Seorang Diri, Rampok Gasak Duit Miliaran Nasabah Bank
A
A
A
BATAM - Aksi perampokan yang terjadi di Pertokoan Komplek Bumi Indah Blok 1 No 21-22 pada Kamis 23 Juni 2015 sore ini tergolong nekat.
Pasalnya pelaku yang hanya seorang diri dan bersenjatakan pisau merampok seorang nasabah bank yang hendak menukarkan uang dolar amerika ke money canger di komplek pertokoan tersebut.
Menurut anggota kepolisian yang minta namanya dirahasiakan, kejadian perampokan terjadi sekitar pukul 17.15 WIB dan pelaku saat melakukan perampokan hanya seorang diri.
"Pelaku sendirian dan saat korban mau masuk toko dua tas yang dibawa korban langsung dirampas," katanya.
Saat pelaku berusaha mengambil dua tas korban, sambungnya, sempat terjadi tarik menarik. Namun, pelaku terus mengacungkan pisau ke korban sehingga tas korban berpindah ke tangan pelaku.
"Setelah dapat kedua tas korban, pelaku pergi menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam BP 1209 DK dan kaca spion kiri mobil pelaku sempat dipecahkan oleh korban," ujarnya.
Selama ini, kata sumber tadi, korban sering mengambil uang dalam jumlah besar di bank sendirian tanpa ada pengawalan pihak kepolisian. Kemungkinan pelakunya adalah orang yang mengetahui dengan korban.
"Dari keterangan saksi, pelakunya sempat berbahasa tionghoa kepada pelayan untuk menjauh saat perampokan itu terjadi," ujarnya.
Sementara menurut saksi mata di lokasi kejadian, Aming saat korban akan melarikan diri sempat terjadi perkelahian di depan toko. Namun, saat pelaku mau melarikan diri korban juga sempat berteriak rampok beberapa kali.
"Saya lihat dua orang berkelahi, saya juga sempat gugup. Karena satu orang bawa pisau saat berkelahi, makanya saya tak berani bantu," kata Aming.
Menurut pengakuan korban kepadanya, dua tas yang dibawa kabur oleh pelaku berisi uang tunai Rp 2,7 miliar dan uang tersebut baru saja diambil dari bank.
Uang tersebut ada pecahan dolar dan rupiah. "Uang itu rencananya untuk penukaran uang, karena di dalam toko ada tempat penukaran uangnya," ujarnya.
Aming juga menyebutkan, mobil yang digunakan pelaku sudah parkir di depan toko sejak pukul 13.00 WIB atau empat jam sebelum kejadian.
Kuat dugaan pelaku sudah melakukan pengintaian terhadap korban, karena saat korban baru masuk toko pelaku langsung mengikutinya dari belakang dan mengambil tas korban.
"Sepertinya pelaku mengetahui situasi, karena saat kejadian pelaku langsung tahu kalau korban baru pulang dari bank," katanya
Pantauan di lokasi kejadian, Kapolresta Barelang sempat datang bersama Kasat Reskrim dan Kapolsek Lubuk Baja untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selama olah TKP, pintu toko ditutup oleh karyawan untuk menghindari jepretan kamera wartawan. Olah TKP sekitar satu jam dilakukan dan korban dimintai keterangan awal oleh polisi.
Selain olah TKP yang tertutup, beberapa karyawan juga bungkam saat ditanyai seputaran kejadian perampokan itu. Kuat dugaan pelaku dan korban saling mengenal.
Pasalnya, saat olah TKP dan keterangan saksi saat perampokan terjadi tidak ada suara teriakan dan teriakan terjadi saat pelaku mau melarikan diri menggunakan mobil. "Ada banyak kejanggalan dalam kasus ini," ujar salah seorang polisi.
Semenyara Kapolresta Barelang Asep, usai melakukan olah TKP ia membenarkan dan kasus perampokan ini masih dalam penyelidikan. Sementara pengakuan korban, uang yang dibawa oleh pelaku miliaran rupiah dan uang tersebut baru saja diambil dari bank oleh korbannya.
"Kita masih lidik dan kerugian korban dua miliar lebih," kata Asep sambil meninggalkan lokasi kejadian.
Pasalnya pelaku yang hanya seorang diri dan bersenjatakan pisau merampok seorang nasabah bank yang hendak menukarkan uang dolar amerika ke money canger di komplek pertokoan tersebut.
Menurut anggota kepolisian yang minta namanya dirahasiakan, kejadian perampokan terjadi sekitar pukul 17.15 WIB dan pelaku saat melakukan perampokan hanya seorang diri.
"Pelaku sendirian dan saat korban mau masuk toko dua tas yang dibawa korban langsung dirampas," katanya.
Saat pelaku berusaha mengambil dua tas korban, sambungnya, sempat terjadi tarik menarik. Namun, pelaku terus mengacungkan pisau ke korban sehingga tas korban berpindah ke tangan pelaku.
"Setelah dapat kedua tas korban, pelaku pergi menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam BP 1209 DK dan kaca spion kiri mobil pelaku sempat dipecahkan oleh korban," ujarnya.
Selama ini, kata sumber tadi, korban sering mengambil uang dalam jumlah besar di bank sendirian tanpa ada pengawalan pihak kepolisian. Kemungkinan pelakunya adalah orang yang mengetahui dengan korban.
"Dari keterangan saksi, pelakunya sempat berbahasa tionghoa kepada pelayan untuk menjauh saat perampokan itu terjadi," ujarnya.
Sementara menurut saksi mata di lokasi kejadian, Aming saat korban akan melarikan diri sempat terjadi perkelahian di depan toko. Namun, saat pelaku mau melarikan diri korban juga sempat berteriak rampok beberapa kali.
"Saya lihat dua orang berkelahi, saya juga sempat gugup. Karena satu orang bawa pisau saat berkelahi, makanya saya tak berani bantu," kata Aming.
Menurut pengakuan korban kepadanya, dua tas yang dibawa kabur oleh pelaku berisi uang tunai Rp 2,7 miliar dan uang tersebut baru saja diambil dari bank.
Uang tersebut ada pecahan dolar dan rupiah. "Uang itu rencananya untuk penukaran uang, karena di dalam toko ada tempat penukaran uangnya," ujarnya.
Aming juga menyebutkan, mobil yang digunakan pelaku sudah parkir di depan toko sejak pukul 13.00 WIB atau empat jam sebelum kejadian.
Kuat dugaan pelaku sudah melakukan pengintaian terhadap korban, karena saat korban baru masuk toko pelaku langsung mengikutinya dari belakang dan mengambil tas korban.
"Sepertinya pelaku mengetahui situasi, karena saat kejadian pelaku langsung tahu kalau korban baru pulang dari bank," katanya
Pantauan di lokasi kejadian, Kapolresta Barelang sempat datang bersama Kasat Reskrim dan Kapolsek Lubuk Baja untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selama olah TKP, pintu toko ditutup oleh karyawan untuk menghindari jepretan kamera wartawan. Olah TKP sekitar satu jam dilakukan dan korban dimintai keterangan awal oleh polisi.
Selain olah TKP yang tertutup, beberapa karyawan juga bungkam saat ditanyai seputaran kejadian perampokan itu. Kuat dugaan pelaku dan korban saling mengenal.
Pasalnya, saat olah TKP dan keterangan saksi saat perampokan terjadi tidak ada suara teriakan dan teriakan terjadi saat pelaku mau melarikan diri menggunakan mobil. "Ada banyak kejanggalan dalam kasus ini," ujar salah seorang polisi.
Semenyara Kapolresta Barelang Asep, usai melakukan olah TKP ia membenarkan dan kasus perampokan ini masih dalam penyelidikan. Sementara pengakuan korban, uang yang dibawa oleh pelaku miliaran rupiah dan uang tersebut baru saja diambil dari bank oleh korbannya.
"Kita masih lidik dan kerugian korban dua miliar lebih," kata Asep sambil meninggalkan lokasi kejadian.
(nag)