga jasad Desita masih terpasang headshet atau alat untuk mendengarkan suara dari handphone.
Melihat kondisi kakaknya yang sudah tidak bernyawa, Susi lalu histeris dan memanggil kedua orangtuanya.
Ayah korban Derson Lahiang (41) dengan rasa tidak kuasa langsung menghubungi aparat kepolisian setempat untuk melaporkan kejadian tersebut. Tim identifikasi kemudian menurunkan korban dan melakukan olah TKP.
Menurut Kapolsek Wori Iptu Johani P penyebab korban hingga nekat mengakhiri hidupnya diduga akibat persoalan dalam keluarga.
Dimana semasa hidup, korban yang merupakan anak pertama selalu menjadi pelampiasan amarah ayahnya yang diketahui suka mengkonsumsi minuman beralkohol.
"Korban dikenal sebagai orang baik dan tidak pernah terlibat masalah. Dari hasil keterangan hukum tua setempat, korban ditenggarai sering dimarahi ayahnya yang seorang pemabuk. Kemungkinan dia kesal dan malu karena sudah besar namun sering mendapat marah sehingga nekad melakukan aksi tersebut," terangnya.
Korban dipastikan bunuh diri karena tidak ditemui tanda-tanda kekerasan dalam tubuhnya.
Jalan pintas yang diambil korban pun mengundang iba dari sejumlah kerabat dan teman-teman korban.
Hal ini terlihat dari dinding akun jejaring sosial facebook korban yang dipenuhi ungkapan rasa tidak percaya, telah meninggalnya korban dengan cara gantung diri.
(nag)