Jalan Terputus, Kutai Kartanegara Nyaris Terisolir
A
A
A
SAMARINDA - Akibat ambruknya seluruh badan jalan sepanjang 75 meter di Desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), membuat wilayah ini nyaris terisolir.
Sejumlah pasokan berbagai barang menjadi terganggu. Tak hanya barang kebutuhan pokok, distribusi BBM dan gas elpiji juga terhambat.
Jalan yang ambruk ini menghubungkan Kecamatan Tenggarong dengan kota-kota lainnya seperti Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
Paska ambruknya jembatan Kutai Kartanegara beberapa tahun lalu, akses jalan ini merupakan satu-satunya jalur darat langsung menuju dua kota tersebut.
Akses lain yang bisa dilewati harus menyeberangi Sungai Mahakam. Masalahnya, tak ada jembatan yang menghubungkan dua sisi sungai. Jembatan terdekat berada di Kota Samarinda yang menghubungkan Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang.
"Semua jadi serba sulit. Jalan alternatif yang tengah diupayakan pemerintah masih belum bisa dilewati dengan mudah," kata Hendra, warga Kecamatan Loa Janan, Sabtu (25/7/2015).
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah daerah bersama beberapa perusahaan di sekitar lokasi jalan ambruk berupaya mencari jalur alternatif.
Ada satu jalur alternatif yang bisa digunakan namun cukup jauh dan melewati hutan dan jalan tambang batubara. Sayangnya, hanya kendaraan roda empat ke bawah yang boleh melintas.
Sejumlah pasokan berbagai barang menjadi terganggu. Tak hanya barang kebutuhan pokok, distribusi BBM dan gas elpiji juga terhambat.
Jalan yang ambruk ini menghubungkan Kecamatan Tenggarong dengan kota-kota lainnya seperti Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
Paska ambruknya jembatan Kutai Kartanegara beberapa tahun lalu, akses jalan ini merupakan satu-satunya jalur darat langsung menuju dua kota tersebut.
Akses lain yang bisa dilewati harus menyeberangi Sungai Mahakam. Masalahnya, tak ada jembatan yang menghubungkan dua sisi sungai. Jembatan terdekat berada di Kota Samarinda yang menghubungkan Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang.
"Semua jadi serba sulit. Jalan alternatif yang tengah diupayakan pemerintah masih belum bisa dilewati dengan mudah," kata Hendra, warga Kecamatan Loa Janan, Sabtu (25/7/2015).
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah daerah bersama beberapa perusahaan di sekitar lokasi jalan ambruk berupaya mencari jalur alternatif.
Ada satu jalur alternatif yang bisa digunakan namun cukup jauh dan melewati hutan dan jalan tambang batubara. Sayangnya, hanya kendaraan roda empat ke bawah yang boleh melintas.
(nag)